Latest News

Showing posts with label Penundaan. Show all posts
Showing posts with label Penundaan. Show all posts

Sunday, February 7, 2021

Sekarang! Jangan tunda!

 🆁🅰🅶🅸 Kamis 14 Januari 2021 
Hari Biasa Pekan Biasa I : 
•Ibr. 3: 7-14; 
•Mzm. 95: 6-7, 8-9, 10-11;
•Mrk. 1: 40-45.

Sekarang! Jangan tunda!

Banyak orang suka menunda-nunda sesuatu karena merasa masih banyak waktu. Kan masih ada hari esok! begitu prinsip hidupnya. Tetapi dengan menunda sebenarnya ia menambah beban hidupnya sendiri. Dia akan kehilangan momentum yang tidak akan pernah terulang.
Bacaan-bacaan hari ini dengan bijak menasihatkan hal itu.
Dalam Bacaan Pertama nasihat Rasul Paulus kepada orang-orang Ibrani menyatakan agar setiap hari selama masih dapat dikatakan "hari ini", "supaya jangan ada di antara kamu, yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa" (Ibr. 3:13).

TUHAN YESUS-pun menunjukkan suatu sikap yang cepat dan tanggap, ketika seorang kusta datang nyelonong di hadapan-NYA. Si kusta pun sadar bahwa dirinya harus hidup dalam isolasi diri dalam suatu tempat khusus, dan kalau ia keluar harus mengumumkan pada publik bahwa dirinya najis. Tapi si kusta cepat memanfaatkan momentumnya. Ketika YESUS lewat, ia berani datang menghadap-NYA, dan menyerahkan dirinya secara pasrah akan nasibnya, sambil berkata:  "Kalau ENGKAU mau, ENGKAU dapat mentahirkan aku" katanya sambil berlutut (Mrk.1:40). DIA bisa saja mengusir orang najis itu karena begitulah perintah hukum Taurat. Tetapi YESUS justru tergerak hatinya oleh belas kasihan. DIA merasa kasihan sekali nasib orang kusta yang diisolasi seumur hidup. Pada zaman-NYA penyakit kusta belum ada obat penangkalnya. Sehingga secara hukum kusta dinyatakan sebagai penyakit yang menandakan kedosaan yang luar biasa hingga penderita yang menyandang "aib dosa berat" itu harus diasingkan dari masyarakat! Tetapi YESUS dengan belas kasih-NYA  justru mengulurkan tangan-NYA bahkan menjamahnya sambil berkata: "AKU mau, jadilah engkau tahir" dan detik itu juga lenyaplah penyakit "najis" itu. Di hadapan TUHAN, tidak ada penyakit "najis", "haram" atau "terkutuk". Yang didapat oleh para penderita kusta adalah ketidak-adilan sosial. Inilah yang mau didobrak oleh TUHAN YESUS. Maka melalui komunikasi yang yang tulus dan digerakkan oleh cinta kasih yang murni, YESUS segera ambil tindakan cepat yaitu mentahirkan orang itu. Dan bagi si kusta ia bukan hanya merasa sembuh total dari penyakitnya, tetapi hati dan batinnya merasa bahagia dan sukacita karena ia pasti akan menjadi anggota masyarakat yang "normal". Selama itu ia diperlakukan sebagai "pendosa berat yang kena kutuk", "najis" dan "sampah masyarakat!". Jadi YESUS tidak hanya  pisik, tapi hati, mental dan spiritualnya juga disembuhkan secara total! 
Tanpa menunda waktu, YESUS cepat bertindak!
Bagaimana dengan kita? Dan apakah kita saat ini juga masih kejangkitan suatu sikap batin yang menganggap suatu penyakit itu ada kategori "terkutuk" dan "tidak terkutuk"? Bagaimana dengan Covid-19 ini, apakah kita juga menganggap penyakit ini sebagai kusta baru dan memperlakukan para penderitanya seperti penderita kusta zaman YESUS?

Ya TUHAN, ENGKAU  telah memberi teladan suatu perbuatan kasih harus segera dilakukan tanpa menunda-nunda. Berilah ROH-MU hingga aku bisa melihat dengan bijak dan berani bertindak segera. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas. Berkat TUHAN
PK/hr

NB. : Mohon maaf terlambat terbit, karena halangan tehnis yang mengganggu.