Latest News

Showing posts with label Pembaharuan. Show all posts
Showing posts with label Pembaharuan. Show all posts

Sunday, February 7, 2021

Sikap Pembaharuan

 🆁🅰🅶🅸 Senin 18 Januari 2021 
Hari Biasa Pekan Biasa II: 
•Ibr. 5: 1-10; 
•Mzm. 110: 1,2,3,4; 
•Mrk. 2: 18-22.
Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan  Umat Kristiani

Sikap Pembaharuan

Manusia cenderung menganggap diri atau kelompoknya yang paling  benar. Pada saat yang sama kerap menuding kelompok lain yang salah. Orang kemudian menjadi picik dan tidak mau terbuka terhadap sesuatu pembaharuan. Akibatnya sering terjadi pemaksaan kehendak kepada pihak yang lain.

TUHAN YESUS diprotes oleh orang-orang Farisi, yang sangat menekankan formalitas dalam menuruti hukum agama, misalnya seperti puasa. Mereka protes: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-MU tidak?" (Mrk.2:18). Jawaban-NYA sungguh tak terduga dan melampaui hal berpuasa. Pasti IA tidak menolak untuk berpuasa, sebab IA sendiri telah menjalankannya selama 40 hari. Tetapi yang dimaksudkan YESUS adalah bahwa selama IA masih bersama para murid, mereka tidak perlu berpuasa. Namun penjelasan-NYA tidak dipahami orang-orang Farisi dan juga para murid. Maka IA memberikan kiasan tentang puasa seperti "secarik kain baru yang ditambalkan pada kain yang lama" Tetapi ini tidak mereka pahami. Maka YESUS lebih memperjelas lagi dengan kiasan lain "anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula" (ayat 22)

Artinya YESUS ingin suatu sikap pembaharuan dengan perspektif yang baru pula terhadap puasa, bukan semata-mata itu sekadar kewajiban orang beragama saja. Jadi puasa yang benar tidak sekadar formalistik belaka, melainkan lahir dari kesadaran nurani yang jernih dan tulus untuk berubah. Puasa harus didasari oleh suatu sikap yang baru yaitu dengan pertobatan. Sebab pertobatan pada dasarnya adalah "metanoia" yaitu pembalikan arah hidup dari yang lama pada yang baru. Dan untuk itu memang perlu pengorbanan. Orang harus hidup dengan cara dan pola baru meninggalkan pola lama yang sudah dirasa nyaman.

Sebagai pengikut KRISTUS kita juga  harus mau dan rela berubah, bersikap yang baru dan meninggalkan pola lama yang dirasa sudah mapan dan nyaman. Dan untuk itu kita harus berani berkorban serta hidup dengan taat dan tekun. YESUS sendiri dalam pewartaan-NYA menjalankan dengan penuh pengorbanan serta ketekunan dan kesetiaan. Rasul Paulus dalam Bacaan Pertama menulis: "Dan sekalipun IA adalah ANAK, IA telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-NYA, dan sesudah IA mencapai kesempurnaan-NYA, IA menjadi pokok keselamatan yang abadi" (Ibr. 5:8,9).
Bagaimana kita sendiri? Sanggup?

Ya TUHAN, semoga aku senantiasa terbuka terhadap Kehadiran dan ajaran-MU. Bantulah aku dalam menyesuaikan hidupku dengan hidup-MU. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas kembali pada awal minggu. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr