Latest News

Friday, November 12, 2021

MENGAMPUNI

 🆁🅰🅶🅸 Senin, 8 November 2021.
Hari Biasa Pekan Biasa XXXII :
• Keb. 1: 1-7;
• Mzm. 139: 1-3. 4-6. 7-8. 9-10;
• Luk.17: 1-6.

MENGAMPUNI

Pada hari ini TUHAN YESUS dalam perikop Injil memberikan beberapa nasehat praktis yang bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
Pertama. Janganlah ikut menyesatkan. TUHAN YESUS sendiri mengaku, saat itu "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya." (Luk. 17: 1). Harus diakui bahwa dengan pesatnya perkembangan dunia medsos, maka orang mudah juga membuat berita-berita bohong (hoax). Saat ini karena orang sengaja menyebar luaskan hoax dan dilakukan secara terus menerus maka yang hoax ini bisa dianggap sebagai "kebenaran". Yang paling penting kita lakukan selain kita kritisi terus adanya berita bohong itu, maka kita juga harus pro-aktif memerangi hoax dengan menyebarkan kebenaran dan dengan obyektif menunjukkan mana yang salah.
Pada masa carut-marut informasi yang menyesatkan saat ini, kita harus teguh iman kita. Maka bersama para Rasul kita mohon kepada TUHAN: "Tambahkanlah iman kami." (ayat 5). Dengan iman, kita akan dikuatkan sekaligus diberi penerangan ROH  supaya jangan tersesat ketika berjalan ke Rumah BAPA.

Kedua. "Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia." (ayat 3).
Menegor dengan penuh cinta kasih, bukan dengan kemarahan atau rasa benci. Dengan dasar itu kita harus mampu memaafkan atau mengampuni. Dan pengampunan itu dilakukan bukan hanya sekali atau dua kali, melainkan berkali-kali alias seterusnya sebab BAPA di Surga juga Maharahim dan Maha Pengampun yang selalu mengampuni para pendosa yang bertobat.
Sedangkan YESUS menuntut kita agar dapat hidup sempuna seperti BAPA di Surga. (bdk. Mat. 5: 48).

Berusaha untuk menghindari dosa itu penting, tetapi mengampuni orang yang bersalah mengantar manusia pada kemanusiaan sejati.
Salah satu aspek penting dari pengampunan yang disampaikan YESUS adalah memberi kesempatan. Maka pengampunan bukan semata-mata memberi maaf saja, tetapi juga kesediaan menerima kembali dan memberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Tentu hal ini tidak mudah buat kita saat ini sebab banyak tantangannya seperti kemampuan untuk mengendalikan diri, mengalahkan rasa sombong/gengsi pribadi. Pengampunan hanya bisa diberikan bila manusia mau membuka diri untuk rendah hati dan menerima kebijaksanaan Ilahi.

Salomo memberikan nasehat tentang kebijaksanaan ini dengan anjuran: "Carilah kebijaksanaan dan jauhilah dosa.": "Kasihilah kebenaran, hai para penguasa dunia, hendaklah pikiranmu tertuju pada TUHAN dengan tulus ikhlas, dan carilah DIA dengan tulus hati!" (Keb. 1: 1).
Kebijaksanaan tidak masuk ke dalam hati yang keruh dan dikuasai oleh dosa.
Sudahkah kita siap untuk terbuka?

Ya TUHAN, tambahkanlah imanku supaya hatiku senantiasa terbuka untuk mengampuni sesamaku. Dan ajarilah aku untuk tetap rendah hati. Amin.

Selamat pagi. Selamat menjalankan aktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr

KITA ADALAH BAIT ALLAH.

 🆁🅰🅶🅸 Selasa, 9 November 2021. 
Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran :

• Yeh. 47: 1-2. 8-9. 12; 
• Mzm. 46: 2-3. 5-6. 8-9;
• 1Kor. 3: 9b-11. 16-17;  
• Yoh. 2: 13-22.

KITA ADALAH BAIT ALLAH.

