Latest News

Showing posts with label Penabujr. Show all posts
Showing posts with label Penabujr. Show all posts

Sunday, February 7, 2021

Penabur

 🆁🅰🅶🅸 Rabu 27.Januari 2021 
Hari Biasa Pekan Biasa III : 
•Ibr.10:11-18; 
•Mzm. 110:1, 2. 3, 4; 
•Mrk. 4: 1-20.

PENABUR

Dalam Bacaan Pertama diungkapkan oleh Rasul Paulus, bahwa semua ciptaan patut menyembah TUHAN, Penciptanya. Hal tersebut merupakan ungkapan pengakuan akan ALLAH sebagai Penguasa alam semesta. Selain itu, ciptaan yang berdosa pun perlu mempersembahkan korban silih untuk mendamaikan kembali relasinya yang telah rusak dengan TUHAN. Pada zaman dahulu, korban penghapusan dosa dalam tradisi bangsa Israel tampak dalam binatang-binatang yang dipersembahkan kepada ALLAH. Imam mempersembahkan kurban sedemikian, sehingga seorang berdosa menerima pengampunan. Bagi kita, KRISTUS yang wafat di kayu salib, adalah satu- satunya Korban yang menghapus dosa. "Sebab oleh satu Korban saja, IA telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang IA kuduskan. Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa" (Ibr. 10:14,18).

Perikop Injil hari ini mengisahkan perumpamaan tentang seorang Penabur. Penabur itu melambangkan ALLAH, sedangkan tanah adalah manusia. Keadaan tanah sangat menentukan tumbuh dan berkembangnya suatu jenis tanaman. Tanah yang subur akan membuat tanaman tumbuh dengan subur, "hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat" (Mrk. 4:8). Sebaliknya tanah yang tidak subur, tanah yang di pinggir jalan, tanah yang berbatu-batu atau tanah di tengah semak berduri akan membuat tanaman menjadi kerdil bahkan mati dan tidak menghasilkan buah.
ALLAH telah menaburkan benih Sabda Kasih-NYA dan aneka benih kebaikan kepada semua manusia. Betapa IA mengharapkan agar semuanya itu tumbuh subur dalam diri kita dan menghasilkan buah yang berlimpah. Namun nyatanya tidaklah selalu demikian karena keadaan hati manusia.

Dari perumpamaan itu kita mengetahui bahwa Karya Keselamatan ALLAH  pada dasarnya berlaku untuk semua makhluk ciptaan-NYA, tanpa kecuali! Soalnya adalah bagaimana sikap kita terhadap Sabda TUHAN yang memiliki Kuasa untuk mendatangkan buah-buah kebaikan dalam kehidupan. Setiap orang mempunyai kesempatan dan potensi yang sama untuk mendapatkan buah-buah kebaikan dalam kehidupan. Namun, nyatanya ketertutupan, kebebalan, keegoisan, ketidak-pedulian dan kesibukan duniawi lainnya membuat benih yang ditanamkan ALLAH  itu tidak berkembang bahkan mati dalam diri manusia. Maka agar benih itu dapat bertumbuh dan berbuah dengan berlipat-ganda, kita harus membuka hati kita pada bimbingan ROH KUDUS! Ingatlah, bahwa sesubur apa pun kita sebagai tanah, kalau tidak membuka diri pada ALLAH sebagai Penabur dan Penggarap yang baik, kelak tak bakal tumbuh dan menghasilkan buah!

Dengan mengemukakan perumpamaan itu, TUHAN YESUS mengharapkan agar kita menjadi tanah yang subur, juga atau  justru pada saat-saat kritis seperti zaman pandemi Covid-19 ini!
Bagaimana dengan diri kita masing-masing? Termasuk jenis tanah macam apa diri kita ini?

Ya BAPA, aku mempersembahkan diriku kepada-MU sebagai tempat persemaian Sabda-MU dengan segala keterbatasanku. Pupuklah "tanah hatiku" hingga benih Sabda-MU bertumbuh dengan subur dan menghasilkan buah. Amin.

Selamat pagi. Selamat baraktivitas. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr