Latest News

Showing posts with label Cinta Kasih. Show all posts
Showing posts with label Cinta Kasih. Show all posts

Sunday, February 7, 2021

Ubi Caritas Et Amor, Deus Ibi Est

 🆁🅰🅶🅸 Kamis 7 Januari 2021 
Hari Biasa sesudah Penampakan TUHAN :
•1Yoh. 4: 19 - 5:4; 
•Mzm. 72:2, 14, 15ab, 17;
•Luk. 4: 14-22a.

Ubi caritas et amor, Deus ibi est

"Di mana ada cinta dan kasih, di sanalah TUHAN hadir" demikianlah lirik lagu senandung cinta yang dalam maknanya.

Beberapa hari ini Rasul Yohanes mengajarkan dalam Bacaan Pertama bahwa ALLAH adalah Kasih. ALLAH yang lebih dahulu mengasihi kita. Karena ALLAH demikian mengasihi kita, maka kita diminta untuk saling mengasihi. Kita mampu mengasihi karena ALLAH telah menanamkan benih  kasih dalam diri kita.
"Jikalau seorang berkata: Aku mengasihi ALLAH dan membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta" (1Yoh. 4:20) Itu berarti bahwa mengasihi ALLAH dan mencintai sesama adalah  dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Namun, sesama di sini bukan hanya terbatas pada sama keturunan, ras, suku atau agamanya, melainkan kepada semua orang tanpa kecuali. Bahkan termasuk orang yang membenci atau memusuhi kita, ataupun orang yang pernah menyakiti hati atau menghalangi karier kita. Dasar dari tindakan mengasihi sesama adalah iman kita. Bahwasanya ALLAH selalu mengasihi kita. Kasih ALLAH inilah yang harus selalu memotivasi setiap orang beriman untuk dapat mengasihi orang lain.

Kasih yang tidak mengenal diskriminasi itulah yang dihayati oleh TUHAN YESUS dalam tiap karya pewartaan-NYA. Hidup dan tindakan-NYA menggambarkan kepedulian dan campur tangan ALLAH bagi kehidupan manusia, khususnya mereka yang lemah, miskin dan dipinggirkan.
Itulah nubuat Nabi Yesaya yang dibacakan YESUS ketika berada di sinagoga di Nazaret, ketika DIA pulang kampung. Yesaya menubuatkan bahwa "ROH TUHAN ada pada-KU, oleh sebab IA telah mengurapi AKU untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan IA telah mengutus AKU untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan kepada orang-orang buta....." (Luk. 4:18,19; lihat juga Yes. 61:1-2)

YESUS sebenarnya mau menegaskan kepada orang-orang sekampung-NYA siapakah sebenarnya DIA dan apa misi-NYA. Tetapi pada akhir pemberitaan itu ada sebagian yang meragukan Diri-NYA karena mereka hanya melihat-NYA sebagai Anak seorang tukang kayu! Maka mereka menolak-NYA.

Sebagai seorang yang mengimani YESUS KRISTUS, pada saat ini merupakan tugas dan tanggung jawab kita untuk mewartakan dan membuktikan cinta kasih ALLAH kepada sesama kita terutama yang berkekurangan dan membutuhkan perhatian dan pertolongan. Pandemi Covid-19 saat ini telah menelan banyak korban jiwa dan mengakibatkan banyak orang miskin serta kehilangan pekerjaan. Inilah momentum yang tepat untuk membuktikan apakah kita termasuk orang yang peduli dan mengasihi sesama kita. Pertanyaan reflektif: Apa yang telah kita perbuat selama masa pandemi ini? Apakah kita juga masih mempunyai orientasi kasih saat ini?

Ya TUHAN YESUS, ajarilah aku agar aku mampu mempraktekkan ajaran cinta kasih-MU kepada sesamaku tanpa diskriminasi. Amin

Selamat pagi. Selamat beraktivitas dan peduli kepada sesama. AMDG. Berkat.TUHAN.
PK/hr

Makna Cinta Kasih : Penyerahan Diri Secara Total

🆁🅰🅶🅸 Minggu 7 Februari 2021 
Hari Minggu Biasa V:
•Ayb. 7: 1-4, 6-7; 
•Mzm. 147: 1-2,3 -4, 5-6;
•1Kor.9: 16-19. 22-23; 
•Mrk..1: 29-39.

