Latest News

Showing posts with label pelayan. Show all posts
Showing posts with label pelayan. Show all posts

Monday, October 18, 2021

PEMIMPIN ITU PELAYAN.




PEMIMPIN ITU PELAYAN.

Bacaan Pertama hari ini bercerita tentang Hamba ALLAH yang tidak luput dari penderitaaan. Bahkan penderitaan itu dikehendaki oleh ALLAH sendiri. DIA berkehendak meremukkan Hamba-NYA dengan kesakitan. Tetapi penderitaan yang diterima dengan ikhlas dapat menjadi sarana terlaksananya Kehendak ALLAH, menjadi sarana turunnya Rakhmat dan Berkat bagi umat manusia. "Hamba-KU itu sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmat-NYA, dan kejahatan mereka DIA pikul". (Yes. 53: 11).

Penderitaan dan pengorbanan memang merupakan bagian utuh dari kehidupan KRISTUS seperti nubuat Nabi Yesaya itu dan mereka yang menjadi pengikut-NYA tidak dapat lepas dari penderitaan dan pengorbanan itu juga. Apakah kita sebagai pengikut KRISTUS menyadari hal ini? Dan kalau kita menghadapi penderitaan dan kesulitan, apakah kita dapat menerimanya tanpa banyak mengeluh?

Bacaan Kedua dari Surat Rasul Paulus kepada orang Ibrani memperkuat nubuat Nabi Yesaya itu. Bahwa kita mempunyai seorang Imam Besar namun IA bukan seorang Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya IA sama dengan kita. "IA telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibr. 4: 15).

Karena KRISTUS adalah seorang Penebus, Mesias dan Raja keturunan Daud yang berkuasa untuk selamanya, maka konsep kekuasaan duniawi telah masuk ke dalam otak kedua Rasul yang sangat dekat dengan YESUS. Mereka adalah Yakobus dan Yohanes, yang telah memesan "kursi empuk kekuasaan" di samping kiri dan kanan Raja KRISTUS. Akan tetapi TUHAN YESUS telah membalikkan pola pikir yang "keblinger" itu. Memang benar dalam pandangan duniawi seorang pemimpin adalah yang terbesar, ia seorang "Boss" yang memerintah dan dapat memberikan komando sekehendak hatinya. Namun bagi KRISTUS, yang sejak Perjanjian Lama telah dinubuatkan sangat akrab dengan penderitaan itu, konsep kekuasaan bukanlah memerintah melainkan melayani seperti telah dibuktikan-NYA sendiri. DIA datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani, bahkan memberikan nyawa-NYA sebagai tebusan atas dosa manusia.
Maka Sabda YESUS: "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya." (Mrk. 10: 43-44).

Konsep kepemimpinan Kristiani adalah konsep melayani, karena pada hakekatnya seorang pemimpin dari tingkat paling bawah sampai tingkat paling atas adalah seorang  hamba, seorang pelayan masyarakat. Bapa Suci di Vatikan pemimpin seluruh umat Katolik sedunia adalah seorang "servus servorum" (hamba dari semua hamba). Konsepsi ini hendaklah dijiwai oleh setiap pemuka atau mereka yang ingin menjadi pemuka umat maupun masyarakat. Menjadi seorang pemimpin harus mampu bersikap rendah hati, rela berkorban, bertanggungjawab penuh atas amanat yang dibebankan, bersedia menderita dan mampu mengendalikan diri sendiri.
Apakah para pemimpin atau calon pemimpin Kristiani kita telah memiliki mentalitas seperti KRISTUS? Bila mereka masih haus kekuasaan, maka mulai pada hari Minggu ini adakanlah suatu gerakan keteladanan untuk merombak mentalitas pemimpin yang salah itu. Tujuan gerakan keteladanan ini untuk membentuk mentalitas para pemimpin itu dapat benar-benar mempunyai semangat korban dan melayani umat atau orang banyak. Sanggupkah kita?

Ya YESUS, ajarilah aku menjadi seorang hamba yang mampu dan rela melayani seperti telah KAU teladankan kepadaku. Buanglah segala nafsu kekuasaan yang haus kedudukan yang kadang menyelimuti hatiku. Amin.

Bdk
• Yes. 53: 10-11; 
• Mzm. 33: 4-5. 18-19. 20. 22;
• Ibr. 4: 14-16; 
• Mrk. 10: 35-45.
PK/hr.