Gereja Basilik Santo Yohanes Lateran di Roma adalah Gereja Paus yang dianggap sebagai "kepala" dan "ibu" dari semua Gereja di seluruh dunia. Semula Gereja ini adalah istana seorang senator kaya, Plautius Lateranus. Setelah ia meninggal, Kaisar Konstantinus Agung, putera Santa Helena, pada tahun 324 mendirikan kapel yang didedikasikan kepada Santo Yohanes Pembaptis dan Santo Yohanes Penginjil. Dalam konteks sejarah Gereja Katolik, basilik ini merupakan basilik agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan perdamaian dalam Gereja, setelah selama tiga abad lebih berada dalam penghambatan dan penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang masih kafir. Peringatan pemberkatan basilik ini merupakan peringatan akan kemerdekaan dan perdamaian itu.

Semua Bacaan Suci hari ini menekankan tentang peranan dari bangunan Gereja yang pada zaman Perjanjian Lama dan pada Perjanjian Baru disebut Bait ALLAH, maupun juga peranan Gereja sebagai persekutuan umat ALLAH.
Dalam Bacaan Pertama, dilukiskan bahwa air yang mengalir dari Bait ALLAH itu mempunyai daya hidup yang luar biasa: "Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup". (Yeh. 47: 9). Gereja sebagai persekutuan umat ALLAH diharapkan dapat memberikan kehidupan dalam semua aspek hingga semua manusia dari mana pun asalnya merasa nyaman, damai dan sejahtera dalam pangkuan Gereja maupun karena pengaruh Gereja. Air yang mengalir tiada henti itu melambangkan juga Rahmat TUHAN yang membersihkan hati, menyucikan pikiran dan jiwa serta melepaskan dahaga.

Sebagai seorang ahli bangunan, Rasul Paulus dalam Bacaan Kedua mengingatkan kita bahwa dasar atau pondasi dari Bait ALLAH adalah YESUS KRISTUS sendiri. Bahkan Paulus mengajarkan bahwa badan kita adalah Bait ALLAH. Sebagaimana YESUS itu kudus, maka sudah sepantasnya kalau kita juga harus menjaga kekudusan badan dan jiwa kita. Mengapa kita disebut Bait ALLAH? Karena sejak pembaptisan, ROH ALLAH telah tinggal dalam diri kita masing-masing. Karena itu, benarlah penglihatan Nabi Yehezkiel, bahwa orang-orang yang berada dalam Bait ALLAH atau Gereja itu harus kudus. Dengan demikian "air yang mengalir keluar" dari Bait ALLAH itu mampu menyucikan, membersihkan dan πmenghidupi semua makhluk ciptaan-NYA.

Karena kita semua harus menjaga kekudusan Bait ALLAH, maka sangat dimengerti bahwa TUHAN YESUS sangat marah melihat para pedagang hewan korban berjualan seenaknya di seputar Bait ALLAH. DIA tidak terima Rumah BAPA-NYA dijadikan sarang penyamun. Maka IA usir semua pedagang itu sambil membalikkan barang-barang dagangan mereka. Dengan merenungkan peristiwa kemarahan YESUS terhadap para pedagang di Bait ALLAH itu, kita pada hari ini secara khusus diajak untuk mawas diri: Apakah kita juga seperti para pedagang itu yang menjadikan Gereja sebagai ajang bisnis? Kita menggunakan Gereja sebagai lahan untuk mencari untung, sehingga pada saat kerugian yang dialami, maka Gereja mulai ditinggalkan, benarkah jalan pikiran seperti itu? Marilah pada Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran ini kita murnikan kembali motivasi dan niat kita pergi ke Gereja adalah untuk memuliakan Nama ALLAH, bersyukur dan bersujud kepada-NYA serta mengadakan persekutuan dengan seluruh umat beriman dalam KRISTUS.

Ya YESUS, ajarilah aku untuk menjaga kemurnian dan kesucian hatiku, karena aku percaya bahwa badanku adalah Bait ALLAH. Aku mohon agar ENGKAU mau memupuk iman dan cintaku kepada-MU serta bersama umat-MU yang lain memuji dan memuliakan Nama-MU. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

TAHU DIRI SERTA TAHU BERSYUKUR DAN BERTERIMA KASIH.

 🆁🅰🅶🅸 Rabu, 10 November 2021.
Peringatan Wajib St Leo Agung, Paus & Pujangga Gereja
• Keb. 6: 1-11;
• Mzm. 82: 3-4. 6-7;
• Luk. 17: 11-19. 

TAHU DIRI SERTA TAHU BERSYUKUR DAN BERTERIMA KASIH.

Kitab Kebijaksanaan dalam Bacaan Pertama memberikan nasehat yang tepat bagi para pemimpin yaitu para raja dan penguasa lainnya. Diingatkan bahwa kekuasaan yang sedang dipegang dan dijalankan adalah dari TUHAN sendiri. Karena itu harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. TUHAN sendiri yang akan mengontrol segala perencanaan dan tindakannya. Para pemimpin pada dasarnya adalah "abdi dari Kerajaan-NYA", maka jangan sekali-kali menyalahgunakan kekuasaan itu. Sebab, "Dengan dahsyat dan cepat IA akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang tak terelakkan menimpa para pembesar." (Keb. 6: 5).

Bagi kita yang saat ini masih dipercaya sebagai pemimpin, kepala atau komandan yang memegang suatu jabatan tertentu, kiranya dapat menyadari bahwa kekuasaan yang sedang kita miliki itu bersifat sementara. Karena itu, harus dapat kita pergunakan sesuai dengan kehendak-NYA melalui aturan main yang berlaku.
Betapa pun kecilnya wewenang dan kuasa yang kita pegang, hal itu harus dijalankan dan dipertanggung jawabkan secara paripurna. Jangan sampai kita telantarkan dan tinggalkan kewajiban kita itu karena pada dasarnya kita adalah hanya menjadi "alat-NYA".

Dalam perikop Injil hari ini, TUHAN YESUS dalam perjalanan-NYA menuju Yerusalem, dan menyusuri perbatasan Samaria dan Galilea, telah memberikan kesembuhan kepada sepuluh orang kusta. Penyakit kusta pada waktu itu dianggap penyakit terkutuk, paling nista dan najis. Mereka berteriak-teriak memanggil Nama-NYA: "YESUS, Guru, kasihanilah kami!" (Luk. 17: 13). Dengan penuh belas kasih, YESUS memandang mereka sambil berkata: "Pergilah perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." (ayat 14). Ini adalah tradisi lama dalam Taurat bahwa orang kusta yang mau ditahirkan, harus datang ke imam (lihat Im. 14: 1-32). Sementara mereka pergi ke sana, sembuhlah kesepuluh orang kusta itu. Akan tetapi, hanya satu orang - justru ini orang kafir dari Samaria yang dianggap sebagai warga negara kelas dua - yang ingat untuk mengucapkan syukur dan terima kasih kepada YESUS. Hal ini membuat YESUS juga agak heran: "Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan ALLAH selain daripada orang asing ini?" (ayat 18). Mana kesembilan orang Yahudi itu? Apakah diri kita juga mirip dengan sembilan orang yang disembuhkan itu?

Di balik kisah ini YESUS ingin mengingatkan kita supaya menjadi orang-orang yang tahu berterima kasih atas Kebaikan TUHAN. Jangan hanya pergi ngeloyor tanpa ingat untuk berterima kasih pada TUHAN atau pada orang yang telah berjasa kepada kita! Kebaikan TUHAN tidak hanya menyangkut kejadian yang besar atau luar biasa, tetapi juga berkaitan dengan hal-hal yang kecil, remeh dan tidak diperhatikan orang. Di sinilah pentingnya kita mempunyai kepekaan untuk dapat berterima kasih. Hal yang sama juga berlaku bila kita telah dibantu atau diberi pertolongan oleh orang lain. Janganlah lupa mengucapkan terima kasih.
Apalagi bila kita adalah seorang pemimpin! Pemimpin harus bisa memberikan teladan, termasuk dalam hal berterima kasih. Ucapan terima kasih bila keluar dari mulut seorang pemimpin, akan sangat berarti bagi orang-orang yang dipimpinnya. Jadilah orang yang suka mengucapkan terima kasih, sebab biasanya ia juga suka bersyukur kepada TUHAN. Orang yang suka bersyukur senantiasa akan mendapatkan jalan dan berkat-NYA.

