Latest News

Showing posts with label rendah hati. Show all posts
Showing posts with label rendah hati. Show all posts

Friday, December 10, 2021

BERIMAN DAN RENDAH HATI

*BERIMAN DAN RENDAH HATI.*

Seorang perwira Romawi yang disebut _"centurion"_ adalah komandan 100 orang tentara dan menjadi tulang punggung dari suatu pasukan. Ia dikenal karena keberanian, dedikasi dan tanggung jawabnya. Sungguh luar biasa, bahwa seorang yang berpangkat dan punya jabatan seperti perwira itu menunjukkan _*perhatian dan bela rasa*_ kepada hambanya yang sakit di rumah, seperti dikisahkan dalam perikop _Injil hari ini._ Suatu hal yang tidak biasa di masyarakat pada waktu itu yang memandang seorang hamba sebagai makhluk rendah dan tidak berharga sama sekali.

Perwira itu pun memandang _"Pengkotbah Jalanan"_ itu dengan sangat terhormat dan penuh percaya kepada-NYA. Bahkan ia datang pada Guru dari Nazaret itu dengan _*penuh rendah hati*._ Ia menanggalkan jabatan tingginya dan juga membuang gengsinya. Ia tidak takut dicemooh oleh kaum sebangsanya karena mau datang pada Seorang Guru Muda yang dimusuhi oleh para ahli Taurat dan kaum Farisi itu. _*Kerendahan hatinya justru memungkinkan dia membuka diri untuk mempercayakan segalanya kepada TUHAN YESUS.*_ Pada saat yang sama ia menunjukkan _*iman yang  kuat*_ yang membuat YESUS sangat heran dan takjub, hingga IA berkata jujur: _"AKU berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah AKU jumpai pada seorang pun di antara orang Israel". (Mat. 8: 10)._ Padahal perwira itu adalah orang asing yang dianggap _"kafir"_ oleh bangsa pilihan ALLAH! Sungguh sangat ironis!

Namun, kita jangan serta merta mencela sikap bangsa Israel atau para murid-NYA! Bukankah kita saat ini sebagai _orang pilihan ALLAH_ karena pembaptisan, ternyata juga kurang rendah hati dan kurang percaya kepada-NYA? Malah kadang kita pun kalah rendah hati dan kurang tebal iman kita dibandingkan dengan orang yang belum atau tidak mengenal TUHAN YESUS!

Karena itu patutlah kita berterima kasih kepada perwira asing yang telah memberi teladan kepada kita tentang kerendahan hati dan sikap iman yang benar. Bahkan perwira itu telah mewariskan suatu ucapan yang penuh makna, yang kita ulangi setiap kali akan menerima TUHAN YESUS dalam Komuni Suci: _"TUHAN, saya tidak pantas, ENGKAU datang pada saya, tetapi berkatalah sepatah kata saja, maka saya akan sembuh". (bdk. ayat 8)._
Bagi kita saat ini sikap perwira itu menjadi contoh yang tepat dan hebat dari seorang beriman yang tidak menyombongkan diri.

Selama Masa Adven ini, marilah kita membangun sikap iman dan rendah hati seperti perwira itu. Iman yang teguh kepada Kuasa YESUS dalam hidup kita yang penuh tantangan dan cobaan ini. Percayalah bahwa DIA pasti membawa Rakhmat Keselamatan dan penyembuhan serta berkat yang lain!

Dari _Bacaan Pertama_ dikisahkan tentang nubuat nabi Yesaya, yang meramalkan bahwa di Yerusalem akan dibangun Bait ALLAH yang menjulang tinggi di atas bukit dan menjadi tempat ziarah yang akan dikunjungi banyak orang. Dengan demikian Yerusalem bukan saja menjadi pusat kekuasaan tetapi juga pusat keagamaan. Dan Bait ALLAH serta semua Rumah TUHAN saat ini diharapkan tidak saja sebagai Pusat kegiatan peribadatan, melainkan juga menjadi _*sumber inspirasi*_ di mana orang bisa memperoleh nilai-nilai kedamaian, kebenaran, keadilan, kesetaraan dan kesejahteraan. Apakah kita sebagai umat beriman yang setia datang ke Rumah TUHAN itu mampu menghidupi dan memancarkan nilai-nilai kebajikan itu kepada sesama dan masyarakat kita?

_Ya YESUS, ampunilah aku yang kurang percaya dan kurang rendah hati ini. Ajarilah aku untuk bersikap rendah hati dan tumbuhkanlah iman yang kuat pada diriku, sehingga aku mampu memancarkan nilai-nilai kebajikan kepada sesamaku. Amin._

Bdk
• Yes. 2: 1-5;
• Mzm. 122: 1-2. 3-4a. (4b-5. 6-7). 8-9;
• Mat. 8: 5-11.
_PK/hr._

Monday, October 18, 2021

SEORANG DOKTER YANG BRILYAN DAN RENDAH HATI.




SEORANG DOKTER YANG BRILYAN DAN RENDAH HATI.

Setiap tgl 18 October Gereja merayakan pesta Santo Lukas, salah seorang penulis Injil yang berprofesi sebagai seorang tabib atau dokter Yunani yang berasal dari Antiokia (Siria). Ia ditobatkan oleh Paulus, kemudian menjadi teman setia dan seperjuangan Paulus dalam karya kerasulan menjelajah Asia kecil sampai akhir hayat Paulus. Ia bukan saksi mata langsung atas kehidupan YESUS. Ia kumpulkan semua bahan dengan teliti dari para saksi mata dan mereka yang mengalami kehidupan TUHAN YESUS. Inilah karya tulis Lukas yang berupa Injil Santo Lukas dengan gaya bahasa yang mudah dipahami. Pernyataan Diri YESUS sebagai Juru Selamat dan ANAK ALLAH Yang Mahakuasa merupakan tema pokok Injil Lukas. Sebab, ia yakin bahwa YESUS KRISTUS adalah Juru Selamat dunia dan ANAK ALLAH. Jadi, Injilnya merupakan suatu "Proklamasi" dari YESUS KRISTUS sebagai ANAK ALLAH yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan untuk menyelamatkan orang berdosa.
Di samping itu, ia juga menulis Kisah para Rasul yang mengungkapkan sejarah Gereja Purba sampai Paulus mendekam dalam penjara di Roma (65). Dokter dan sekaligus sejarahwan yang rendah hati ini tidak pernah menyebut dan menonjolkan dirinya. Tetapi dengan penggunaan kata "kami" ketimbang "mereka" dalam tulisannya dapat disimpulkan bahwa ia terlibat penuh dalam peristiwa yang ditulisnya itu. (lihat Kis.20: 13).
Seorang penulis dari awal abad 2 mengatakan bahwa Lukas terus-menerus mengabdi TUHAN sampai ia meninggal pada usia 84 tahun di Yunani.

Dari perikop Injil hari ini nampak bahwa para murid diutus untuk mewartakan Kerajaan ALLAH. Lukas menulis bahwa pewartaan itu ditandai dengan menyampaikan salam damai dan sejahtera di setiap tempat dan kepada mereka yang dijumpai. Sepertinya sederhana, tetapi rupanya menyampaikan salam damai tidak selalu mudah, bahkan di antara para utusan sendiri. Pergulatan itu dialami oleh Paulus dan teman-temannya.

Rasul Paulus dalam Bacaan Pertama mengisahkan persoalan yang dialaminya dalam relasi dengan rekan-rekan kerja maupun jemaat yang dilayani. Di antara mereka tidak jarang terjadi konflik, juga ada serangan dan gangguan dari pihak luar. Dalam situasi itu banyak juga yang berdiam diri dan tidak ingin terlibat dalam permasalahan.

Akhir-akhir ini di negara kita pun sering terjadi adanya situasi yang "silent majority" yaitu orang-orang yang tahu masalah tetapi memilih diam dan tak ingin terlibat. Mereka merasa aman tinggal di zona nyaman dengan jalan berdiam diri saja. Menjadi peduli dan ikut terlibat memang menuntut tanggung jawab dan berbagai pengorbanan. Mungkin juga kita malah jadi menderita. Tetapi itulah yang justru jadi panggilan kita sebagai murid dan pengikut KRISTUS, yaitu kita harus berani peduli dan ikut terlibat! YESUS sendiri sudah mengatakan: "Pergilah, sesungguhnya, AKU mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala." (Luk. 10: 3). Karena itu, berpegang pada kekuatan dan penyelenggaraan Ilahi adalah kunci utama untuk mengalami dan membawa damai sejahtera. Rasul Paulus sendiri mengakui bahwa meski banyak kesulitan, ia tetap dikuatkan dan ditolong oleh TUHAN dengan berbagai cara. Ia juga mengakui bahwa Lukas sendiri dengan setia menyertai perjalanan dan pewartaannya akan YESUS kepada semua bangsa. (bdk 2Tim. 4: 11).
Sebagai pengikut KRISTUS, kita sendiri apakah sudah siap diutus mewartakan Kabar Gembira, juga di tengah kesibukan dan tugas sehari-hari?
Hendaknya kita sadari bahwa pada zaman modern ini pewartaan Kabar Gembira (evangelisasi) bukanlah pertama-tama kita membawa Kitab Suci ke mana-mana dan membacakan ayat-ayat! Evangelisasi baru saat ini adalah bersaksi dan bertindak atas dasar nilai-nilai Kristiani dalam masyarakat, seperti misalnya kerja keras, bertanggung jawab penuh, berkata dan berlaku jujur dan adil serta berbagai nilai kebajikan lainnya. Dengan kesaksian itu berarti juga kita menghadirkan TUHAN YESUS dalam hidup kita secara nyata.

Penginjil Lukas sudah menunaikan tugasnya dengan menulis Injil dan mewartakannya; bahkan tulisannya telah mampu menginspirasi milyaran orang sampai sekarang. Dan para murid YESUS pun telah membuktikannya. Bagaimana kita sendiri, terutama pada masa sulit pandemi Covid-19 ini, apa yang telah atau akan kita lakukan?

Ya TUHAN ajarilah aku untuk menjadi pewarta Kabar Gembira pada zaman yang tidak mudah ini. Pakailah aku sebagai alat-MU. Berilah aku kebijaksanaan dan keberanian ROH-MU. Santo Lukas, doakanlah aku. Amin.

Bdk
Pesta Santo Lukas, Penulis Injil :
• 2Tim. 4: 10-17b;
• Mzm. 145: 10-11. 12-13. 17-18;
• Luk. 10: 1-9.
PK/hr.