Latest News

Friday, December 10, 2021

Kita Semua Dipanggil untuk Mewartakan Injil

 🆁🅰🅶🅸 Jumat 3 Desember 2021
*Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Karya Misi*
• 1Kor.9:16-19.22-23; 
• Mzm. 117:1.2; 
• Mrk. 16:15-20. 
_Jumat Pertama_

*Kita Semua Dipanggil untuk Mewartakan Injil*

Pada awal masa _Adven (Kedatangan)_ ini, kita merayakan pesta yang berkaitan dengan _kedatangan Kerajaan Allah_ di kawasan Asia. Hari ini kita merayakan pesta seorang rasul agung, Fransiskus Xaverius. Fransiskus disebut misionaris terbesar kedua sesudah Paulus sebab ia berjasa merintis Umat (Gereja) di antara “bangsa-bangsa lain”, di wilayah yang waktu itu menjadi jajahan Portugis, juga di wilayah Maluku dan Jepang. Namun, pada tangal 2 Desember 1552 Fransiskus sakit demam dan meninggal dalam perjalanan misinya ke Tiongkok. 
    Fransiskus (1506-1552) berasal dari kalangan bangsawan di Navarra, Spanyol. Ia belajar di Paris dan bertemu dengan Ignasius dari Loyola, yang mengajaknya untuk menjadi imam. Fransiskus semula menolak, tetapi Ignasius mengubah pikirannya antara lain dengan kutipan ayat Kitab Suci, _"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?"_ Sesudah menjadi imam, Fransiskus bersama Ignasius dan teman-temannya mendirikan Serikat Yesus di Roma. 
    Pada tahun 1540 ia berangkat dari Roma sebagai misionaris dan utusan Paus ke Goa. Semula bukan dia yang dipilih Ignasius untuk berangkat. Tetapi ketika temannya yang ditunjuk jatuh sakit, Fransiskus yang menggantikannya. Selama 12 tahun ia memimpin perjalanan misi ke Mozambik, Malaka dan Goa. Pada tahun 1549 ia bertolak bersama dua rekan Yesuit ke Borneo, Maluku, Jepang, dan berakhir di pulau Shangchuan – ia hanya sempat melayangkan pandangannya ke daratan Tiongkok. Pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XV Fransiskus dinyatakan kudus. Ia dipandang sebagai perintis karya misi; maka ia diangkat sebagai Pelindung karya misi Gereja.
    Fransiskus dikatakan berhasil mewartakan Injil, selain karena _relasi pribadinya yang dalam dengan Yesus serta penghayatan imannya yang kaya,_ Fransiskus pandai menyesuaikan diri dengan rakyat, belajar bahasa daerah, hidup amat sederhana, disukai umat, dan mencurahkan seluruh tenaga untuk perutusannya. Bagi Fransiskus, _mewartakan Injil merupakan panggilan Tuhan yang menjiwai seluruh hidupnya._ 

Semangat merasul yang dihayati St. Fransiskus Xaverius itu diajarkan oleh Rasul Paulus dalam _Bacaan pertama._ Bagi Paulus, menjadi rasul itu bukanlah status istimewa yang ia bangga-banggakan. Mewartakan Injil itu merupakan penugasan yang ia terima dari Tuhan. _“Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” (I Kor 9:16)._ Tugas itu ia lakukan bukan atas kemauannya sendiri demi memperoleh keuntungan pribadi, melainkan suatu tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menjadi rasul itu panggilan untuk melayani, bukan untuk menguasai.
    Dari karya misi St. Fransiskus, terlihat bahwa daya tarik yang menyebabkan orang menerima Warta Gembira ialah *teladan hidup* yang ditunjukkan oleh sang rasul serta _*cara ia berinteraksi* dengan orang lain._ Hal itu pun diungkapkan oleh St. Paulus: _”Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.” (Ay. 22)._
    Seperti Rasul Paulus maupun St. Fransiskus, setiap orang Kristiani dipanggil untuk mewartakan Kabar Gembira melalui _kesaksian hidup, kepedulian serta perbuatan baik_ kepada semua orang. 

Dalam _Bacaan Injil_ hari ini dikisahkan, Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada para murid dan memberikan perintah-Nya: _"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Mrk 16:15)._ Kita tahu, waktu itu para murid masih takut dan bingung dengan peristiwa penyaliban Yesus. Kita juga tahu kemampuan para rasul sangat terbatas. Mereka bukan orang pandai seperti orang Farisi atau ahli kitab, dan tidak pernah pergi jauh selain ke Yerusalem. Sangat mengherankan bahwa mereka dipercaya oleh Tuhan untuk mengemban misi Yesus sendiri: pergi ke seluruh dunia memberitakan Injil. Yang lebih mengherankan lagi, mereka benar-benar melakukan perintah itu dengan penuh semangat. Mereka tentu berusaha mempraktikkan metode yang selama tiga tahun telah diajarkan oleh Guru mereka: yaitu mewartakan Kristus Sang Juru Selamat dengan _memberi teladan hidup, berkeliling sambil berbuat baik kepada semua orang._ 
    Para rasul berangkat dengan hati teguh sebab percaya bahwa mereka tidak bekerja dengan kekuatannya sendiri. Mereka menerima Roh Kudus, dan _“Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” (Ay. 20)._ Dan, akhirnya warta Injil sampai ke kota Roma, dari Roma tersebar ke seluruh dunia, dan akhirnya sampai kepada kita juga. Kita sangat bersyukur kepada Tuhan sebab Ia telah mengutus para rasul ke seluruh dunia, dan mengirim Fransiskus untuk merintis Gereja di tanah Hindia.
    Dalam keterbatasannya, setiap orang Kristiani pun dipanggil untuk mewartakan Kabar Gembira, terlebih ketika masyarakat sedang dilanda penderitaan dan aneka masalah sebagai akibat pandemi ini, atau karena sebab lain manapun. Orang di sekitar kita banyak yang rindu untuk mendengar Kabar Baik bahwa _mereka tidak menderita sendirian, bahwa kita peduli pada mereka, bahwa mereka dikasihi Tuhan, bahwa hidup ini mempunyai makna dan tujuan yang sangat mulia untuk hidup bahagia bersama Tuhan._ 
    Pada masa Adven ini marilah kita meningkatkan komitmen kita untuk _menghadirkan Kabar Gembira *lewat kesaksian hidup kita*_. Pada masa lalu, pewartaan Injil lebih berfokus pada perluasan cakupannya secara geografis hingga mencapai seluruh dunia. Pada masa sekarang kita lebih berfokus agar Kabar Gembira merasuki berbagai bidang kehidupan: keluarga, lingkungan masyarakat, relasi antar-manusia, struktur dan sistem sosial, teknologi, kelestarian alam ciptaan dan bidang-bidang lain.
    
_Ya Yesus Tuhan, resapilah aku dengan Roh-Mu agar aku mampu mewartakan Kabar Baik. Pergunakan pelayananku yang tak berarti ini sebagai kepanjangan tangan-Mu bagi orang-orang yang merindukan kasih-Mu. Amin._

_Selamat mengikuti Ekaristi dan Adorasi Jumper. Selamat beraktivitas mengikuti protokol kesehatan. AMDG. Berkat TUHAN._
_RS/PK/hr_

No comments:

Post a Comment