Hari ini secara Nasional bangsa kita memperingati jasa-jasa Para Pahlawan yang telah gugur ketika mendirikan, mempertahankan dan berjuang dengan gigih membela kehormatan bangsa. Mereka telah berkorban baik jiwa maupun raganya. Marilah kita bersyukur kepada TUHAN karena telah memberi orang-orang terbaik yang telah rela berkorban. Kita berdoa untuk para Pahlawan bangsa itu serta seluruh keluarga yang ditinggalkan.

Hari ini Gereja secara universal memperingati St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja (+461). Dialah Paus yang gigih melawan ajaran sesat tentang ke-Ilahian dan kemanusiaan KRISTUS dan menegaskan bahwa YESUS itu sungguh ALLAH dan sungguh manusia, tetapi satu Pribadi! Paus Leo terkenal sebagai Pujangga Gereja yang banyak menulis tentang iman Katolik yang benar. Dialah pemimpin yang berani, berwibawa, penuh semangat, pantang menyerah, berhati lapang dan sederhana pola hidupnya.

Ya YESUS, ajarilah aku untuk menjadi seorang pemimpin atau kepala yang bertanggung jawab, jangan biarkan aku lari dari tanggung jawabku. Dan ingatkanlah aku agar aku dapat menjadi orang yang suka berterima kasih kepada TUHAN dan sesama. St Leo Agung, doakanlah kami. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

KAPAN DAN DI MANA KERAJAAN ALLAH DATANG?

KAPAN DAN DI MANA KERAJAAN ALLAH DATANG?

Pada tahun 2012 yang lalu dunia sempat heboh dengan berita akan terjadi "kiamat". Segala perkiraan terjadi, kira-kira kalau akhir zaman bagaimana kejadiannya. Bahkan dunia perfilman pun mengumbar fantasinya dengan gambaran yang menyeramkan. Tetapi, semua ramalan itu tidak terjadi, buktinya kita sampai sekarang masih hidup dengan tenang.

Demikian pula orang sering ingin mencoba mencari tahu tentang kedatangan Kerajaan ALLAH. Tidak sedikit yang menerjemahkan makna kedatangan Kerajaan ALLAH secara heboh dan spektakuler dilengkapi tanda-tanda ajaib. Namun, TUHAN YESUS dalam Injil hari ini menegaskan bahwa kehadiran Kerajaan ALLAH itu sungguh nyata dengan kehadiran YESUS, PUTERA ALLAH, di tengah-tengah bangsa Israel. Kehadiran YESUS di dunia dengan mengemban misi dari BAPA-NYA untuk membebaskan penderitaan manusia akibat dosa, membebaskan dari sakit, lapar, haus, kematian dan dari pelbagai masalah hidup ini. Itu semua merupakan tanda nyata dari kehadiran Kerajaan ALLAH. Saat ini TUHAN YESUS sudah tidak hidup lagi di dunia seperti 2000 tahun yang lalu. Tetapi Kerajaan ALLAH itu tetap berada di tengah kita, yaitu berupa suasana damai, aman, tenteram, adil, penuh persahabatan dan persaudaraan serta ketenangan dalam menjalankan tugas peribadatan maupun tugas-tugas harian lainnya.

Menjadi tugas kita sebagai pengikut KRISTUS, untuk mewujudkan Kerajaan ALLAH pada zaman ini lewat perbuatan dan tindakan yang serupa seperti YESUS kerjakan 2000 tahun yang lalu. Kita perlu membawa damai di tengah masyarakat yang penuh dengan kebencian dan permusuhan. Kita memberi kegembiraan dan optimisme di kalangan orang yang mengalami kesedihan dan pesimis atau tipis harapan karena masa pandemi saat ini. Kita menghibur mereka yang dalam kesedihan dan merana setelah mereka mengalami bencana alam. Kita menebarkan kasih di kalangan mereka yang gemar cari musuh. Kita membawa harapan di tengah masyarakat yang serba cemas, takut dan putus asa. Singkatnya, Kerajaan ALLAH bukanlah bangunan kerajaan yang wah, atau kekuasaan uang yang mampu membayar apa saja. Kerajaan ALLAH adalah suasana dan kondisi yang damai, tenang, adil dan penuh rasa kasih persahabatan dan persaudaraan.

