Latest News

Sunday, February 7, 2021

Umat Katolik Taat

 Jakarta (Kemenag) --- Umat Katolik adalah umat yang teratur dan taat hukum. Ini adalah salah satu karakter umat Katolik yang diungkapkan Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo) saat bertemu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pekan lalu, di Gereja Katedral, Jakarta. 

Kisah ini disampaikan kembali oleh Menag Yaqut saat dirinya memberikan pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

"Saat saya bertemu dengan Kardinal Suharyo, beliau menyampaikan, bahwa umat Katolik adalah umat yang teratur dan taat hukum. Kami memiliki sistem tersendiri yang dapat mencegah umat Katolik melanggar hukum,begitu kata Kardinal," kisah Menag Yaqut, Jum'at (29/01). 

"Saya jawab saat itu, wah kalau memang seperti itu  maka biarlah umat Katolik menjadi contoh bagi umat-umat yang lain untuk masalah ketertiban dan taat hukum," imbuh Menag. 

Menag pun  berharap karakter semacam ini juga dimiliki jajaran ASN Bimas Katolik. "Sehingga saya yakin, kalau ini diterapkan, maka tidak akan ada lagi pelanggaran hukum seperti korupsi dalam penyelenggaraan negara," ungkapnya. 

Karakter lain yang perlu dimiliki oleh ASN Kemenag menurutnya adalah kesederhanaan dan kebersahajaan. Lagi-lagi, hal ini menurut Menag, juga dapat dicontoh dari perilaku yang dimiliki Kardinal Suharyo. 

"Saya amat kagum dengan beliau. Walaupun beliau adalah seorang tokoh besar, tapi beliau sangat sederhana dan bersahaja. Bahkan saya ungkapkan kepada beliau, saat berhadapan dengan beliau, saya merasa sedang berhadapan dengan kiai saya," kata Menag mengungkap kekagumannya kepada sosok Uskup Agung Jakarta tersebut. 

Menurut Menag, ia melihat ada kesamaan karakter yang ia temui antara Kardinal Suharyo dengan para kiai yang mengajarkan agama Islam kepadanya.  "Saya menyimpulkan, semakin orang dekat dengan Tuhan, maka ia semakin lembah manah (bijaksana). Alangkah berbahagianya kita, bila spirit umat Katolik ini bisa dipegang oleh ASN kita," imbuhnya. 

Pembinaan ASN di lingkungan Ditjen Bimas Katolik ini diikuti oleh ratusan peserta secara luring dan daring. Tampak hadir secara langsung, Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro beserta pejabat eselon II dan III di lingkungan Bimas Katolik. Sementara para pejabat Bimas Katolik di lingkungan Kanwil dan lembaga pendidikan, mengikuti jalannya pembinaan melalui sambungan videoconference. 

https://kemenag.go.id/berita/read/515255/umat-katolik-teratur---taat-hukum--menag--bisa-dijadikan-contoh

Yesus Yang Bikin Takjub

 🆁🅰🅶🅸 Minggu 31 Januari 2021 
HARI MINGGU BIASA IV :
•Ul.18: 15-20; 
•Mzm. 95: 1-2, 6-7, 8-9;
•1Kor. 7: 32-35; 
•Mrk.1: 21-28.?

YESUS Yang Bikin Takjub

Penampilan perdana TUHAN YESUS ditandai beberapa kesibukan:  Bertepatan hari Sabat IA bergabung dalam ibadat Sabat di sinagoga di kota Kapernaum. Tatacara ibadat sederhana: pendarasan doa, pembacaan Kitab Suci dan kotbah. Siapa saja bisa diundang untuk menyampaikan kotbah. Pada hari Sabat itu YESUS diundang untuk berkotbah karena mungkin nama-NYA sudah makin dikenal. Berbeda dengan para pengkotbah lain, yaitu para ahli Taurat,  YESUS berbicara sebagai orang yang berkuasa. IA tidak sekadar menyampaikan ajaran orang lain, tetapi ajaran-NYA sendiri: "Kamu telah mendengar bahwa dikatakan ...... tetapi AKU berkata.....".
YESUS bukan hanya berbicara, tetapi juga bertindak sebagai orang yang berkuasa, yakni mengusir roh jahat. IA tidak takut, bahkan roh jahat itu dihardik-NYA: "Diam, keluarlah dari padanya!" Orang itu pun lega, terbebas dari kuasa kegelapan. (lihat Mrk.1: 25).

