Latest News

Showing posts with label Kepribadian. Show all posts
Showing posts with label Kepribadian. Show all posts

Sunday, February 7, 2021

Indikasi Kepribadian : Dari Pergaualan

 🆁🅰🅶🅸 Sabtu 16 Januari 2021 
Hari Biasa Pekan Biasa I : 
•Ibr.4: 12-16; 
•Mzm..19: 8-9, 10,15; 
•Mrk. 3: 13-17.

Indikasi kepribadian: dari pergaulan

Kecenderungan orang menilai seseorang dari pergaulannya. Sampai ada pepatah: Katakan siapa saja teman Anda, maka saya akan dapat mengatakan siapakah Anda. Seseorang dapat ditebak sifat dan karakternya dengan mengetahui teman-teman bergaul. Orang yang sehari-hari bergaul dengan penjudi, biasanya  dirinya tidak jauh dari judi. Orang yang biasa bergaul dengan seniman, tingkah lakunya tidak jauh dari seniman. Umumnya anggapan itu ada benarnya. Mungkin kita punya pengalaman sendiri tentang indikasi seseorang terlihat dalam pergaulannya. Pola pikir seperti itu secara sadar atau tidak, akan membawa kita untuk menjauhi orang-orang yang dianggap sebagai "sampah masyarakat" seperti misalnya pemabok, penjudi, pencuri dan lain-lain. 

Jadi, sebenarnya  "wajar" penilaian negatif dari para ahli Taurat dan kaum Farisi terhadap TUHAN YESUS, ketika melihat-NYA sedang makan-makan bersama dengan para penjahat yaitu para pemungut cukai. Mereka heran "mengapa IA makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Tetapi orang-orang Farisi itu lupa bahwa manusia tidak dapat dinilai hanya dari anggapan umum saja. Manusia itu suatu misteri dan selalu bisa berubah. TUHAN YESUS menyadarkan kita, setiap orang - termasuk orang yang paling jahat sekali pun - dapat berubah menjadi baik kembali.

Dalam perikop Injil ini TUHAN juga mau mengajarkan kepada kita bahwa kita harus dapat mengasihi setiap orang, termasuk mereka yang dianggap rendah, hina dan disingkirkan dari masyarakat. Bahkan TUHAN YESUS memanggil seorang pemungut cukai untuk diajak bekerja dalam suatu tim. DIA  memanggil Lewi untuk dijadikan murid-NYA  bersama dengan para nelayan yang sudah dipanggil sebelumnya. 
"Ikutlah AKU!" demikian ajakan-NYA kepada Lewi. "Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti DIA" (Mrk. 2:14). Dari tindakan-NYA itu TUHAN mau mengatakan bahwa kita harus bisa mencintai setiap pribadi, meskipun tidak senang atau membenci dosa-dosanya. YESUS mau menjadi sahabat bagi pada pendosa dan bergaul dengan mereka agar mereka dapat mengalami belas kasih dan kerahiman ALLAH. Itulah sebabnya IA menanggapi gerutu para ahli Taurat dan orang Farisi dengan menegaskan: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. AKU datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (ayat 17).

Rasul Paulus dalam Surat kepada orang Ibrani berkata tentang YESUS bahwa kita sekarang  mempunyai seorang Imam Besar Agung yang telah melintasi semua langit, yaitu YESUS. "Sebab Imam Besar yang kita punya bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita. IA telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa" (Ibr. 4:15)

Dari YESUS kita bisa belajar : Pertama, untuk menjadi saudara bagi setiap orang, meskipun kita membenci perbuatan dosa mereka. Tindakan YESUS itu merupakan wujud, betapa ALLAH mengasihi mereka.  Kedua mengalami sendiri betapa besar Kerahiman-NYA bagi diri kita yang berdosa ini. YESUS tetap mau menemani manusia pendosa dan mengampuni segala dosa betapa pun besarnya.

Ya TUHAN. Bantulah aku dengan rakhmat-MU, agar aku berani bergaul dengan semua orang dan berbelas kasih seperti ENGKAU._Amin

Selamat pagi. Selamat beraktivitas pada akhir minggu. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr