Latest News

Showing posts with label Pertobatan. Show all posts
Showing posts with label Pertobatan. Show all posts

Monday, October 11, 2021

PERTOBATAN.

PERTOBATAN.

Inti pemberitaan TUHAN YESUS dalam perikop Injil hari ini adalah pertobatan. KRISTUS juga menampakkan wajah dan hati ALLAH yang penuh belas kasih. Kehadiran-NYA yang menyelamatkan terungkap dalam warta dan tindakan Kasih-NYA di tengah umat Israel. Mukjizat kesembuhan, pengusiran setan, kebangkitan orang mati, penggandaan roti dan ikan serta berbagai tindakan penyelamatan adalah bukti dan tanda kepedulian dan belas kasih-NYA yang amat besar sekali kepada mereka yang terlantar, miskin dan menderita. Namun demikian para ahli Taurat dan kaum Farisi tetap saja menuntut tanda bahwa DIA-lah Mesias yang dinantikan. Tetapi YESUS tidak mau melayani tuntutan dari orang-orang yang sombong dan keras kepala itu. Bahkan YESUS menyebut mereka itu: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." (Luk. 11: 29). Setelah Yunus memberitahukan bahwa kota Niniwe akan dihancurkan ALLAH kalau tidak bertobat, maka Raja, para bangsawan, rakyat dan seluruh penduduk kota Niniwe bahkan ternak peliharaan mereka turut bertobat dan berpuasa. Padahal YESUS itu jauh lebih agung dari pada Yunus, tetapi mengapa orang-orang Israel itu tidak mau bertobat?

Secara terus-menerus orang akan diajak untuk bertobat, agar orang senantiasa ingat bahwa KRISTUS telah membebaskan manusia dari kuk perhambaan. Artinya orang sudah merdeka, tidak terbelenggu oleh dosa lagi. Menjadi sangat ironis kalau orang yang sudah dibebaskan, malah kemudian mau menjadi terbelenggu lagi. Maka ajakan pertobatan sebenarnya juga berisi ajakan untuk tidak kembali lagi kepada belenggu dosa itu. Tetapi toh kalau tetap jatuh ke dosa yang sama, orang akan selalu ditarik dari lobang dosa itu. Justru karena itu ajakan pertobatan perlu terus  dikumandangkan. Meski begitu, orang pura-pura tidak mendengarkan seruan dan ajakan itu.

Memang bertobat ternyata bukan perkara yang mudah. Yang paling dibutuhkan dalam proses pertobatan adalah kehendak kuat untuk berubah didasari oleh kerendahan hati. Sebenarnya pertobatan tidak membutuhkan syarat-syarat atau tanda-tanda tertentu. Yang pokok adalah kemauan untuk bertobat. Kalau orang memang mau bertobat - entah ada tanda atau tidak - orang itu akan tetap bertobat. Tetapi kalau tidak ada kemauan, biar ada tanda-tanda, tetap saja tidak terjadi pertobatan. Semua itu hanya dalih untuk cari alasan menghindari pertobatan!
Bagaimana dengan kita sendiri?

Jika YESUS menyebut mereka itu sebagai "angkatan yang jahat," kira-kira terhadap generasi sekarang ini apa komentar YESUS? Sekalipun pada masa pandemi saat ini terlihat adanya sifat bela rasa atau solidaritas kepada mereka yang menderita, namun tidak dapat disangkal juga bahwa masih banyak juga orang yang hanya melihat kepentingan diri sendiri. Masih terasa juga sifat individualisme dan egoisme yang menggerogoti kehidupan bersama. Bahkan kadang orang bangga karena berani "melanggar hukum"! Semoga kita menjadi tanda kehadiran Kerajaan ALLAH dalam pertobatan atas dosa-dosa kita.

Sementara itu Rasul Paulus dalam Bacaan  Pertama mengajak umat di Roma untuk melihat ciri-ciri identitas yang paling dasar. Kita dikasihi ALLAH, dipanggil-NYA dan dijadikan Kudus. Banyak juga orang hidup seolah tidak dikasihi ALLAH, sehingga tanpa sadar hidupnya penuh dengan mengeluh dan mengeluh terus. Banyak juga dari kita tidak tahu bahwa menjadi milik KRISTUS adalah panggilan dasar kita. Meskipun tetap ada kecenderungan berdosa, pada dasarnya kita adalah orang-orang yang sudah dikuduskan. Kita justru takut untuk mengakui identitas kita yang sejati itu. Ingatlah bahwa ALLAH mengundang setiap orang kepada keselamatan.

Ya YESUS, bukalah mataku agar bisa mengagumi dan mensyukuri penyelamatan-MU terhadap diriku. Aku ingin hidup sebagai sahabat-MU yang KAU-kuduskan. Karena itu berilah aku kerendahan hati untuk berani mengakui dan menyesali dosaku serta bertobat setiap kali aku jatuh. Amin.