Menyaksikan semuanya itu semua orang di rumah ibadah takjub, keheran-heranan: "Apa ini? Suatu ajaran baru, IA berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-NYA dan mereka taat kepada-NYA" (ayat 27).

Tindakan YESUS memunculkan rasa takjub dan mengundang decak kagum. Namun sayangnya mereka hanya berhenti pada rasa takjub dan kagum saja! Tidak berlanjut pada mengimani-NYA. Tragis memang! Mereka telah mendengar Firman-NYA, mukjizat telah mereka saksikan, tetapi mereka tetap keras kepala dan bebal hatinya: mereka enggan untuk mengikuti-NYA! Suasana itu persis sama dengan zaman sekarang dalam hidup menggereja: YESUS dikagumi, dipuja-puji dan jadi pusat devosi. Tetapi semua itu tidak bermakna, kalau tidak sampai pada keterlibatan kita pada perwujudan iman itu dalam perbuatan nyata! Penginjil Markus bermaksud untuk mengajak kita agar percaya kepada-NYA dan sekaligus mau terlibat dalam karya keselamatan-NYA. Mau? 

Dalam Bacaan Pertama Musa bernubuat bahwa akan dibangkitkan dari tengah umat seorang Nabi seperti Musa dan dia itu yang harus kita dengar! Suara YESUS yang menakjubkan itu dalam keheningan akan terdengar jelas, bila kita bergaul akrab dengan DIA setiap saat! Pernahkah hal itu kita kerjakan?

Melalui Bacaan Kedua Rasul Paulus mengajak kita supaya hidup tanpa ada kekhawatiran, yakni dengan memberikan prioritas dalam memusatkan perhatian: pertama-tama kepada TUHAN. Di sinilah intuisi "hidup bakti" telah tersirat, yakni bahwa ada orang yang tidak beristeri atau bersuami hingga perhatiannya terpusat pada TUHAN. Bagaimana  dengan mereka yang menikah? Benar bahwa mereka perhatiannya bisa terbagi dan kurang fokus. Namun, sebagaimana dalam perkawinan Katolik, dua pribadi menjadi satu di dalam suasana soulmate yang serasi hingga keduanya pun bisa menjadi persembahan yang indah dan bisa bersama-sama memusatkan perhatian pada TUHAN! Intinya, bahwa TUHAN tetap bisa menjadi pusat perhatian di dalam hidup berkeluarga, asalkan TUHAN itu tidak dijadikan "orang asing" dalam keluarga itu. Jadi, hidup menggereja dan doa serta kehidupan kerohanian tetap harus dihayati dan dilakukan dalam keluarga itu. - Bagaimana dalam keluarga kita?

TUHAN YESUS KRISTUS,   kuasa-MU sungguh mengagumkan. Bebaskanlah aku dari rasa takut dan khawatir. Jauhkanlah kuasa kegelapan dari padaku. Biarlah hidupku jadi persembahan bagi-MU. Kuatkanlah iman, harapan dan kasihku kepada-MU dan sesama. Amin.

Selamat pagi. Selamat merayakan Ekaristi secara langsung maupun on line. Selamat berhari Minggu. Berkat TUHAN.
PK/hr

Iman Adalah "Lampu Jalan" Hidup Kita

 🆁🅰🅶🅸 Senin 1 Februari 2021 
Hari Biasa Pekan Biasa IV  : 
•Ibr. 11: 32-40; 
•Mzm. 31: 20, 21, 22, 23, 24; 
•Mrk. 5: 1-20.

