Latest News

Saturday, September 4, 2021

TALENTA : ANUGERAH ALLAH

🆁🅰🅶🅸 Sabtu, 28 Agustus 2021.
Peringatan Wajib St Agustinus, Uskup & Pujangga Gereja :
• 1Tes. 4: 9-11;
• Mzm.98: 1. 7-8. 9;
• Mat. 25: 14-30.

TALENTA : ANUGERAH ALLAH

Perumpamaaan talenta mengingatkan kita bahwa segala yang kita miliki: pengetahuan, keahlian, ketrampilan, bakat, waktu dan hidup itu sendiri, adalah anugerah dari TUHAN. Kita bukan pemilik dari semuanya itu, tetapi hanyalah pemakai dan pemelihara yang dipercayakan TUHAN. Setiap hadiah dan pemberian pasti akan membahagiakan dan membanggakan Sang Pemberi, kalau hadiah itu digunakan atau dilpakai. TUHAN pasti bangga dan sangat berkenan bila kita menggunakan hadiah atau anugerah yang DIA berikan, bukan demi kepentingan diri sendiri tetapi kepentingan bersama dan demi Kemuliaan TUHAN. Jadi bukan soal banyak atau sedikitnya talenta yang kita punyai, tetapi bagaimana menggunakan talenta yang diberikan kepada kita.
Setiap kita diberikan talenta sesuai dengan Rencana ALLAH dalam hidup kita masing-masing. Dan talenta yang diberikan itu sesuai dengan kemampuan kita untuk memelihara dan menjaganya, agar berguna untuk kehidupan banyak orang dan tidak disalahgunakan.

Jadi, TUHAN menciptakan semua alam semesta ini baik adanya. Bahkan lebih dari itu, TUHAN menciptakan manusia sesuai dengan citra-NYA. Karena itu manusia adalah ciptaan-NYA yang paling luhur melebihi makhluk lain. ALLAH membekali dan mempercyakan kepada manusia berbagai potensi dan talenta dalam hidupnya. Dan IA menghendaki agar semua talenta itu dikembangkan. Sebab tiap talenta yang dikembangkan pasti melibatkan orang lain. Sebaliknya talenta yang tidak dikembangkan mungkin hanya untuk diri sendiri. Karena itu IA  mencampakkan "hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi". (Mat. 25:30). Sementara para hamba yang mempunyai kemauan untuk melipatgandakan talenta mendapat bagian dalam kebahagiaan bersama Tuannya.

"Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya". (ayat 29). Artinya, mereka yang memperoleh talenta lebih banyak  mengembangkannya dan akan menghasilkan buah yang banyak juga. Sementara mereka yang bermalas-malasan dan takut mengambil resiko, akan "dicampakkan."

Maka marilah kita proaktif dan kreatif mengembangkan bakat dan ketrampilan yang kita miliki dan tidak perlu takut salah dan berani mengambil resiko. Percayalah pasti akan ada jalan hingga kita bisa mengatasi kelemahan dan kerapuhan kita, asalkan kita terus rajin, tekun, kreatif dan proaktif mau maju, bertumbuh dan berkembang!
Karena itu, mengembangkan talenta selayaknya dilihat sebagai kesempatan untuk memuliakan TUHAN, Sang Pemberi talenta (Ad Maiorem Dei Gloriam) dan demi kebaikan bersama, bukan sebagai kesempatan untuk menonjolkan diri!
Adakah tekad itu pada diri kita?

Hari ini Gereja merayakan Santo Agustinus (354-430) Uskup dan Pujangga Gereja, seorang tipe genius yang ingin merambah rahasia alam dan daya manusia. Sejak kecilnya memang cerdas otaknya hingga ayahnya bercita-cita dia jadi seorang yang sangat terkenal. Ia dimasukkan ke sekolah dan universitas terbaik. Dalam usia muda ia sudah jadi mahaguru dan sangat terkenal. Tetapi karena ia belum mengenal KRISTUS, hidupnya masih berantakan dan bejat moralnya, hingga ia mempunyai "anak haram". Itulah yang menyebabkan ibunya, St Monika sangat sedih dan prihatin melihat tingkah lakunya yang amoral itu. Dengan tekun selama bertahun-tahun ia berdoa dan bermatiraga disertai air mata memohon pertobatan anaknya.
Berkat jasa Uskup St. Ambrosius, akhirnya Agustinus sadar dan bertobat. Umur 32 baru dibaptis dan kelak diberkati jadi imam dan diangkat jadi Uskup pada umur 41 tahun. Tulisannya di beberapa buku jadi sumber penting bagi pengembangan rohani. Banyak orang bertobat karena kotbahnya, sebab ia pandai menguraikan kebenaran iman Kristiani. Kekudusan St Agustinus tidak bisa dilepaskan dari peran dan pengaruh ibunya, St Monika. Dalam proses panjang pergumulan hidup dan pemikirannya, ia akhirnya terbuka melihat kebenaran sejati akan Wahyu Ilahi dalam Diri YESUS KRISTUS.

Peziarahan panjang menuju kekudusan tidak mengandalkan pada kemampuan otak atau kecerdasan manusiawi, melainkan mengandalkan pada keterbukaan akan Kehendak ALLAH dalam hidup dan membiarkan diri dituntun oleh ROH KUDUS dan Kasih ALLAH sendiri. (bandingkan Bacaan Pertama 1Tes. 4: 9-11).

Ya TUHAN, terima kasih atas anugerah-MU berupa talenta yang ada padaku. Tuntunlah aku dengan ROH KUDUS-MU agar aku mampu menggunakan talentaku demi kemuliaan Nama-MU dan kesejahteraan banyak orang. St Agustinus, doakanlah dan bimbinglah aku. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas pada akhir pekan  sesuai dengan Prokes dan aturan lain. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

No comments:

Post a Comment