Latest News

Showing posts with label utama. Show all posts
Showing posts with label utama. Show all posts

Saturday, September 4, 2021

HUKUM KASIH LEBIH UTAMA.

HUKUM KASIH LEBIH UTAMA.

Kalau ada pertanyaan sederhana seperti ini, apa jawabannya: "Manakah yang harus didahulukan: Makan atau berdoa?" Tentunya spontan akan dijawab: Berdoa dulu sebelum makan. Itu benar, kalau memang sudah ada makanannya. Kalau belum ada makanan, lain lagi masalahnya. Bukankah biasanya orang baru dapat berdoa dengan baik, jika perutnya sudah isi? Konflik pandangan yang nampaknya sederhana ini terjadi antara TUHAN YESUS dan orang-orang Farisi.

Dalam perikop Injil hari ini, TUHAN YESUS lebih mendahulukan kebutuhan makanan daripada aturan Hari Sabat. Hukum Sabat itu juga penting dan perlu. Akan tetapi bagi YESUS ada hukum yang lebih utama, yaitu: "Sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka." (Luk. 6: 31). Hukum itu tidak lain adalah hukum kasih. TUHAN YESUS paham betul kebutuhan para murid-NYA. Karena itu IA mengizinkan mereka untuk memetik bulir gandum dan memakannya meski bertepatan pada hari Sabat. Sementara itu, orang Farisi melihat Hukum Sabat sebagai yang utama, dan yang paling penting bagi mereka adalah apa yang tertulis secara harfiah, itulah yang mutlak harus dipatuhi.

Masalahnya adalah bahwa orang Farisi memandang hukum sebagai hukum yang tertulis dan tersurat, bukan semangatnya atau apa yang tersirat. TUHAN YESUS mengembalikan dasar hukum yang tertulis, yaitu cinta ALLAH yang mendasari Hukum Taurat. Maka cinta mendahului tulisan hukum. Oleh karena itu, menjalankan tindakan kasih jauh lebih penting daripada sekedar memenuhi Hukum Sabat yang tertulis. TUHAN YESUS menunjukkan  kepada orang Farisi bahwa tindakan kasih merupakan panggilan ALLAH yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Ini berarti bahwa Hukum Sabat harus dilaksanakan dengan semangat baru, yaitu semangat kasih, jadi tidak asal memenuhi apa yang tertulis dalam hukum itu saja. Lebih dari pada itu, mengasihi ALLAH dan semua ciptaan ALLAH sebenarnya tanpa memandang hari dan waktu; hal itu harus diwujudkan kapan saja dan di mana saja. Dan satu hal lagi  prinsip yang ditekankan oleh YESUS adalah: "ANAK MANUSIA adalah TUHAN atas hari Sabat." (Luk. 6:5).

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kita berhadapan dengan banyak peraturan dan hukum. Negara kita pun menyebut diri sebagai negara hukum. Menjadi murid atau pengikut KRISTUS bukan berarti menolak semua hukum yang ada. Sebaliknya, menjadi murid atau pengikut YESUS harus dapat menjadi teladan dalam mematuhi dan menegakkan hukum, sepanjang hukum itu mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, cinta kasih, kesejahteraan demi mencapai kehidupan manusia yang bermartabat serta untuk kepentingan dan kesejahteraan umum (bersama), atau kita kenal dalam Ajaran Sosial Gereja sebagai "bonum commune". Mari kita belajar bersama dalam mengkritisi diri kita sendiri, jangan-jangan kita menjalankan aturan hukum hanya untuk kepentingan pribadi, golongan atau kelompok sendiri, dan mengabaikan kehidupan kemanusiaan yang lebih baik dan adil serta kesejahteraan bersama. 

Rasul Paulus berpesan kepada umat di Kolose seperti terdapat dalam Bacaan Pertama, bahwa "kamu harus  bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil." (Kol 1: 23). Pesan itu juga ditujukan kepada kita para pengikut KRISTUS sekarang dengan satu penekanan lagi agar kita juga berlimpah dalam kasih: kasih kepada ALLAH yang dinyatakan juga dalam kasih kepada sesama, terutama mereka yang membutuhkan perhatian, bantuan dan kepedulian khususnya yang menyangkut keadilan, kesetaraan dan kesejahteraan. Terlebih pada masa pandemi ini kita perlu tingkatkan kepedulian dan bela rasa kita kepada sesama.

Secara khusus pada Hari Sabtu Pertama yang merupakan Hari Sabtu Imam ini marilah kita juga tingkatkan kepedulian kita kepada Sri Paus, Bapa Suci Fransiskus, para Bapa Uskup dan semua imam di Keuskupan dan paroki kita masing-masing, yang diwujudkan dalam doa untuk mereka agar mereka tetap setia pada panggilan mereka dan tabah dalam menjalankan tugas pastoral mereka khususnya pada masa sulit masa pandemi saat ini. 

Ya YESUS, ajarilah aku untuk dapat mematuhi hukum kasih-MU dan segala hukum yang berlaku di negaraku dengan semangat kasih-MU. Aku juga berdoa untuk Bapa Suci, para Uskup dan imam, kiranya tetap memperoleh limpahan kasih-MU dan kekuatan serta penerangan ROH KUDUS-MU. Amin. 

Bdk
• Kol. 1: 21-23; 
• Mzm. 54: 3-4. 6. 8;
• Luk. 6: 1-5.
PK/hr.