Iman adalah "lampu jalan" hidup kita

TUHAN selalu memelihara dan menyelamatkan umat-NYA. Keyakinan ini yang diajarkan Rasul Paulus seperti terdapat dalam Bacaan Pertama. Dan keyakinan itu setidak-tidaknya oleh leluhur kita, tokoh-tokoh besar seperti Gideon, Simson, Barak, Daud, Samuel dan para nabi yang dikisahkan dalam Kitab Suci. Mereka menerima janji dari TUHAN. Hidup mereka adalah cerita tentang kesetiaan pada janji dan rencana-NYA. Bagi mereka, dunia ini bukanlah kediaman yang layak dan kekal. Mereka mengembara untuk mencari apa yang TUHAN janjikan. Lalu, janji itu tergenapi dengan kedatangan PUTERA-NYA yakni YESUS KRISTUS. 

Kuasa TUHAN YESUS untuk mengalahkan kejahatan sudah tidak perlu diragukan lagi. DIA berhasil mengusir roh-roh jahat yang besar jumlahnya yang merasuki seorang di Gerasa. "Namaku Legion, karena kami banyak" demikian pengakuan orang kerasukan itu kepada YESUS (Mrk. 5:9). Kehadiran-NYA sungguh membuat jengah orang itu. Ia mohon agar YESUS tidak mengusirnya dari daerah itu. Tetapi karena roh-roh jahat itu sangat mengganggu dan menebarkan ketakutan, maka dengan Kuasa-NYA  YESUS mengusir Legion itu dengan jalan merasuk dalam badan sejumlah banyak babi yang digembalakan dan kemudian babi-babi itu menceburkan diri ke danau. Orang-orang  desa itu melihat sendiri kejadian itu, mereka jadi ketakutan. Ironisnya mereka bukan berterima kasih kepada YESUS, tapi malah sebaliknya. YESUS dianggap lebih mengerikan karena berhasil mengalahkan setan-setan itu. Maka mereka lalu mengusir-NYA  dari desa itu. Padahal maksud YESUS agar orang-orang itu percaya dan jangan  mengandalkan hidup ini pada kekuatan apa pun kecuali pada ALLAH saja.
Namun inilah contoh suatu tindak kebaikan yang "dipelintir" begitu rupa oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan dipercaya banyak orang. Informasi "dipelintir" ini rupanya masih dipertahankan sampai sekarang! Ironisnya "pelintiran" ini yang justru dipercaya! 

Di sekitar kita sampai saat ini masih banyak berkeliaran kekuatan-kekuatan jahat yang berusaha kuat menebarkan ketakutan, ketidak-percayaan, pesimisme, perpecahan dan adu domba dalam masyarakat. Juga bahkan dalam suasana pandemi yang sangat memprihatinkan ini. Roh-roh jahat masih turut bermain dalam situasi yang labil ini.
Sementara YESUS harapkan agar kita tidak gampang terpengaruh oleh karya jahat dari roh-roh jahat yang berhasil merasuki sejumlah orang tertentu.

Apa yang YESUS harapkan tidak lain adalah iman, percaya hanya kepada TUHAN dan mengandalkan-NYA sebagai satu-satunya sumber hidup! YESUS adalah satu-satunya Andalan Hidup kita! Kekuatan-NYA tidak membuat orang segan datang kepada-NYA, tapi justru membebaskan orang untuk mewartakan kebenaran dan kebaikan.

TUHAN YESUS tidak hanya mengalahkan setan, tetapi berbagai permasalahan yang menumpuk yang menyebabkan beban hidup yang melumpuhkan akal sehat kita, seperti berbagai masalah dan akibat samping dari Covid-19 ini. Jangan sampai kita dikalahkan oleh kekuatan jahat. Lawanlah itu dengan iman kepada YESUS KRISTUS.

Imanlah yang berperan ketika akal sehat kita lumpuh dan tidak bisa mengerti persoalan hidup yang pelik seperti Covid-19 ini. Dalam iman, kita akan lebih dibantu untuk lebih mudah mengerti bahwa ALLAH bekerja dengan  cara-NYA yang ajaib, dan lebih ajaib lagi dengan kepercayaan dan iman kita kepada YESUS! Iman adalah lampu jalan yang menerangi hidup kita. Percahakah kita akan hal ini? Atau masih ragu hingga cari "iman alternatif"?

