Latest News

Showing posts with label Kemerdekaan RI. Show all posts
Showing posts with label Kemerdekaan RI. Show all posts

Tuesday, August 24, 2021

Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia

 🆁🅰🅶🅸 Selasa, 17 Agustus 2021.
HARI RAYA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA: 
• Sir. 10: 1-8; 
• Mzm. 101: 1a. 2ac. 3a. 6-7;
• 1Ptr. 2: 13-17; 
• Mat. 22: 15-21. 

"HIDUPLAH SEBAGAI WARGA YANG MERDEKA!"

TUHAN YESUS dalam perikop Injil hari ini secara licik ingin dijebak oleh orang-orang Farisi yang bekerjasama dengan kaum Herodian. Sebenarnya antara dua kelompok itu tidak pernah akur. Tetapi sekarang mereka "bersatu" karena mempunyai "musuh bersama" yaitu YESUS. Dengan sanjungan yang tendensius terhadap Diri YESUS, mereka ajukan pertanyaan jebakan sbb: "Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" (Mat. 22:17). Sebelum menjawab, YESUS tanpa takut berkata: "Mengapa engkau mencobai AKU, hai orang munafik?" Dengan merujuk pada gambar yang tertera pada mata uang itu, IA bertanya: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" (lihat ayat 18,20).
Gambar tersebut menunjukkan kepemilikan dari benda tersebut. Dan selayaknya diserahkan kembali kepada pemiliknya. Logika yang sederhana tetapi sarat dengan makna yang amat mendalam. Lewat alur pikir itu YESUS ingin mengajak pendengar-NYA menyadari bahwa mereka diciptakan menurut gambar dan rupa ALLAH. Kalau seandainya mereka diciptakan menurut gambar dan rupa ALLAH, maka mereka harus menunjukkan dalam hidupnya bahwa mereka sungguh-sungguh adalah kepunyaan ALLAH dan hanya kepada ALLAH mereka layak membaktikan hidupnya; bukan untuk menuruti nafsu serakah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dari kekayaan negara atau memeras rakyat dengan mencari keuntungan dari barang yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat banyak. (seperti obat-obatan, oksigen dan alat kesehatan pada masa pandemi ini).

Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah. Sebagai bangsa, kita peringati Kemerdekaan  bangsa Indonesia setelah dijajah ratusan tahun oleh para penjajah. Kini negara dan bangsa kita yang merdeka sudah berusia 76 tahun. Dengan merayakan Kemerdekaan ini, sebagai anak bangsa dan warga negara yang bebas, kita semua diajak untuk merenungkan dan menyadari bahwa kita semua adalah bagian dari bangsa merdeka ini yang mempunyai hak, peran dan kewajiban yang sama dengan sesama warga yang lain. Kita akui kenyataan bahwa bangsa dan masyarakat Indonesia itu bersifat "bhinneka," artinya berbeda-beda, beragam bahasa daerah, suku, ras, keturunan, agama, pendidikan dan status sosial. Bhinneka Tunggal Ika. Itulah sifat khas bangsa kita! Jangan sampai sifat ke-bhinneka-an ini diubah dan diseragamkan jadi satu suku, satu adat, satu budaya, satu agama atau pun satu saluran partai politik saja. Marilah kita jaga dan pertahankan terus sifat kehinnekaan dalam satu persatuan yaitu satu ideologi nasional Pancasila, satu Negara Kesatuan Republik Indonesia, satu Tanah Air, satu Bangsa dan satu bahasa Nasional Indonesia

Sebagai negara yang sudah merdeka, maka anak-anak yang lahir di Tanah Air ini adalah anak-anak Bangsa yang merdeka, yang mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, tanpa membedakan asal usul daerah, keturunan, ras, agama ataupun paham politiknya.

Sebagai anak bangsa yang bebas menganut  paham keagamaan, kita adalah anak Indonesia yang beragama Katolik yang mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dengan anak-anak bangsa yang menganut agama atau kepercayaan yang lain. Sebagai pengikut KRISTUS, kita percaya bahwa manusia diciptakan menurut gambar atau citra ALLAH. Sebagai orang yang diciptakan menurut gambar ALLAH, kita semua adalah manusia yang bebas, merdeka dan bermartabat. Seorang yang bermartabat adalah seorang warga negara yang dewasa dan bertanggungjawab. Meskipun saat ini kita masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang memprihatinkan, namun harapan kita semoga dengan memperingati perayaan Hari Kemerdekaan yang ke 76 ini, kita semakin disadarkan: siapa sebenarnya kita ini dan milik siapa, sehingga sebagai anak bangsa yang beragama Katolik kita dapat membuktikan 100% Katolik dan sekaligus warga negara yang 100% Indonesia. 
Apakah selama ini kita baru membuktikan bahwa kita adalah orang Katolik sejati (100%), namun belum 100% Indonesia? Atau sebaliknya, ke-Indonesia-an kita 100%, namun ke-Katolik-an kita cuma seadanya (belum 100%)?

Sebagai warga negara yang bermartabat, hendaknya kita memperhatikan pesan Rasul Petrus dalam Bacaan Kedua: "Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba ALLAH. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan ALLAH, hormatilah raja!" (1Ptr. 2: 16-17). Dengan kata lain, warga negara yang Katolik 100% dan Indonesia 100% harus juga menghormati HAM, dan taat kepada pemerintah yang sah tanpa menghilangkan sifat kritis, sebagai manifestasi tugas kenabian kita.

Dan apabila kita saat ini dipercaya menjadi pejabat publik sipil, militer atau kepolisian di tingkat Pusat atau Daerah, baik di pemerintahan, dewan perwakilan atau pun lembaga-lembaga peradilan dan kemasyarakatan lainnya, hendaknya kita perhatikan pesan dalam Kitab Sirakh dalam Bacaan Pertama: "Pemerintah yang bijak memperhatikan ketertiban pada rakyatnya, dan pemerintahan orang arif adalah teratur.... Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya...... Kecongkakan dibenci oleh TUHAN maupun oleh manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah." (Sir.10:1,3,7). Maka bila kita dipercaya menjadi pejabat publik, kita jangan serakah, korup, semena-mena, menggunakan "aji mumpung" sewaktu berkuasa, namun harus memperhatikan kesejahteraan umum, keadilan sosial dan bekerja keras dalam birokrasi yang jujur, bersih, terbuka dan berwibawa.  Inilah tanggungjawab pejabat publik terutama bagi para pengikut KRISTUS! Jangan sampai pejabat publik yang jelas menggunakan nama baptis tetapi ikut-ikut terlibat atau malah jadi perancang korupsi, manipulasi atau penyelundupan!
Sudahkah Anda mempraktikkannya?

Ya TUHAN, kami bersyukur atas anugerah Kemerdekaan yang kami peroleh selama 76 tahun. Turunkanlah ROH KUDUS-MU kepada kami semua, terutama kepada para pemimpin dan tokoh-tokoh masyarakat, agar kami semakin menyadari akan tanggungjawab kami sebagai warga negara yang bermartabat dan sebagai pengikut-MU, untuk bisa menyumbangkan kemampuan, pelayanan dan pengabdian kami demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Amin.

Selamat pagi. Selamat Merayakan Kemerdekaan RI yang ke 76. Dirgahayu Republik Indonesia.
Merdeka! TUHAN berkati.
PK/hr.