Latest News

Sunday, November 7, 2021

KERENDAHAN HATI.

 🆁🅰🅶🅸 Sabtu, 30 Oktober 2021.
Hari Biasa Pekan Biasa XXX :
• Rm. 11: 1-2a. 11-12. 25-29;
• Mzm. 94: 12-13a. 14-15;
• Luk. 14: 1. 7-11. 

KERENDAHAN HATI.

Kesimpulan dari perikop Injil hari ini terdapat dalam ayat terakhir Firman-NYA: "Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan" (Luk. 14: 11). Sebenarnya apa yang kita cari dalam hidup ini? Kesuksesan dan nama baik? Harta yang melimpah sampai tujuh turunan? Kedudukan dan status sosial yang tinggi? Ataukah kita cari popularitas? Jangan sampai sebagai murid YESUS KRISTUS kita hanya ikut arus dunia yang hanya mengejar kesuksesan pribadi, popularitas dan kehormatan yang semu.

Ketika St Bernardus dari Clairvaux (1090-1153) ditanya dan diminta untuk menyebutkan empat keutamaan Kristiani, ia menjawab: "Kerendahan hati, kerendahan hati, kerendahan hati dan kerendahan hati". Memang kerendahan hati adalah dasar dari banyak keutamaan Kristiani (bdk. Ef. 4:2). Dengan melihat bagaimana orang tiap hari berpacu mencari posisi yang paling dihormati -  kalau perlu dengan cara suap - maka TUHAN YESUS mengajarkan orang banyak tentang kerendahan hati.

Apa itu kerendahan hati? Kerendahan hati adalah (meminjam istilah asing) "self knowledge" dan "self acceptance" (=pengetahuan dan penerimaan diri). Kerendahan hati pertama-tama soal pengetahuan diri. Kita mengenal diri kita sendiri, siapa kita, apa kelebihan dan kekurangan kita. Tentu saja tidak cukup hanya mengenal diri sendiri, tetapi juga harus menerima diri apa adanya. Kita menerima kelebihan kita dan bersyukur kepada TUHAN atas karunia-NYA itu. Namun juga sebaliknya menerima kekurangan-kekurangan kita dan berusaha memperbaikinya. Adalah kerendahan hati yang semu, kalau kita mengingkari prestasi dan karunia TUHAN yang ada dalam diri kita. Dan adalah kesombongan, kalau kita selalu membela diri walau terang-terangan kita itu bersalah atau memiliki kekurangan. Sudahkah kita berusaha untuk senantiasa rendah hati? Atau sebaliknya?

"Semakin berisi, semakin merunduk:" itulah filsafat padi yang menjadi inspirasi sikap kerendahan hati. Hal sebaliknya justru kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang semakin berilmu, berpangkat dan semakin kaya serta berkedudukan tinggi, cenderung semakin memperlihatkan gelagat dan sikap yang sombong, ingin dihormati, didahulukan dan disanjung.

Orang yang kokoh dari dalam, tidak perlu lagi memoles diri dari luar. Bila keyakinanan akan harga diri berakar kuat, tidak perlu lagi kita memburu hormat dari orang lain. Orang yang gila hormat, akan berpusat pada diri sendiri dan memakai orang lain sebagai sumber pengakuan bagi diri sendiri. Ia sering terlihat dalam sikap tidak tahu diri. YESUS mengecam sikap itu. Hanya orang yang sudah penuh dari dalam bisa sungguh merendahkan diri. Orang yang semacam itu ada hormat atau tidak, keluhuran diri tidak akan terusik. Merendahkan diri dihadapan TUHAN adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan!

Dalam Bacaan Pertama, Rasul Paulus melihat bahwa ketegaran hati dan kesombongan bangsa Israel sebagai umat pilihan ALLAH telah membuat Rakhmat ALLAH lebih banyak dialami dan dirasakan oleh bangsa-bangsa lain. Walaupun ALLAH tidak menolak umat-NYA, namun kesombongan dan keangkuhan telah membuat bangsa Israel melakukan banyak pelanggaran di Mata TUHAN. Meskipun demikian, ALLAH tetap setia: "Dari Sion akan datang Penebus, IA akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjian-KU dengan mereka, apabila AKU menghapuskan dosa mereka." (Rm. 11: 26-27).

Semoga kita belajar menjadi orang yang rendah hati, mendahulukan orang lain serta mengusahakan kebaikan bagi sesama. Semoga kita memberi yang terbaik bagi sesama, tanpa pamrih dan mencari pujian. Jangan sampai kita cari kedudukan, bahkan dalam kehidupan kita di tengah-tengah murid KRISTUS yang lain. Jangan sampai kita menjadikan Gereja atau agama sebagai tempat mencari status dan kedudukan. Maka jangan sampai kita lupa menjadi orang yang rendah hati!

Ya YESUS, terima kasih atas segala Rahmat dan kebaikan-MU berupa talenta yang ada pada diriku. Ajarilah aku untuk tetap rendah hati dan singkirkanlah segala akar kesombongan yang masih hidup dalam hatiku. Bunda Maria dan bapa Yusuf, latihlah diriku untuk selalu bersikap rendah hati seperti dirimu. Amin.

Selamat pagi. Selamat menjalankan aktivitas pada akhir pekan sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

No comments:

Post a Comment