Latest News

Sunday, November 7, 2021

PERTIMBANGAN BELAS KASIH DAN KEMANUSIAAN DI ATAS HUKUM.

 🆁🅰🅶🅸 Senin, 25 Oktober 2021.
Hari Biasa Pekan Biasa XXX : 
• Rm. 8: 12-17; 
• Mzm. 68: 2. 4. 6-7ab. 20-21;
• Luk. 13: 10-17.

PERTIMBANGAN BELAS KASIH DAN KEMANUSIAAN DI ATAS HUKUM.

Penyembuhan atas perempuan yang sudah delapan belas tahun kerasukan roh jahat hingga sakit sampai punggungnya bungkuk tepat pada hari Sabat, seperti dikisahkan dalam perikop Injil hari ini, menjadi isu besar dalam pertikaian pandangan antara TUHAN YESUS dan orang Farisi. Bagi orang Farisi, hari Sabat telah ditetapkan sebagai hari untuk beristirahat. Orang tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun juga. Sikap legalistis itu sangat dikecam oleh YESUS. Manusia hidup bukan untuk peraturan, tetapi peraturan disusun untuk kepentingan dan melayani manusia! Bukan hanya orang Farisi, kita pun sampai sekarang masih suka terjebak dalam sikap yang sama. Kita sibuk dengan menyusun peraturan yang tidak substantif dan memaksakan aturan itu pada orang lain.

Dengan sikap legalistis ini, kita justru menghambat dan menghalangi karya kasih dan belas kasih ALLAH serta bisa mematikan rasa kemanusiaan kita. Dengan sikap legalistis ini juga menunjukkan bahwa dalam kehidupan beragama, kita belum menampakkan kehidupan iman yang dewasa dan sejati. Jujur kita akui bahwa kita masih "kekanak-kanakan," masih suka berkutat pada aturan demi aturan, bukan aturan untuk keselamatan dan kesejahteraan manusia serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Dalam silang pandangan itu, TUHAN YESUS menunjukkan kepada mereka bahwa karya belas kasih ALLAH tidak bisa dibatasi oleh peraturan-peraturan ketat agama. ALLAH tidak pernah beristirahat melakukan kebaikan atau pekerjaan belas kasih, seperti penyembuhan atas orang sakit. Hal ini membuktikan juga bahwa belas kasih dan perhatian ALLAH kepada umat manusia, tidak pernah berhenti dan tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu, karena cinta kasih ALLAH kepada manusia itu tanpa batas dari dahulu, sekarang dan pada masa mendatang. Siapakah manusia yang mampu menghalangi kasih ALLAH diberikan kepada seseorang? Karena itu, dalam penyusunan hukum dan segala peraturan dasar pokok yang melandasinya adalah iman dan belas kasih ALLAH serta nilai kemanusiaan. Maka jangan sampai hukum atau peraturan itu menghalangi kita untuk mengungkapkan iman yang sejati dan belas kasih ALLAH yang tidak terhingga itu.

Sesuai dengan ajaran YESUS itu, Rasul Paulus dalam Bacaan Pertama menekankan bahwa semua orang yang dipimpin ROH ALLAH adalah anak ALLAH. Sebab kita tidak menerima roh perbudakan yang membuat takut dan menjadikan kita tawanan, melainkan sebagai anak ALLAH yang bebas di dalam ROH. Identitas kita adalah sebagai ahli waris, meskipun penerusan warisan istimewa dari TUHAN itu hanya bisa dilakukan dengan satu jalan, yaitu jalan salib, jalan penderitaan. YESUS mengundang kita untuk menderita bersama DIA, agar warisan kemuliaan-NYA bisa kita alami juga secara nyata. Kesetiaan kita yang membuat kita menderita adalah jalan menuju kemuliaan. Melalui jalan itulah, sesuai dengan janji ALLAH, kita akan turut dipermuliakan bersama KRISTUS dan kita akan bisa berseru "ya ABBA, ya BAPA".
Sadarkah kita akan jalan salib itu?

Ya YESUS, ajarilah aku untuk menjadi pribadi yang tidak munafik dalam kehidupanku, sehingga aku lebih mementingkan imanku kepada-MU dan belas kasih-MU yang tidak terhingga serta memperhatikan rasa kenanusiaan. Kuatkanlah aku dalam menjalani penderitaan sebagai jalan salibku menuju kemuliaan. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas pada awal minggu sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

No comments:

Post a Comment