Latest News

Monday, September 6, 2021

TIADA ISTIRAHAT DALAM BERBUAT KEBAIKAN.

 🆁🅰🅶🅸 Senin, 6 September 2021.
Hari Biasa Pekan Biasa XXIII : 
• Kol. 1:24 - 2:3; 
• Mzm. 62: 6-7. 9;
• Luk. 6: 6 - 11.

TIADA ISTIRAHAT DALAM BERBUAT KEBAIKAN.

Orang Farisi dan ahli Taurat sebagai orang yang dianggap tahu dan amat memahami hukum agama, jatuh dalam sikap suka mengadili orang lain. Mereka cepat bereaksi bila ada orang yang melakukan kesalahan dengan melanggar hukum agama. Mudah pula mereka mengucilkan orang yang hidupnya tidak sesuai dengan hukum agama. Sikap ini ternyata tidak sesuai dengan sikap TUHAN YESUS. Mematuhi hukum agama itu amat penting dan sangat perlu. Namun, kepatuhan itu haruslah didasari kasih sejati kepada ALLAH. Dengan cara demikian kita perlu menjadi kritis dalam melaksanakan hukum agama.

Sikap dan perilaku orang Farisi dan ahli Taurat kadang-kadang merupakan sikap dan perilaku kita juga. Mereka sering mencari-cari kesalahan orang lain. Bila menemukan kesalahan, mereka segera mengadili dan mudah menjatuhkan hukuman kepada orang yang belum tentu bersalah. Tentu saja, sikap menjaga agar orang tidak jatuh dalam kesalahan merupakan hal yang terpuji. Adalah tugas setiap orang untuk membantu sesamanya hidup secara baik. Namun, apa yang terjadi bila kita hanya mencari-cari kesalahan dari sesamanya, seperti dilakukan orang Farisi dan ahli Taurat? Kita akan hanya terpaku menjadi "penjaga hukum" belaka. Apakah kita sendiri telah menjalankan hukum TUHAN? Alih-alih mau membawa orang kepada hidup yang lebih baik, seringkali kita sendiri malah jatuh terjebak dalam kesalahan dan dosa kita sendiri.

Bagaimana kita bersikap ketika melihat orang lain sedang jatuh? Apakah kita masih menunjukkan sikap penuh kasih seperti YESUS ataukah memilih seperti orang Farisi dan ahli Taurat? 

Hari Sabat merupakan hari untuk memuji TUHAN dan juga untuk istirahat. Tetapi bagi TUHAN YESUS beristirahat untuk berbuat baik, adalah sesuatu yang salah. Kita justru berbuat jahat bila melewatkan kesempatan untuk berbuat baik dan menyelamatkan orang lain. 
YESUS mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada waktu yang membatasi kita untuk melakukan pekerjaan yang baik. Sebagaimana ALLAH yang adalah TUHAN dari waktu ke waktu melakukan Karya Agung Kasih-NYA melampaui batas waktu yang ditentukan manusia, demikian pula kita anak-anak-NYA hendaknya tiada henti berbuat kebajikan dan melakukan kebaikan apa saja dalam setiap waktu dan tempat. Terutama pada masa pandemi ini, kita harus menunjukkan bahkan meningkatkan rasa solidaritas kepada sesama!
Siapkah dan sanggupkah kita untuk tetap melakukan hal-hal yang baik?

Dalam Bacaan Pertama, Rasul Paulus dengan penuh semangat memberitakan tentang KRISTUS yang menjadi pengharapan akan kemuliaan. Bagi Paulus kekuatan untuk menanggung beratnya penderitaan dan perjuangan untuk memberitakan KRISTUS adalah karena KRISTUS dan demi KRISTUS itu sendiri, bukan yang lain. "Dalam DIA-lah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan." (Kol. 2: 3). Dan KRISTUS itulah yang menganjurkan dan mengajarkan kepada kita untuk terus berbuat kebaikan kapan pun dan di mana pun juga.

Ya YESUS, ajarilah aku untuk dapat lebih peka lagi dalam melaksanakan hukum kasih-MU dalam  seluruh hidupku. Tularkanlah dalam diriku semangat-MU untuk senantiasa berbuat kebaikan dalam setiap kesempatan dan setiap tempat. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas kembali pada awal pekan sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

No comments:

Post a Comment