Ya YESUS, ajarilah aku beriman lebih dalam kepada-MU. Aku tidak takut bahaya dan kegelapan, sebab aku tahu TUHAN-ku hidup! Semoga aku lebih banyak berdoa dan membawa seluruh keluargaku beriman kepada-MU, sebab ENGKAU-lah satu-satunya Andalan hidupku. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivias kembali. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr

Persembahan

 🆁🅰🅶🅸 Selasa 2 Februari 2021 
Pesta YESUS Dipersembahkan di Bait ALLAH : 
•Mal. 3: 1-4; 
•Mzm. 24; 7, 8, 9, 10; 
•Ibr. 2: 14-18; 
•Luk. 2; 22-40 (atau singkatnya Luk. 2: 22-32)

PERSEMBAHAN

Pesta YESUS dipersembahkan di Bait ALLAH dirayakan 40 hari setelah Kelahiran-NYA, dan biasanya juga disebut  "Pesta Lilin". Sebab, biasanya pada hari ini lilin-lilin diberkati dan diikuti dengan prosesi lilin. Kita merayakan kehidupan KRISTUS yang dihubungkan dengan Hukum Musa, yang mensyaratkan bahwa 40 hari setelah kelahiran anak lelaki sulung, maka orangtua Sang Anak harus pergi ke Kenisah Yerusalem untuk mempersembahkannya kepada TUHAN dan untuk pentahiran sang Ibu. (Kel. 13:2,11-16; Im.12:1-8). Maria dan Yosef memenuhi hukum itu sambil mempersembahkan sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Maria dan Yosef pada satu sisi memenuhi Hukum Taurat dan di sisi lain sebenarnya YESUS datang untuk menemui umat yang percaya kepada-NYA. DIA-lah Almasih yang dinanti-nantikan (bdk. Ul.19:15). Oleh ROH KUDUS, DIA dinyatakan sebagai Kemuliaan bagi umat ALLAH dan cahaya para bangsa. TUHAN datang berseri mulia menerangi mata para abdi-NYA. Simeon yang benar dan saleh telah dinyatakan oleh ROH KUDUS, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias. Simeon diperkenankan menyambut dan menatang-NYA, segera mengakui DIA sebagai  Sang Mesias yang sudah dinanti-nantikan, dan sebagai pemenuhan nubuat para Nabi dan pengharapan bangsa Israel. DIA sekarang hadir  sebagai "Terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi Kemuliaan bagi umat-MU, Israel" (Luk. 2:32). 
Demikian pula kehadiran Hana, seorang nabi perempuan yang siang malam hanya berdoa dan berpuasa di Bait-NYA, adalah lambang umat manusia yang sudah merindukan Sang Penyelamat dunia.

Dalam Bait ALLAH atau sekarang Gereja, adalah tempat perjumpaan antara manusia dan TUHAN. Dan dalam ibadat sering dilakukan persembahan yang utama seharusnya adalah diri kita sendiri. Hanya dengan mempersembahkan diri, kita bisa berjumpa dengan TUHAN, yang juga memberikan Diri-NYA bagi kita. Karena itulah YESUS dipersembahkan di Kenisah sebagai "model" bagi kita agar berani mempersembahkan diri kepada TUHAN. "Sebab sesungguhnya bukan malaikat-malaikat yang IA kasihani, tetapi keturunan Abraham yang IA kasihani. Itulah sebabnya maka dalam segala hal IA  harus disamakan dengan saudara-saudara-NYA..." (Ibr. 2:16-17).

Pesta hari ini ingin mengajak kita untuk mempersembahkan diri, hidup dan karya bakti kita agar menjadi Kemuliaan bagi ALLAH dan keselamatan sesama manusia. Jika demikian maka hidup dan karya kita harus dapat berguna bagi sesama, bukan sebaliknya, justru merongrong kepentingan umum dan merugikan keadilan sosial. Sudahkah hal ini kita lakukan dengan penuh tanggung jawab, terlebih dalam masa sulit pandemi seperti sekarang ini? 
Selain itu Pesta ini juga mau mengingatkan kita betapa ALLAH amat mencintai umat-NYA. TUHAN selalu hadir di tengah kita. Beranikah kita untuk menjadikan hati kita sebagai Kenisah tempat DIA bersemayam? Dengan demikian kita dituntut untuk menjaga terus kemurnian, kesucian, kebersihan dan kejujuran hati kita. Sanggupkah kita?

Ya TUHAN. bimbinglah aku agar berani memberikan seluruh diriku dan membiarkannya mengalami perjumpaan dengan DIKAU dan dalam persatuan dengan sesamaku. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr

Peringatan Fakultatif Santo Blasius , Uskup Dan Martir

 Hari Biasa Pekan Biasa IV : 
•Ibr. 12: 4-7, 11-15; 
•Mzm. 103: 1-2, 13-14, 17-18a; 
•Mrk. 6: 1-6.
Peringatan Fakultatif Santo Blasius, Uskup & Martir

PENOLAKAN

Mengalami kepahitan karena ditolak oleh orang  yang dikasihi, keluarga, tetangga atau masyarakat, merupakan suatu pengalaman yang pahit. Apalagi kalau penolakan itu didasari oleh suatu perasaan iri, cemburu atau benci tanpa alasan.

Bacaan Pertama berisi nasihat Rasul Paulus yang mengharapkan agar kita dapat menjaga hidup damai dengan semua orang dan berpegang teguh pada visi  kekudusan, sebab tanpa visi ini tak seorang pun akan dapat melihat TUHAN (bdk. Ibr.12:14). Memelihara damai dan mengejar kekudusan merupakan kebajikan penting yang perlu dihayati oleh setiap orang beriman. Sebab, kebajikan itu merupakan visi besar ALLAH untuk menyelamatkan manusia. 

Dalam Injil dikisahkan YESUS ditolak oleh orang sekampungnya sendiri. YESUS tidak marah, hanya merasa heran atas sikap mereka. Seharusnya mereka bangga dan senang karena "orang daerah" itu berhasil jadi Guru terkenal. Tetapi mereka tidak bisa menghargai YESUS hanya karena faktor lahiriah, DIA  hanya anak seorang tukang kayu! Jadi status sosial-NYA amat rendah. Mungkin pada saat itu DIA  hanya bisa geleng-geleng kepala sambil berkata: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya" (Mrk. 6:4). IA lalu pergi ke kota lain dengan damai dan mengajar di sana. Godaan untuk bersikap balas dendam adalah godaan yang bisa menghancurkan damai dan kekudusan. Mari kita bercermin pada sikap YESUS itu!

Akibat penolakan itu, IA  tidak mengadakan suatu mukjizat kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-NYA. Tindakan-NYA itu bukan karena IA "ngambek" tetapi karena mereka sendiri yang menutup hati akan Rakhmat dan Kasih NYA. Tawaran Rakhmat dan Kasih TUHAN membutuhkan kerjasama dan keterbukaan hati kita hingga berbuah dalam hidup kita. - Bersediakah kita membuka hati kita hingga Rakhmat-NYA mengalir dalam hidup kita? 

Kita juga sering gagal dalam memandang kehidupan ketika mengukurnya hanya sebatas siapa dia bukan bagaimana dia. Budaya identitas yang hanya berhenti pada apa yang kelihatan dan membanggakan hanya dari sisi manuaiawi inilah yang sering membuat 
kita tidak mampu menghargai martabat manusia sebagai citra ALLAH. Kehidupan sosial kita sangat jelas. Orang dinilai dari status sosialnya, bukan dihargai apa adanya. Akibatnya, orang mudah melecehkan sesamanya hingga orang tidak bisa menghargai  kehadiran ALLAH dalam diri sesamanya, apalagi mengandalkan ALLAH yang bekerja dalam diri setiap manusia. - Apakah  kita sudah menghargai sesama sebagai gambar  atau citra ALLAH?

