Latest News

Friday, December 10, 2021

PENGAMPUNAN DAN PENYEMBUHAN

 🆁🅰🅶🅸 Senin, 6 Desember 2021  
*Hari Biasa - Pekan II Adven :* 
• Yes. 35: 1-10; 
• Mzm. 85: 9ab-10, 11-12, 13-14;
• Luk. 5: 17-26.

*PENGAMPUNAN DAN PENYEMBUHAN.*

Bacaan _Injil hari ini_ mengisahkan tentang orang lumpuh yang disembuhkan. Injil tidak menceritakan siapa orang-orang yang bersusah payah mengusung si lumpuh itu dan membawanya kepada TUHAN YESUS. Padahal mereka itu tidak bisa masuk ke dalam rumah tempat YESUS sedang mengajar. Mereka tidak menyerah! Konstruksi bangunan di Israel memungkinkan mereka untuk membongkar atap rumah dan menurunkan tempat tidur si lumpuh persis di dekat kaki YESUS. Siapa pun mereka - _entah saudara atau teman sekampung_ - yang jelas mereka pasti mempunyai *_kepekaan, kepedulian, rasa prihatin dan bela rasa yang tinggi_* terhadap si lumpuh. Dan di atas segalanya, mereka juga pasti orang yang *_percaya dan mempunyai harapan pada TUHAN YESUS:_* Bahwa hanya DIA-lah yang mampu menyembuhkan orang lumpuh tak berdaya itu.
Menyaksikan semangat, tekad dan kemauan mereka yang besar itu serta didorong oleh kepercayaan dan harapan yang besar itu, maka YESUS langsung menanggapinya: _“Hai saudara, dosamu sudah diampuni.” (Luk. 5: 20)._ Mereka dan si lumpuh itu hanya ingin penyembuhan kaki yang lumpuh itu, tetapi sekarang malah dapat Rakhmat yang ganda dalam dirinya: yaitu *_pengampunan dosa dan penyembuhan pisik._* Selain dosanya diampuni, YESUS juga menegaskan kepada si lumpuh itu: _“Kepadamu KU-katakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” (ayat 24b)._

Di saat orang-orang kampung yang polos dan sederhana itu berkobar-kobar harapan dan imannya kepada TUHAN YESUS, sikap para ahli Taurat dan kaum Farisi yang merupakan orang-orang pandai itu, justru semakin menutup hati mereka. Mereka malah sibuk dengan tuduhannya bahwa YESUS telah menghujat ALLAH, karena berani bilang _“dosamu sudah diampuni”._ Padahal seharusnya para ahli Taurat dan kaum Farisi itu paham dan hafal benar bunyi Kitab Suci, khususnya nubuat dari Nabi Yesaya yang menegaskan: _“Lihatlah, ALLAH-mu akan datang dengan pembalasan, dan dengan ganjaran ALLAH. IA sendiri datang menyelamatkan kamu!” (Yes. 35: 4b)._ Selain itu nubuat juga mengungkapkan situasi dan kondisi pada saat keselamatan telah tiba: _"Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa dan mulut orang bisu akan bersorak sorai.” (ayat 5, 6)._ 

Alih-alih para elit masyarakat Yahudi itu akan paham, mereka malah semakin menutup rapat pintu hati mereka. Para elit dan orang-orang hebat itu menganggap diri yang paling tahu isi Kitab Suci dan merasa mempunyai kewenangan tunggal untuk menentukan kebenaran suatu perbuatan berdasar hukum Taurat dan adat Yahudi. Mereka memang degil hatinya dan tinggi kesombongan rohaninya yang melekat dalam kepribadian mereka. Karena itu mereka tetap tidak percaya dan bahkan menolak TUHAN YESUS yang jelas-jelas berkuasa untuk menyembuhkan segala penyakit dan mengampuni jiwa pendosa di depan hidung mereka!

Bacaan-bacaan Suci hari ini membawa kita pada permenungan sebagai berikut:

*Pertama,* kepekaan, kepedulian, rasa prihatin dan bela rasa dari para pengusung itu kepada penderita lumpuh tidak diragukan. Karena itu, mereka berjuang tanpa pamrih membawa si lumpuh kepada YESUS.
Bagaimana kepekaan dan kepedulian kita selama masa Adven ini kita wujudkan dalam bentuk nyata dalam memperhatikan dan menolong orang-orang sakit, menderita, tersingkir dan sangat memerlukan bantuan?
*Kedua,* kesombongan rohani dan kedegilan hati selalu diperlihatkan oleh para ahli Taurat dan kaum Farisi.
Bagaimana kita sendiri? Khususnya kita yang merasa sebagai _“aktivis di Gereja maupun di masyarakat”:_ apakah kita sering kejangkitan _“penyakit kaum elit Yahudi”_ itu? Merasa paling hebat dan paling tahu?
*Ketiga,* pengampunan dan penyembuhan merupakan Rakhmat TUHAN yang tidak ternilai harganya. Khususnya si lumpuh itu mendapat kedua Rakhmat itu pada saat yang sama, karena kepercayaan pada TUHAN, kerendahan dan kerelaan hati untuk membuka diri pada Kasih dan Kemurahan ALLAH. Kita pun bisa mendapatkan berbagai Rakhmat dari ALLAH, asalkan tetap percaya, rendah hati dan terbuka terhadap Kemurahan ALLAH.
Sudahkah sikap dan sifat itu kita miliki terutama pada masa menantikan Kedatangan TUHAN saat ini?

_Ya YESUS, ajarilah aku untuk mempunyai kepekaan dan kepedulian serta bela rasa kepada sesamaku. Buanglah segala kesombongan rohaniku dan tambahkanlah imanku, kerendahan hati serta keterbukaan diriku terhadap-MU. Amin._

_Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN._
_PK/hr._

No comments:

Post a Comment