Latest News

Showing posts with label kabar baik. Show all posts
Showing posts with label kabar baik. Show all posts

Friday, February 4, 2022

KABAR BAIK

*KABAR BAIK.*

Setelah YESUS mengalami pencobaan-pencobaan di padang gurun - _ketika IA berpuasa total selama 40 hari - “dalam kuasa ROH”_ kembalilah IA ke Galilea. Rupanya kabar tentang Diri-NYA sudah tersiar luas, bahwa pengajaran-NYA penuh wibawa dan menarik perhatian orang banyak serta mengundang pujian kepada-NYA; tidak seperti pengajaran dari para ahli Taurat yang kurang menarik karena penuh dengan slogan-slogan saja. Dan lagi, biasanya ajaran mereka bersifat _elitis_ karena hanya untuk orang-orang terkemuka, sementara YESUS pendengarnya adalah orang-orang kecil dan masyarakat miskin.
Seperti tradisi orang Yahudi yang berkumpul bersama di sinagoga pada hari Sabat untuk mendengarkan pembacaan Kitab Taurat dari seorang imam, sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Nehemia pada _Bacaan  Pertama,_ TUHAN YESUS pun pada hari itu datang ke sinagoga di kampung halamannya di Nazaret. Kepada-NYA disodorkan Kitab Suci. YESUS mulai membaca Kitab Yesaya mengenai nubuat tentang Mesias. _“ROH TUHAN ada pada-KU, oleh sebab itu IA telah mengurapi AKU, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan IA telah mengutus AKU untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun Rakhmat TUHAN telah datang.” (Luk. 4: 18, 19;  lihat juga Yes. 61: 1-2)._ 

Dan setelah membaca nas Kitab Suci itu, YESUS lalu menutupnya dan mulai mengajar. IA mengawali dengan kata-kata ini: _“Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” (ayat 21)._ Dengan perkataan itu TUHAN YESUS mau menyatakan secara tersirat bahwa Diri-NYA-lah yang dinubuatkan Nabi Yesaya itu. Memang luar biasa! Pengajaran-NYA diungkapkan dengan _“kata-kata yang indah”_ dan dengan penuh kewibawaan. Para pendengarnya berdecak kagum akan ajaran-NYA itu. Mereka heran sekaligus diwarnai kesangsian juga _“Bukankah IA ini Anak Yusuf?” (Ayat 22b)._ Mereka itu juga sangat mengenal kondisi keluarga Yusuf si tukang kayu sederhana itu. Dan anehnya, justru dengan mengetahui secara persis latar belakang masa kecil-NYA itu, maka mereka menolak-NYA. Sekalipun ditolak di kampung halaman-NYA sendiri, DIA tidak menyerah. *_Misi-NYA pokok menyampaikan kabar gembira dan memberikan pembebasan tetap konsisten dilanjutkan_* di kota-kota lain.

Kelanjutan misi perutusan YESUS itu diteruskan oleh para Rasul dan murid-murid-NYA serta pengikut-NYA yang saat ini terhimpun dan bersekutu dalam *_Tubuh Mistik KRISTUS yang disebut Gereja_* dan *_KRISTUS adalah Kepalanya._* Rasul Paulus dalam _Bacaan Kedua_ mengungkapkan secara jelas mengenai persekutuan itu: _“Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula KRISTUS.” (1Kor. 12: 12)._ Jadi oleh pembaptisan kita semua apapun asal daerah, bangsa atau profesinya dipersatukan dalam satu tubuh dan _“diberi minum dari Satu ROH.” “Kamu semua adalah tubuh KRISTUS dan kamu masing-masing adalah anggotanya.” (ayat 27)._ Karena itu, betapapun kecil fungsi kita, namun kita adalah sama- sama anggota Tubuh Mistik KRISTUS. Dan di dalam persekutuan Gereja tidak ada perbedaan dan pembedaan di antara anggotanya yang disebabkan adanya perbedaan suku, bangsa dan budaya.

*_KRISTUS sendiri menjadi Kepala Gereja. DIA adalah Kepala bagi setiap anggota tubuh-NYA._* Dengan gambaran itu, adanya perbedaan bukan menjadi hal yang tabu dalam Gereja. Justru TUHAN membiarkan perbedaan terjadi untuk semakin memperkaya, mendukung dan saling melengkapi serta meneguhkan dalam satu tubuh sebagai satu kesatuan. *_Setiap anggota tubuh apa pun peran dan fungsinya, sangat berarti bagi tubuh._* Karena itu *_tidak ada alasan bagi anggota Gereja untuk memegahkan diri sendiri dan merendahkan yang lain._* Jika ini terjadi maka Gereja sebagai satu kesatuan Tubuh Mistik justru akan terpecah belah.
*_Bukan fungsi dan tugas atau jabatan yang diutamakan dalam Gereja, tetapi pelaksanaan dari setiap fungsi masing-masing untuk kehidupan bersama._* Kesatuan anggota tubuh tidak cukup ditandai dengan kebersamaan dan tidak adanya pertentangan di antara mereka. *_Rasa kepedulian, bela rasa, solidaritas, sehati dan sepenanggungan, saling membantu, saling memperhatikan satu terhadap yang lain, terutama yang lemah, itulah yang akan menjadikan Gereja itu betul-betul mantap dan sempurna._* Apakah sebagai anggota Tubuh Mistik KRISTUS kita sudah melakukan prinsip _"lebih baik memberi dari pada menerima"?_

_Ya ALLAH Yang Maha Pengasih, anugerahkanlah ROH Persatuan di antara kami para pengikut KRISTUS dalam semangat kebersamaan, persatuan dan kepedulian dalam melanjutkan misi perutusan-MU untuk menyebarkan Kabar Baik di dunia ini. Amin._

Catatan Bacaan:
• Neh. 8: 3-5a, 6-7, 9-11; 
• Mzm. 19: 8, 9, 10, 15; 
• 1Kor. 12: 12-30
   (1Kor. 12: 12-14, 27); 
• Luk. 1: 1-4; 4: 14-21
_PK/hr._
_*Renungan Canggih Untuk Kehidupan*_