Agar kita dapat mengemban misi menghadirkan Kerajaan ALLAH di dunia ini, kita perlu memiliki kebijaksanaan. Apakah kebijaksanaan itu? Kitab Kebijaksanaan Salomo menggambarkan bahwa kebijaksanan "merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda dari kegiatan ALLAH, dan gambar kebaikan-NYA." (Keb. 7: 26). Tiada sesuatupun yang dikasihi ALLAH, kecuali orang yang berdiam bersama dengan kebijaksanaan. Bagi kita yang mengimani KRISTUS, maka YESUS KRISTUS-lah Kebijaksanaan itu. Maka orang yang bijak adalah orang yang memiliki sifat mendekati atau mirip dengan KRISTUS itu sendiri. Dengan demikian, orang bijak menjadi sahabat ALLAH dan mampu mengalahkan kejahatan. Kita sendiri bagaimana? Sanggupkah kita berusaha kuat untuk menjadi orang yang bijak?

St Martinus dari Tours (316-397) yang kita peringati hari ini,  ketika masih menjadi perajurit Romawi pada malam yang dingin secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pengemis yang menggigil kedinginan. Tanpa berpikir panjang ia membelah mantolnya menjadi dua bagian dan menyelimutkan pada pengemis itu. Kejadian inilah yang mengubah hidup Martinus. Pengemis itu ternyata TUHAN YESUS sendiri yang menampakkan Diri padanya. Setelah kejadian ini ia kemudian belajar agama untuk jadi pengikut KRISTUS. Dan setelah dibaptis, ia meninggalkan tugas militernya, ia berguru pada St Hilarius, Uskup Poitiers Perancis, dan kelak bergabung dalam biara St Hilarius. Kelak Martinus diangkat menjadi Uakup di Tours. Sebagai seorang bekas perajurit, ia berani melawan para bidaah yang menyelewengkan ajaran KRISTUS. Ia banyak menghancurkan tempat-tempat pemujaan berhala. Pendirian imannya sangat teguh. Martinus adalah salah seorang di antara orang-orang suci pertama yang bukan martir.

Ya TUHAN, bantulah aku untuk mampu menjadi perpanjangan Kasih-MU dalam mewujudkan Kehadiran Kerajaan-MU pada zaman ini melalui perbuatan-perbuatan baikku; berilah aku ROH KEBIJAKSANAAN-MU. St. Martinus doakanlah aku. Amin.

Bdk
Kamis, 11 November 2021. Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup : 
• Keb. 7:  22 -  8:1; 
• Mzm. 119: 89. 90. 130. 135. 175;
• Luk. 17: 20-25.
PK/hr.

Sunday, November 7, 2021

MARI MAWAS DIRI!

 🆁🅰🅶🅸 Rabu, 13 Oktober 2021. 
Hari Biasa Pekan Biasa XXVIII : 
• Rm. 2: 1-11; 
• Mzm. 62:  2-3. 6-7. 9;
• Luk. 11: 42-46.

MARI MAWAS DIRI!

Kedua Bacaan Suci hari ini mengajak kita masing-masing untuk berani mawas diri, dan tidak mudah main tuding orang lain. Dengan menuding sebenarnya secara tidak sadar tiga jari diarahkan kepada diri sendiri, sementara satu jari kepada orang lain.

Kecaman keras yang dilontarkan TUHAN YESUS kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat diawali dengan kata yang semakin pedas: "Celakalah kamu...."
Mereka yang dikecam itu sungguh "celaka.." karena mereka mengalami "surga" yang palsu, yaitu hati yang dibutakan oleh materi, kekayaan dan kehormatan. Mereka berpuas diri dan tidak ada rasa penyesalan sama sekali; mereka tidak peduli nasib orang kecil. Mereka juga "celaka..." karena hidup dalam kemunafikan yang berkelanjutan.
 
Secara terang-terangan YESUS membongkar kebobrokan praktik kehidupan agama mereka yang bermotivasi agar dilihat dan dihormati orang. Mereka juga membuat hukum dan peraturan yang mereka sendiri tidak melaksanakannya. Mereka bukan saja penuh dengan kebusukan dan kebobrokan, tetapi justru menyesatkan orang lain dengan ajaran mereka. Mereka ibarat kuburan yang tidak ada tandanya.
Dalam adat Yahudi, orang yang menginjak kuburan akan najis selama tujuh hari. Banyak yang menginjak kuburan karena kuburan itu tidak mempunyai tanda. Orang Farisi ibarat kuburan yang tidak punya tanda dan orang bisa terkontaminasi dengan ajaran sesat mereka.

