Latest News

Showing posts with label mengenal kristus. Show all posts
Showing posts with label mengenal kristus. Show all posts

Monday, September 13, 2021

APAKAH AKU SUNGGUH MENGENAL KRISTUS ?

APAKAH AKU SUNGGUH MENGENAL KRISTUS ?

Meskipun TUHAN YESUS begitu tahu jelas tentang siapa Diri-NYA dan apa misi-NYA, walau DIA tidak tergantung pada penilaian orang, tetapi kehadiran-NYA harus punya makna dalam hidup kita. 
Pertama kali, di sekitar Kaisarea Filipi, YESUS bertanya kepada para murid-NYA: "Kata orang, siapakah AKU ini?" (Mrk. 8: 27). Dan mereka dengan mudah menjawab: Kata orang DIA itu Yohanes Pembaptis, Elia atau salah seorang Nabi.
Istilah "kata orang" pada saat ini bisa diartikan sebagai pengetahuan dasar yang didapat dari pelajaran Kristologi atau Doktrin Gereja atau katekismus tentang siapakah YESUS menurut yang diajarkan Gereja. 

Pertanyaan kedua yang tidak kalah pentingnya ditujukan kepada kita masing-masing (menurut pendapat kita masing-masing): "Tetapi apa katamu, siapakah AKU ini?" (ayat 29). Jawaban atas pertanyaan-NYA itu tergantung dari pengenalan pribadi kita pada YESUS. Jawaban ini diharapkan merupakan jawaban yang jujur dan tulus - bukan dari text book - yang kita sampaikan sendiri kepada TUHAN.
Apakah aku benar-benar mengenal YESUS dari Nazaret? Mengenal TUHAN? Apakah YESUS itu ada artinya untuk hidupku? Atau aku memang belum mengenal siapa sebenarnya YESUS itu. Cobalah jawab secara jujur apa adanya menurut pengalaman pribadiku, siapakah sebenarnya YESUS?

Petrus memberikan jawaban yang tepat, namun dia membutuhkan waktu sepanjang hidupnya dan pengabdiannya untuk bisa mengerti makna jawabannya: "ENGKAU adalah Mesias!" (ayat 29). Sayangnya ia belum paham benar tentang rencana penyelamatan ALLAH yang dibawa oleh YESUS, Sang Mesias! Ia tidak bisa memahami bagaimana mungkin seorang Mesias harus ditolak pemuka-pemuka masyarakat Yahudi, harus menderita dan dibunuh. Misteri salib tidak masuk di akalnya. Bahwa jalan keselamatan itu diperoleh hanya melalui jalan salib: ini sesuatu "absurd" bagi Petrus, sebab Mesias yang sudah dinanti-nantikan itu oleh generasi demi generasi mustahil untuk diserahkan begitu saja untuk dibunuh! Pola pikir inilah yang membuat YESUS sangat marah kepada Petrus, bahkan IA sempat menghardik setan dalam diri Petrus: "Enyahlah iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan ALLAH, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (ayat 33).

Seperti Petrus, kalau mau jujur, kitapun sebenarnya susah untuk menangkap misteri salib itu. Kita merasa agak janggal seorang Mesias harus menderita sengsara dan dibunuh. Perasaan janggal itu kita wujudkan dalam kemalasan, keengganan dan upaya menghindari salib. Padahal justru di sinilah esensi pokok ajaran KRISTUS bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui jalan salib. Tanpa penderitaan, kematian di salib, dan kebangkitan-NYA tidak mungkin keselamatan itu kita peroleh. 
Maka TUHAN YESUS menegaskan: "Setiap orang yang mau mengikut AKU, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut AKU." (ayat 34). Penyangkalan diri, memikul salib dan mengikuti-NYA dengan setia: inilah karakter khas yang harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku dirinya sebagai pengikut atau murid KRISTUS!
Sadarkah kita akan hal yang sangat prinsip ini? 

Bahwa YESUS, Sang Mesias, harus menempuh jalan kesengsaraan dan salib, hal itu sudah dinubuatkan oleh para nabi, antara lain Nabi Yesaya seperti terdapat dalam Bacaan Pertama: "AKU memberi punggung-KU kepada orang-orang yang memukul AKU, dan pipi-KU kepada orang-orang yang mencabut janggut-KU. AKU tidak menyembunyikan muka-KU, ketika AKU dinodai dan diludahi." (Yes. 50: 6). 
Semua nubuat ini terjadi benar dalam Diri YESUS. Jika YESUS adalah panutan dan teladan hidup kita, dan DIA telah memberikan contoh semasa hidup-NYA, apakah kita masih saja mencari dalih untuk menghindari jalan salib,  jalan keselamatan??

Untuk bisa menjawab pertanyaan "Menurut kamu, siapakah AKU ini" diperlukan pengenalan pada YESUS. Dan untuk bisa mengenal-NYA, kita sangat memerlukan iman dan iman hanya dapat kita peroleh dari ROH KUDUS. Maka mohonlah kepada ROH KUDUS agar dapat menerangi dan membuka hati, budi serta wawasan kita, sehingga kita benar-benar dapat mengenal dan menyayangi YESUS, serta bersedia menemani DIA dalam memikul salib-NYA dengan cara kita memikul salib kita sendiri juga tanpa mengeluh. 
Namun, Rasul Yakobus dalam Bacaan Kedua mengingatkan kita, bahwa kita tidak cukup hanya mempunyai iman. Iman saja bukan jaminan akan menyelamatkan kita! Iman itu harus kita wujudkan dan buahkan secara nyata. Mengapa? "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati." (Yak. 2:17).  Mengimani KRISTUS yang menderita sengsara, disalibkan dan bangkit dari mati-NYA, namun kita sendiri menghindari salib, maka iman kita itu kosong bahkan akan mati. Maka marilah kita buktikan secara nyata iman kita pada YESUS dengan suatu perbuatan kasih kepada sesama dan kerelaan kita untuk turut solider dalam penderitaan kaum lemah, miskin dan tertindas. Khususnya pada masa pandemi saat ini, apakah kita sudah membuktikan kehidupan iman kita akan  YESUS yang menderita?
Mengimani YESUS dalam gedung gereja yang ber-AC, tetapi kita tidak peduli dan tidak berbela rasa pada mereka yang lapar, haus, miskin, sakit, cacat dan terlantar itu sama saja kita membuat iman kita merana, kekeringan dan lama-kelamaan mati! Maka buktikan iman pada YESUS dengan kemauan kuat untuk memikul salib, menderita sengsara dan berjerih payah memperjuangkan keadilan, kebenaran, kedamaian, kejujuran, kesetaraan dan kesejahteraan terutama bagi orang yang terpinggirkan!

Ya BAPA, aku bersyukur dan berterima kasih atas belas kasih-MU yang begitu besar sehingga ENGKAU merelakan PUTERA-MU menderita sengsara dan mati untuk menyelamatkan hidup kita. Ajarilah aku agar aku juga rela dan tahan menderita serta memikul salib kehidupanku tanpa banyak berkeluhkesah, sehingga semakin mengenal dan dekat dengan PUTERA-MU. Bunda Maria dan Bapa Yusuf, bimbinglah aku untuk memahami makna penderitaan. Amin. 

Bdk
• Yes. 50: 5-9a; 
• Mzm. 116: 1-2. 3-4. 5-6. 8-9;
• Yak. 2:.14-18; 
• Mrk. 8: 27-35.
PK/hr.