Bdk
• Mzm. 98: 1. 2-3ab 3cd-4;
• Luk. 11: 29-32.
PK/hr.

Sunday, February 7, 2021

Pertobatan: Perombakan Dan Pembaharuan Total

 🆁🅰🅶🅸 Minggu 24 Januari 2021 
HARI MINGGU BIASA III :
•Yun. 3:1-5. 10; 
•Mzm. 25: 4bc-5ab, 6-7bc, 8-9; 
•1Kor. 7: 29-31; 
•Mrk. 1: 14-20.
Hari Minggu Sabda ALLAH
Hari Ketujuh Pekan Doa Sedunia

Pertobatan: Perombakan dan Pembaharuan Total

Hari Minggu Biasa III sejak 26 Januari 2020 telah ditetapkan Paus Fransiskus sebagai Hari Minggu Sabda ALLAH. Keputusan itu tertuang dalam Surat Kepausan  "Aperuit Illis". Paus mengundang seluruh umat Katolik untuk lebih memperdalam appresiasi, cinta dan kesaksian umat yang setia kepada TUHAN dan Firman-NYA. Sabda-NYA harus dapat dimengerti, dihayati dan dilaksanakan dalam hidup sehari-hari. Sabda-NYA harus hidup dalam kehidupan kita. - Sudah dipraktekkan?

Semua Bacaan Suci pada hari ini bertemakan pada pertobatan. Dan hal ini tidak cukup dinyatakan dengan berkata: Sorry, ya, atau berhenti pada kamar pengakuan saja. Pertobatan sejati harus diikuti dengan langkah konkrit, yaitu  perombakan total dan pembaharuan radikal atas segala perbuatan dosa atau kelemahan yang telah kita akui pada TUHAN melalui Bapa pengakuan.

Bacaan Pertama berkisah tentang pertobatan seluruh kota Niniwe berkat seruan dari Nabi Yunus. Semula murka ALLAH sudah sampai pada puncaknya karena penduduk di Niniwe telah berbuat dosa yang berat dengan penyembahan berhala dan perbuatan yang hina. Karena itu DIA berniat  menghancur leburkan kota metropolis itu. Namun karena seruan Yunus supaya mereka segera bertobat, maka mereka segera berpuasa sebagai tanda tobat dan mohon pengampunan ALLAH. Sekalipun mereka telah meninggalkan TUHAN, tetapi karena pertobatan massal itu dilakukan oleh penduduk Niniwe, maka ALLAH Yang Maharahim, berbelas kasih dan mengampuni seluruh penduduk Niniwe.

Dalam Bacaan Kedua Rasul Paulus mengingatkan bahwa waktu hidup di dunia ini begitu singkat dan dunia akan cepat berlalu, maka kita harus siap untuk mengambil sikap dan siap untuk pembaharuan.

Sementara TUHAN YESUS ketika tampil pertama di Galilea, sudah  menegaskan: "Waktunya telah genap. Kerajaan ALLAH sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah pada Injil!" (Mrk. 1:15).
Kita dapat menggarisbawahi dua hal pokok: Pertama, pertobatan radikal merupakan kunci untuk masuk Kerajaan ALLAH. Pertobatan penduduk Niniwe itulah pembaharuan total dan radikal! Bertobat berarti berbalik ke arah yang lebih baik dan siap diperbaharui hidupnya.
Kedua, pertobatan berkaitan erat dengan percaya akan Kabar Gembira keselamatan. Orang yang bertobat adalah dia yang meneriima jalan dan arah baru dalam kehidupan-NYA, menerima nilai-nilai dan sikap yang diajarkan YESUS.

Guna mewartakan pertobatan dan Kabar Gembira, YESUS memanggil murid-murid NYA. YESUS meminta komitmen dan kesetiaan untuk mengikuti DIA, suatu penyerahan diri secara total, bukan setengah-setengah: YESUS ya tapi ikatan duniawi tidak mau dilepas, sehingga semangatnya masih tergantung hal-hal duniawi. 
Kita juga dipanggil untuk ambil bagian dalam tugas perutusan KRISTUS. Secara bebas kita juga menanggapi panggilan itu dan siap sedia untuk ditugaskan di mana saja. Siapkah dan bersediakah kita?

Ya TUHAN YESUS, terima kasih atas panggilan dan kepercayaan untuk mengambil bagian dalam tugas mewartakan pertobatan dan Kabar Gembira-MU. Berilah aku kebebasan dan keberanian untuk mengikuti-MU. Amin

Selamat pagi. Selamat Merayakan Ekaristi secara offline maupun on line. Selamat berhari Minggu. Berkat TUHAN.