Marilah kita dengan rendah hati di hadapan TUHAN YESUS Yang Tersalib berani melihat diri sendiri dan jangan menengok orang lain! Bercerminlah sendiri: apakah kata-kata keras TUHAN YESUS itu juga ditujukan kepada diri kita? Cobalah jawab secara jujur di dalam hati.

TUHAN YESUS juga mengingatkan bahwa inti dari Perintah ALLAH adalah kasih dan keadilan. ALLAH sendiri adalah kasih dan segala yang DIA lakukan mengalir dari Kasih-NYA. Kasih adalah pengorbanan yang selalu merangkul dan meringankan beban orang lain. Tetapi yang dikerjakan para ahli Taurat justru sebaliknya. Maka DIA mengecam keras: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun". (Luk. 11: 46).

Khususnya selama masa sulit pandemi saat ini, seberapa jauh kita sudah melaksanakan kasih dan keadilan itu pada keluarga atau komunitas, pada lingkungan kerja atau para tetangga kita? Dan pada masyarakat umum?

Sementara itu dalam Bacaan Pertama, Rasul Paulus mengingatkan kita agar tidak mudah menghakimi orang lain dengan ukuran kita sendiri. Memang banyak orang merasa dirinya jauh lebih baik daripada orang lain. Itulah sebabnya orang suka untuk ngrumpi atau nge-gossip yang biasanya membicarakan dan membesar-besarkan kesalahan atau kekurangan orang lain. Rasul Paulus mengingatkan: "ALLAH tidak memandang bulu." (Rm. 2: 11). TUHAN tidak membedakan perlakuan-NYA terhadap manusia, atas dasar suku, bangsa, agama atau status sosial. Semua orang di hadapan-NYA sama hak dan kewajibannya. DIA tidak diskriminatif seperti halnya sikap manusia.
Setiap orang harus bertanggungjawab atas perkataan atau perbuatan yang dilakukannya. Anugerah kehidupan yang masih kita miliki adalah bukti kemurahan ALLAH yang terus bekerja untuk membawa kita ke pertobatan. Masa hidup yang masih tersisa ini harus diipergunakan sebagai masa pertobatan sejati. Kita hdup ini juga untuk bertobat bukan untuk menikmatinya saja. Dengan bertobat sebenarnya kita laksanakan "revolusi mental": mental yang semula angkuh dan serakah dirombak total menjadi rendah hati dan murah hati. Ini semua bisa terjadi hanya melalui jalan pertobatan dan kerendahan hati.

Ya YESUS, ajarilah aku untuk memlliki sikap mental "tahu diri" hingga aku bisa rendah hati mengakui kekurangan-kekuranganku, dan bantulah aku untuk bersikap jujur, adil dan berani bertanggungjawab atas segala tindakan maupun perkataanku. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

JADILAH SAKSI KEBENARAN!

 🆁🅰🅶🅸 Kamis, 14 Oktober 2021.
Hari Biasa Pekan Biasa XXVIII :
• Rm.3: 21-30;
• Mzm. 130: 1-2. 3-4b. 4c-6;
• Luk. 11: 47-54.

JADILAH SAKSI KEBENARAN!

Dalam Bacaan Pertama hari ini Rasul Paulus secara eksplisit  menegaskan bahwa iman akan ALLAH itu yang menyelamatkan, dan itulah yang pokok. Karena itu, Paulus yakin bahwa "manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat". (Rm. 3: 28) Paulus juga mengingatkan bahwa yang dibenarkan adalah iman dalam YESUS KRISTUS. DIA telah ditentukan ALLAH menjadi jalan pendamaian. Melalui Darah-NYA di kayu salib YESUS telah mendamaikan ALLAH dengan manusia. Dengan demikian kasih setia ALLAH telah nyata dalam Diri YESUS KRISTUS yang menebus kita secara cuma-cuma. Atas dasar inilah selayaknya kita patut bersyukur, bergembira dan bermegah karena iman, bukan karena kecemerlangan intelektual, popularitas atau jabatan semata. Apakah kita sungguh hidup jujur dalam beriman? Beranikah kita jadi saksi kebenaran dengan segala resikonya? Bersediakah kita berbuat baik kepada siapa saja yang membutuhkan selama pandemi ini?