Makna cinta kasih: Penyerahan diri secara total 

Cukup banyak orang berusaha untuk menghidupi Sabda TUHAN berikut ini: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan ALLAH dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat. 6:33).
Nah, apakah telah berhasil? Rasul Paulus dalam kesaksiannya seperti ditulis dalam Bacaan Kedua, menegaskan bahwa baginya mewartakan Injil.adalah keharusan. "Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil!" (1Kor.9:16b). Dan baginya upah memberitakan Injil adalah tanpa upah! Sikap Paulus ini sungguh inspiratif terutama bagi para aktivis Gereja.maupun umat dan masyarakat pada umumnya. Mengapa? Sebab di tengah mentalitas korup dan keserakahan materi - yang menyebabkan "jurang" kaya-miskin  semakin melebar, ada tokoh Kitab Suci yang masih tetap relevan dan konsisten kita jadikan teladan. Dan bahkan bagi Paulus, YESUS KRISTUS adalah Pusat segalanya, "the absolute Idol".

Pemberian diri secara total demi kebahagiaan sesama manusia adalah kandungan makna dari Cinta kasih, yang menjiwai kiprah TUHAN YESUS, baik melalui kata atau ajaran, maupun karya-karya-NYA. Paulus menjadikan dirinya hamba dari semua orang supaya boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. "Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya" (ayat 23).

YESUS KRISTUS pasti jauh lebih agung dan mulia dari pada Paulus! TUHAN YESUS dalam perikop Injil hari ini memberikan Diri-NYA untuk menyembuhkan semakin banyak orang, bukan saja ibu mertua Petrus beserta orang-orang seputar Kapernaum, tetapi jauh lebih luas jangkauannya. DIA mau berkorban untuk keselamatan, kelegaan dan kesembuhan seluruh umat manusia. Maka sukses lokal dalam menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang di Kapernaum, tidak dipertahankan terus oleh YESUS. DIA mau agar seluruh Kanaan - dan di seluruh ujung bumi - diwartakan Kerajaan ALLAH. "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga AKU memberitakan Injil, karena untuk itulah AKU telah datang" (Mrk.1:38). Maka YESUS meski sudah ditunggu orang-orang banyak dari sekitar Kapernaum, namun IA  berkeliling ke seluruh Galilea untuk memberitakan Injil.

Tidak mudah memahami seberapa besar cinta kasih TUHAN, apalagi kalau kenyataannya kita sedang merasa kering kehidupan rohani kita dan merasa seolah-olah TUHAN tidak mendengar  doa kita atau bahkan tidak meluluskan doa kita. TUHAN serasa jauh dan tidak mau menyapa kita. Pengalaman pahit ini dialami Ayub yang sebagian kecil ada dalam Bacaan pertama. Namun kita perlu teladani sikap Ayub ketika mengalami cobaan demi cobaan yang datang berturut-turut. Ayub dengan sabar dan tetap percaya pada TUHAN. Ayub dibenci setan karena kesalehan dan sikap jujurnya kepada ALLAH dan sesama. Atas izin ALLAH setan mencobai Ayub dengan berbagai penderitaan. Ia sungguh diuji. Tetapi ia tetap andalkan ALLAH. Bagaimana sikap kita bila sedang mengalami kepahitan hidup?

Ya TUHAN, bila aku sukses di suatu tempat, bimbinglah aku untuk dapat menyebarkan kesuksesan itu ke seluruh penjuru mata angin. Namun berilah aku iman yang kuat dan tetap rendah hati. Janganlah tega meninggalkan aku, tabahkanlah kesabaranku. Amin

Selamat pagi. Selamat merayakan Ekaristi sscara langsung dan on line. Selamat berhari Minggu. Berkat TUHAN.
PK/hr