Latest News

Friday, September 24, 2021

KEKUASAAN SEJATI SEBAGAI SALURAN BERKAT-NYA.

 🆁🅰🅶🅸 Kamis, 23 September 2021. 
Peringatan Wajib St. Padre Pio dari Pietrelcina, Imam :
• Hag. 1: 1-8; 
• Mzm. 149: 1-2. 3-4. 5-6a. 9b;
• Luk. 9: 7-9.

KEKUASAAN SEJATI SEBAGAI SALURAN BERKAT-NYA.

Dalam Bacaan Pertama dikisahkan bahwa Hagai sebagai nabi pertama setelah masa pembuangan di Babilonia, mewartakan Sabda ALLAH yang sama sekali baru. Nabi-nabi terdahulu selalu mencela dosa-dosa Israel dan menyampaikan penghakiman yang telah dekat. Tetapi setelah masa pembuangan ini, nabi Hagai harus membangkitkan semangat baru untuk membangun harga diri Israel. Karena itu Hagai menganjurkan agar bangsa Israel tidak mementingkan diri sendiri dengan membangun rumah-rumahnya yang bagus sementara membiarkan Bait ALLAH dalam reruntuhan. Kebahagiaan hidup bukan karena banyaknya pendapatan dan rejeki atau melimpahnya makanan semata, tetapi terutama ditentukan oleh kedekatan pada TUHAN. Maka ALLAH melalui nabi Hagai berkehendak agar bangsa Israel bersemangat dalam membangun Bait ALLAH dahulu. "Jadi, naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka AKU akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan Kemuliaan-KU di situ". (Hag. 1:8).

Dalam kehidupan kita sehari-hari, di manakah TUHAN akan kita tempatkan? Apakah komunikasi dengan TUHAN menjadi prioritas kita setelah bangun pagi, misalnya dengan berdoa dulu atau langsung mencari HP/IPhone/Ipad/Laptop dan untuk TUHAN kita sisakan waktu sedikit (itupun kalau masih ingat)? Carilah sumber kebahagiaan sejati, baru kemudian memikirkan lainnya.

Dalam perikop Injil hari ini rupanya Herodes Antipas, raja wilayah Galilea, gelisah dan cemas dengan kehadiran YESUS tampil di masyarakat. Segala yang dilakukan TUHAN YESUS, tampaknya mengingatkan dia akan sosok Yohanes Pembaptis yang telah dipenggal kepalanya. Herodes khawatir pengaruh YESUS semakin besar dan mengganggu kekuasaannya. Karena itu Herodes "berusaha supaya dapat bertemu dengan YESUS." (Luk. 9: 9b). Pertemuannya itu pasti bukan bertujuan untuk sekedar berkenalan atau menuruti rasa keingin-tahuannya! Bisa-bisa YESUS langsung ditangkap dan dibunuh seperti Yohanes Pembaptis. Dia anggap YESUS itu menjadi saingan beratnya di Galilea, karena ia juga menangkap keinginan  kebanyakan orang Yahudi mendambakan DIA untuk jadi Raja bangsa Israel yang membebaskan dari penjajah Romawi.

Kekuasaan bukanlah dapat menjamin kebahagiaan sejati dan keselamatan hidup kita. Memang benar bahwa melalui kekuasaan kita bisa berbuat kebaikan lebih banyak lagi untuk masyarakat. Kekuasaan itu harus kita pandang sebagai cara TUHAN untuk memakai kita untuk menjadi saluran Berkat-NYA! Namun dalam praktiknya semakin besar dan semakin lama kekuasaan, maka orang cenderung menyalahgunakan kekuasaan itu. Orang mudah lupa bahwa kekuasaan adalah amanat TUHAN untuk mendatangkan kesejahteraan dan ketenteraman bagi masyarakat banyak (bonum commune). Tetapi sering kekuasaan dijadikan tujuan hidupnya, hingga dengan cara apa pun harus dapat dicapai dan dipertahankan selama mungkin. Motivasi seperti itu pasti akan merugikan seluruh masyarakat, bila dirinya berhasil mencapai kekuasaan. Penguasa seperti itu mudah mencurigai setiap orang yang dianggap saingan atau musuhnya; dia akan selalu takut dan khawatir terhadap orang-orang yang kreatif dan kritis serta berbeda pendapat. Namun, semuanya itu tidak akan terjadi bila kekuasaan atau jabatan itu dikontrol oleh lembaga pengawasan yang bertanggung jawab, berani dan jujur. Dengan demikian kekuasaan hanya dapat dicapai dan diemban untuk melayani masyarakat dan berusaha kuat menyejahterakan rakyat, bukan untuk menguasai dan mencari keuntungan pribadi dan kelompok sendiri. Ingatlah akan prinsip kepemimpinan YESUS KRISTUS: bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.
Sudahkah kita sadari akan konsep kekuasaan yang benar?

Tokoh panutan orang kudus yang kita rayakan hari ini adalah St Pius dari Pietrelcina atau lebih dikenal sebagai Padre Pio (1887-1968), anak orang miskin dan pekerja keras. Sejak kecil Francesco Forgione sudah bercita-cita menjadi seorang biarawan miskin yang berdoa. Seorang rahib Fransiskan Kapusin amat mempengaruhi hidupnya, hingga ia tertarik masuk menjadi imam. Setelah diberkati sebagai imam, badannya sakit-sakitan hingga ia dikembalikan ke paroki asalnya untuk menjadi pastor rekan. Di sinilah Padre Pio mengalami stigmata, yaitu merasakan sakitnya dari kelima luka YESUS KRISTUS akibat tusukan paku dan tombak. Selain itu Padre Pio juga penuh dengan Kurnia mistik dan dianugerahi kemampuan membaca jiwa, berada di dua tempat
dalam waktu bersamaan dan stigmatanya mengeluarkan keharuman bunga rose dan violet. Sebagian besar waktunya digunakan untuk berdoa dan menerima pengakuan dosa, karena banyak sekali umat Katolik dari pelbagai tempat dan negeri pergi ke pengakuan Padre Pio. Paus Yohanes Paulus II menyatakan Padre Pio sebagai Beato pada 22 Mei 1999 dan dikanonisasi  sebagai Santo pada 16 Juni 2002.

Ya YESUS, ajarilah aku untuk berdoa dengan benar dan berilah aku hati yang bersih, serta jauhkanlah diriku dari sifat ambisius yang keterlaluan terhadap kekuasaan. Aku juga berdoa bagi para pemimpin bangsaku agar mencurahkan perhatiannya untuk seluruh rakyat dan menjaga ketentraman masyarakat. St Padre Pio, bebaskanlah bangsa kami dari wabah Virus Corona 19. Amin. 

Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

No comments:

Post a Comment