Bagi kita saat ini yang penting adalah iman akan YESUS yang pasti menyelamatkan; ini perlu kita dalami terus penghayatannya dalam kasih kepada sesama hingga kita merasa tenang dan tenteram serta mengalami sukacita. Dengan demikian iman kita tidak akan mati. Karena itu kita perlu mengalami pertobatan batin secara radikal seperti yang dialami Paulus, Ignasius Loyola, Teresa dari Avilla dan para Kudus lainnya.

Dalam perikop Injil hari ini, TUHAN YESUS  masih meneruskan kritik tajamnya kepada para ahli Taurat dan orang Farisi. DIA mengkritik kepalsuan dan kemunafikan. Kritik itu menjadi lebih tajam karena ditujukan kepada mereka yang diberi mandat untuk menuntun hidup sesamanya melalui pengajaran agama, namun tidak dijalankan karena berbagai alasan. Kepalsuan dan kemunafikan semakin nyata dengan alasan nama baik, jabatan, kehormatan, dan demi popularitas. Kepalsuan berarti menutupi apa yang seharusnya dinyatakan apa adanya, atau tidak menampilkan diri yang sebenarnya.
Sementara kemunafikan makin nyata dalam sikap, bicara dan tindakan yang seolah-olah benar, jujur dan tanpa cacat, tetapi kenyataannya sama sekali tidak sesuai dengan apa yang dikatakan. Terhadap sikap yang demikian kecaman dan kritik YESUS menjadi aktual dan mendalam.
Karena itu, sikap dan tindakan hidup kita hendaknya didasari oleh iman. Sebab iman itu mendorong kita untuk berbuat kebaikan dan memberikan kehidupan bagi sesama.

Kita bisa jadi tidak berbuat jahat, tetapi mungkin kita membiarkan akibat perbuatan jahat orang lain. Ahli Taurat dan orang Farisi dikecam oleh YESUS karena sikap semacam itu. Dengan membangun makam para nabi, mereka mungkin mau menunjukkan rasa hormat dan kagum terhadap para nabi. Namun YESUS membongkar kemunafikan mereka yang hanya mengelabui mata orang dengan penghargaan mereka yang semu, tetapi mereka menolak kehadiran Nabi Sejati Utusan ALLAH BAPA, Sang Mesias, di tengah mereka.

Para ahli Taurat dikecam YESUS juga karena mereka yang merupakan pemegang kunci pengetahuan tentang ALLAH, bukan saja menutup diri dari anugerah surga yang dijanjikan, tetapi justru menghalangi orang lain untuk masuk ke dalam Kerajaan ALLAH. Janganlah membuat ajaran TUHAN itu sedemikian kompleks hingga tidak bisa dimengerti orang atau menyebabkan orang tidak mampu memahaminya. Lebih parah lagi, mereka menghalangi orang lain untuk berbuat yang baik karena khawatir orang itu bisa lebih baik daripada mereka. Apakah kita juga suka melakukan apa yang dikerjakan para ahli Taurat itu?  

Tidaklah heran bila para ahli Taurat dan orang Farisi semakin "gerah" dan marah kepada YESUS karena "otoritas" kesucian yang selama ini mereka pegang jadi goyah, sebab tiba- tiba dirontokkan dan ditelanjangi oleh seorang "Nabi Muda, seorang New Comer" dengan menunjukkan semua aib mereka. Maka mereka semakin panas dan mulai menencanakan akan menjebak DIA lagi dan menyeret-NYA ke pengadilan dan dihukum mati!

Sebagai penutup permenungn pagi ini marilah kita bulatkan tekad kita untuk mau dan berani menjadi Saksi Kebenaran apapun resikonya!

Ya BAPA, berilah aku kebijaksanaan untuk semakin meyakini YESUS, PUTERA-MU sebagai Jalan Keselamatan umat manusia. Semoga aku selalu bersyukur atas DIA dan menjadikan DIA sebagai satu-satu nya Andalanku, sehingga aku berani menjadi Saksi Kebenaran-MU. Amin. 

Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai dengan Prokes dan aturan lain. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.