Latest News

Sunday, November 7, 2021

"RABUNI" (supaya aku dapat melihat).

 🆁🅰🅶🅸 Minggu, 24 Oktober 2021.
Hari Minggu Biasa XXX : 
• Yer. 31: 7-9;
• Mzm. 126: 1-2ab.2cd-3. 4-5. 6; 
• Ibr. 5: 1-6; 
• Mrk. 10: 46-52.
Hari Minggu Misi

"RABUNI" (supaya aku dapat melihat).

Bartimeus seorang buta sejak kecil, diam di kota Yeriko. Mata fisiknya memang buta. Tetapi mata rohaninya tetap melek, bahkan sangat peka. Ketika ia mendengar TUHAN YESUS mau lewat kota Yeriko, ia sudah siap-siap untuk menyambut-NYA. Benar saja, ketika rombongan YESUS melewatinya, ia berteriak sejadi-jadinya: "YESUS, ANAK Daud, kasihanilah aku!" Semakin ia dilarang untuk tidak berisik, ia makin keras teriaknya: "ANAK Daud, kasihanilah aku!" (Lihat Mrk. 10: 47. 48). Permohonannya sangat singkat "ANAK Daud, kasihanilah aku!" tetapi disampaikan dengan penuh keyakinan iman.
Maka beruntunglah ia, karena YESUS mau mendengarkan seruannya. Ia dipanggil-NYA. Ketika ditanya, dia minta apa dari YESUS, ia menjawab: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (ayat 51). TUHAN mengabulkan permintaannya:
"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau". (ayat 52). Dan pada detik itu juga terbukalah matanya yang buta dan segera bisa menikmati keindahan ciptaan TUHAN. Sebagai tanda syukur, ia bertekad mengikuti YESUS ke mana IA pergi.
TUHAN akan mendengarkan dan mengabulkan doa yang disampaikan dengan penuh kepercayaan dan iman, meskipun hanya disampaikan secara singkat dan pendek. Doa yang panjang dan bertele- tele bukanlah jaminan akan didengar dan dikabulkan. Bartimeus yang buta fisik telah mengajari kita bagaimana berdoa pribadi kepada TUHAN Yang Maharahim.

Mata fisik Bartimeus buta, tetapi mata rohaninya sangat terang. Ini nampak pada sikap imannya yang kuat. Ia yakin bahwa YESUS, ANAK keturunan Daud, adalah orang yang tepat untuk mampu membuka kebutaan mata fisiknya. Mata rohaninya ditandai dengan tebalnya iman kepada YESUS. Orang yang buta secara lahiriah (fisik) maupun orang yang buta secara rohani membutuhkan "cahaya," agar dengan demikian ia bisa memusatkan perhatian pada apa yang lebih penting. Apa yang kita pusatkan itulah yang akan menjadi "gambar" yang kita rekam. YESUS adalah "CAHAYA" yang akan membantu kita untuk bisa melihat secara tajam baik jasmani maupun rohani.
Selain "Sang CAHAYA," menurut Rasul Paulus dalam Bacaan Kedua, YESUS juga adalah "Imam untuk selama-lamanya menurut peraturan Melikisedek." DIA-lah Imam Besar yang tidak mencari kehormatan bagi Diri-NYA sendiri. Namun DIA telah dipermuliakan BAPA di Surga: "ANAK-KU ENGKAU! ENGKAU telah KU-peranakkan pada hari ini." (Lihat Ibr. 5: 5. 6. juga Mzm. 2: 7).

Dengan penuh rasa rendah hati dan merasa sebagai orang berdosa yang buta rohani, marilah kita bersama Bartimeus berteriak meminta agar kebutaan rohani kita disembuhkan oleh YESUS. Dan dengan penuh keyakinan, kita percaya bahwa YESUS yang mencintai umat manusia tetap berkenan untuk menyembuhkan buta rohani kita itu dan juga orang-orang yang tertular Covid-19 dengan segala variannya.

Sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi Yeremia seperti diungkapkan dalam Bacaan Pertama, bahwa janji ALLAH akan menyelamatkan umat-NYA tetap berlaku sampai sekarang. Berarti kita juga percaya penuh bahwa Covid-19 ini hanya TUHAN yang berkuasa untuk mengusirnya dari bumi kita ini.
Kita juga percaya bahwa ALLAH telah menuntun umat-NYA yang semula dibuang ke Babilonia, akan dibawa masuk kembali ke Yerusalem. Mereka yang kembali dari tanah pembuangan itu termasuk juga orang-orang buta dan lumpuh serta perempuan yang mengandung. Mereka itu dipimpin, dibimbing dan ditunjukkan tujuannya oleh ALLAH sendiri. Sebab, janji ALLAH itu tidak pernah meleset, maka bersama umat Israel dari pembuangan marilah kita bersukacita masuk kembali ke Kota Suci Yerusalem dengan penuh iman, penuh syukur dan suka cita. Hal ini sekaligus sebagai simbol bagi umat beriman saat ini yang akan berbondong-bondong ke Runah BAPA di Surga.

Hari ini Gereja memperingati Hari Minggu Misi. Secara khusus kita diajak untuk berdoa bagi karya misi dan para misionarisnya. Hari Minggu Misi ditetapkan oleh Paus Pius XI (1922-1939). Tujuan Hari Minggu Misi adalah membantu komitmen Gereja akan tugas perutusan yang dipercayakannya. Gereja pada hakekatnya bersifat misioner: Gereja ada untuk diutus. Panggilan misioner adalah tanggapan atas Kasih ALLAH yang menjadi nyata dalam Diri YESUS KRISTUS yang telah menyelamatkan umat-NYA. Gereja melanjutkan tugas misi YESUS KRISTUS di dunia agar keselamatan-NYA jadi nyata. Kita umat beriman adalah Gereja. Maka kita pun masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab misioner untuk menghadirkan keselamatan-NYA di dunia sekitar kita.

Ya YESUS, aku mohon agar buta rohaniku dapat KAU-sembuhkan, supaya imanku makin kuat dan mampu percaya diri serta optimis mengusahakan apa yang terbaik untuk hidupku, masyarakatku dan Gerejaku. Berkatilah dan kuatkanlah para misionaris dalam menjalankan tugas misionernya. Amin.

Selamat pagi. Selamat Merayakan Ekaristi Kudus.secara offlline maupun online. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

No comments:

Post a Comment