Latest News

Showing posts with label efata. Show all posts
Showing posts with label efata. Show all posts

Sunday, September 5, 2021

EFATA! (Terbukalah!)

EFATA! (Terbukalah!)

"Efata!, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik." (Mrk. 7: 34,35). TUHAN YESUS menyembuhkan seorang yang tuli dan gagap atau bisu-tuli dengan sangat manusiawi dan sangat personal. Pertama DIA memisahkan orang itu dari kerumunan orang banyak. DIA tidak hanya memerintahkan dengan satu kata saja, melainkan DIA menyentuh orang bisu  tuli itu. DIA masukkan jari-NYA ke telinga. Lalu IA meludah dan meraba lidah orang itu, dan sambil berdoa, menengadah ke langit, IA menarik nafas dan mulailah IA memerintahkan "Efata"!

Cara penyembuhan orang bisu dan tuli kali ini cukup unik. YESUS ingin menjalin relasi pribadi dengan orang cacad itu. IA ingin memulihkan keyakinan dan mental orang itu. Jadi TUHAN pertama kali memulihkan mental, hati dan imannya. Sentuhan-sentuhan personal dan sangat manusiawi itu benar-benar membanggakan orang bisu-tuli itu. 
Apakah kita juga mempunyai kepekaan hati yang tajam hingga kita mau memberikan sentuhan personal kepada orang-orang kecil, tidak terpelajar, "buluk", bau dan cacad badannya ? Terutama pada masa pandemi saat ini, apakah hati kita juga peka atas penderitaan pisik maupun mental yang dialami oleh orang- orang yang menjadi korban Covid-19? Dan apa tindakan kita untuk menolong para korban itu?

Penginjil Markus tidak menyebutkan nama dan umur orang bisu-tuli itu. Dan lagi Markus memberikan fokus pada karya besar kerasulan-NYA di luar daerah Israel terhadap orang kafir, orang bukan dari bangsa pilihan, Israel. Karya besar YESUS itu sudah dinubuatkan ratusan tahun sebelum kedatangan-NYA oleh nabi Yesaya seperti terdapat dalam Bacaan Pertama: "Lihatlah, ALLAH-mu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran ALLAH. IA sendiri datang menyelamatkan kamu! Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa  dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai, sebab mata air memancar di padang gurun..." (Yes. 35: 4- 6).

Terkadang kita berlaku seperti orang tuli dan bisu itu. Kita tuli akan sapaan dan seruan ALLAH yang disuarakan para penderita atau korban Covid-19 yang sangat  membutuhkan uluran tangan dan bantuan kita. TUHAN sungguh memanggil kita lewat orang-orang yang menderita. Namun, kita tidak mendengar atau pura-pura bersikap tuli mendengar jeritan mereka. Terkadang kita bisu pula untuk mengatakan kebenaran, untuk mewartakan Kabar Gembira akan karya besar ALLAH bagi orang-orang di sekitar kita. Ingatlah, bahwa TUHAN YESUS selalu hadir dan menyertai di tengah-tengah kita, khususnya dalam Ekaristi Kudus dan juga hadir dalam diri orang-orang yang menguatkan dan memberi perhatian serta kasih kepada sesama. Sama sikap-NYA seperti terhadap orang bisu tuli itu, YESUS juga menyentuh dan menjamah telinga serta lidah kita. Kita hanya perlu membuka diri akan kuasa penyembuhan-NYA, Efata! 
Bersediakah kita selalu membuka hati dan diri kita pada TUHAN YESUS?

Sebagaimana YESUS yang berkarya dan menyembuhkan semua orang yang sakit dan menderita, termasuk orang kafir, seperti orang bisu dan tuli itu, maka ALLAH berkehendak agar kita juga dapat membuang sifat-sifat yang diskrimininatif. Atau secara gamblang Sabda TUHAN lewat Rasul Yakobus seperti dalam Bacaan Kedua hari ini: "Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada YESUS KRISTUS, TUHAN kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. ...., Bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat? ...... Bukankah ALLAH memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-NYA kepada barangsiapa yang mengasihi DIA?..... Jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran". (Yak. 2: 1.4.6.9).    
Karena itu, marilah kita buang kebiasaan kita membeda-bedakan perlakuan secara diskriminatif, hanya melihat keyakinan tertentu, asal-usul tertentu, umur tertentu, dengan pangkat dan kekayaan tertentu  dan seterusnya. Sikap yang diskriminatif bertentangan dengan Hukum Kasih KRISTUS!

Hari ini adalah Hari Minggu Kitab Suci Nasional. Kita percaya dan meyakini bahwa TUHAN sungguh berbicara, menyapa, memanggil dan mengingatkan kita lewat Bacaan-bacaan Suci yang telah dipilih pada setiap Perayaan Ekaristi Kudus setiap hari. Karena itu, pada Bulan Kitab Suci Nasional, bulan September dan secara khusus pada hari Minggu ini, cobalah kita mengasah kepekaan pendengaran  "telinga" dan penglihatan "mata" hati kita pada saat membaca dan merenungkan Kitab Suci. Mohonlah penerangan ROH KUDUS! Bersikaplah tenang, fokus, dalam keheningan, cobalah dengar apa yang TUHAN katakan kepada kita masing-masing. Dan setelah mendengar dan memahami-NYA, lakukanlah apa yang disabdakan-NYA kepada kita masing-masing, satu per satu. Ingatlah, YESUS mengenali nama domba-NYA satu per satu! 

Ya YESUS Yang lemah lembut, murah hati dan rendah hati, bukalah hatiku akan daya dan kuasa penyembuhan-MU, agar aku pun selalu peka untuk mewartakan Kabar Sukacita Karya Agung-MU di tengah-tengah masyarakat. Buanglah segala pola pikir dan sikapku yang sering masih diskriminatif. Amin. 

Bdk
• Yes. 35: 4-7a; 
• Mzm. 146: 7. 8-9a. 9bc-10;
• Yak. 2: 1-5; 
• Mrk. 7: 31-37.
Hari Minggu Kitab Suci Nasional
PK/hr.