Latest News

Sunday, November 7, 2021

ALLAH ATAU MAMON?

 🆁🅰🅶🅸 Sabtu, 6 November 2021.
Hari Biasa Pekan Biasa XXXI : 
• Rm. 16: 3-9.16. 22-27;
• Mzm.145: 2-3. 4-5. 10-11;
• Luk. 16:9-15.
Hari Sabtu Imam.

ALLAH ATAU MAMON?

Injil hari ini mengandung ajaran yang menarik dan sangat relevan untuk masa kini. Mamon, harta dan uang sebenarnya bukanlah sesuatu yang jahat dalam hidup ini. Nyatanya orang hidup perlu uang. Kita bekerja keras juga untuk cari uang. Dalam perikop Injil kemarin dikisahkan perumpamaan tentang hamba yang tidak jujur dalam meringankan beban rekan-rekannya dengan mengurangi utang mereka (Luk. 16: 1-8). Dia berharap bahwa pada saat hidupnya mengalami kesulitan, dia mempunyai teman yang bisa menerima dan menolong dia. TUHAN YESUS bersabda: "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima dalam kemah abadi." (Luk. 16: 9). 

Mamon, harta benda dan uang maupun kedudukan dengan segala fasilitasnya hanyalah sarana (alat) yang bersifat sangat sementara. Dia bukan menjadi tujuan hidup kita. Tujuan hidup kita adalah membangun suatu dunia yang damai dan adil dalam kehangatan relasi kasih dengan TUHAN dan antara sesama kita. Mamon itu jahat kalau dia merupakan tuan dan tujuan dari hidup kita, dengan mengorbankan orang lain atau menjadikan orang lain korban dari kerakusan kita akan materi dan uang. Misalnya sengaja memberikan upah buruh, sopir atau asisten rumah tangga secara tidak adil, dengan tujuan untuk memeras tenaga mereka agar kita sebagai atasan menjadi semakin banyak uang. Inilah salah satu contoh dosa abad ini, dengan berbuat secara tidak adil terhadap orang yang kecil dan lemah. Bagaimana kita sendiri?

Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Ia memudahkan hidup kita, terutama dalam mencari segala macam bentuk informasi. Namun hadirnya gadget telah membius hidup kita bahkan dapat merenggangkan komunikasi dalam keluarga. Sebaliknya ia mampu mengeratkan persahabatan dengan siapa pun juga tanpa mengenal batas kota dan negara. Tidak hanya itu, alat ini bisa mengalihkan perhatian kita jauh dari TUHAN. Meskipun dalam masa pandemi saat ini harus kita akui juga bahwa gadget justru dapat membantu manusia untuk bekerja, belajar dan beribadat dari jarak jauh. Yang penting harus kita perhatikan bahwa gadget dan kemajuan teknologi lainnya itu adalah alat untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, bukan tujuan atau bahkan tuhan yang menguasai hidup kita Jangan sampai kita dibuat semakin tergantung pada alat ini, dan melupakan TUHAN!
Dan sekarang ini Mamon zaman modern itu telah hadir menguasai kehidupan kita sejak pagi sampai pergi tidur. Mamon itu hadir dalam hal-hal yang kecil. Cara kerjanya sama: pelan tapi pasti, maka Mamon itu punya potensi untuk menjauhkan kita dari TUHAN. Karena itu kita perlu waspada dan mendisiplinkan diri kita sendiri dalam membuat pilihan-pilihan kecil yang baik dan benar, dan bertahan dalam perhatian penuh untuk melakukannya. "Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar." (ayat 10).
Namun harus kita ingat bahwa hati dan tubuh kita tidak akan bisa bertahan lama dalam sikap yang mendua: mengabdi kepada ALLAH dan kepada Mamon. Kita diajak untuk belajar mengagumi apa yang dikagumi oleh TUHAN sendiri. Dengan cara ini kita akan menjadi pahlawan kebenaran dan bukan hidup dalam kepalsuan.
Sebagai bahan untuk mawas diri: Bagaimana sikap kita terhadap Mamon sebenarnya? Mampukah kita menguasainya atau sebaliknya kita telah dikuasai oleh Mamon itu?

Rasul Paulus dalam Bacaan Pertama mengajarkan dengan jelas bahwa yang paling penting dalam hidup jemaat KRISTUS adalah ketaatan iman. (Rm. 16: 26). Orang beriman yang beraktivitas dalam semangat itu tidak akan pernah goyah oleh sanjungan ataupun penghargaan palsu. Paulus juga mengingatkan agar kita waspada terhadap mereka yang suka menimbulkan perpecahan dan hanya "melayani perut mereka sendiri" tetapi tidak tulus dalam mengabdi TUHAN dan melayani sesama. Maka bersama Paulus dan semua orang Kudus serta bersama Hirarki dan seluruh umat beriman se paroki dan se keuskupan kita, marilah kita menjalani panggilan hidup kita dalam semangat pengabdian dengan setia. Kesetiaan ini tidak akan pernah boleh dipatahkan oleh perasaan sakit hati, kegagalan ataupun putus asa, karena kita percaya kasih karunia KRISTUS selalu menyertai kita. Semoga!

Ya YESUS ajarilah aku untuk memiliki sifat setia yang aku mulai dari hal-hal yang kecil. Aku sadar bahwa aku telah sering mengejar kebahagiaan palsu dalam hidupku. Aku membutuhkan Kekuatan-MU agar aku tetap setia dan bertahan dalam keutamaan. Bantulah aku ya, YESUS. Bunda Maria dan Bapa Yusuf, doakanlah aku. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas pada akhir pekan sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

No comments:

Post a Comment