Hari ini diperingati Santo Blasius, Uskup dan Martir di Armenia pada abad ke 4. Ketika berada di dalam penjara, ia berhasil mengeluarkan duri ikan di tenggorokan seorang anak yang hampir mati karena tidak dapat bernafas. Uskup pemberani dan baik hati itu akhirnya dibunuh oleh penguasa. Dan Gereja setiap tanggal 3 Februari menerimakan "pemberkatan Santo Blasius" dengan dua lilin tersilang diletakkan di leher disertai doa agar terlindungi dari penyakit di tenggorokan. Pada masa pandemi Covid-19 ini ada baiknya kita menerima Pemberkatan Santo Blasius.

Ya TUHAN, jagalah hatiku agar selalu terbuka terhadap Rencana dan Kehendak-MU, hingga dapat hidup damai dan kudus di tengah dunia yang penuh pencobaan ini. Santo Blasius, lindungilah aku dari penyakit di tenggorokan khususnya karena virus Corona. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr

Panggilan Dan Perutusan

 🆁🅰🅶🅸 Kamis 4 Februari 2021 
Hari Biasa Pekan Biasa IV  : 
•Ibr. 12: 18-19, 21-24;
•Mzm. 48: 2-3a, 3b-4, 9, 10, 11; 
•Mrk. 6: 7-13.

Panggilan dan perutusan

Setap akhir perayaan Ekaristi sesudah mendapat berkat dari imam, sebagai murid KRISTUS, kita diutus-NYA lewat seruan Imam: "Marilah pergi! Kita diutus!" Dan dengan mantap kita menjawab "Amin". Maka seluruh kehidupan Kristiani kita adalah sekaligus    "panggilan dan perutusan" oleh ALLAH. Kita dipanggil untuk ikut ambil bagian di dalam kekudusan ALLAH memasuki kota ALLAH, Yerusalem Surgawi mengenyam kebahagiaan para Malaikat dan para orang Kudus (lihat Bacaan Pertama) yang oleh YESUS diwartakan di bawah thema pokok. Kerajaan ALLAH, kesempurnaan seperti didambakan oleh semua orang, tanpa kecuali. Ibarat mendapatkan harta karun yang hilang dan terus menerus dicari, dan setelah mendapatkannya, kita bersukacita dan mengajak semua tetangga untuk berpesta bersama kita. Memang syaratnya adalah  percaya kepada DIA, yang adalah segala-galanya: percaya kepada DIA yang dengan Penyelenggaraan iIahi-NYA - Providentia Dei - menjamin setiap keperluan kita. Karena itu untuk menjadi utusan  ALLAH, kita bukan pertama-tama memberikan diri dengan berbagai ragam  prasarana, melainkan mengandalkan DIA  sepenuhnya.

Adapun tiga tugas pokok yang dipercayakan kepada para murid, yaitu: pertama, memaklumkan Kerajaan ALLAH dan mengajak orang-orang untuk mengubah diri (metanoia), agar mereka dapat mengalami kehidupan baru bersama YESUS; kedua , membebaskan banyak orang dari pengaruh roh-roh jahat; ketiga, mengurapi orang-orang sakit dengan minyak dan memulihkan mereka secara utuh.

Dengan menjalankan tugas itu, para murid membuat Kerajaan ALLAH hadir dan dialami secara konkret dalam realitas kehidupan sehari-hari. Untuk mewujudkan hal itu, para murid harus merasa bebas secara batin, tanpa ikatan-ikatan apa pun juga, tanpa membawa "bagasi kehidupan" yang berat. Menerima perutusan dari KRISTUS berarti bersedia   (availability) dan bebas bergerak (mobility) ke mana tugas memanggil mereka.

Jadi sekali lagi ditegaskan bahwa setiap orang yang sudah dibaptis atas caranya masing-masing, dipanggil untuk berbuat hal yang sama sesuai bidang pengabdiannya. Tidak ada yang dikecualikan dalam tugas panggilan dan perutusan ini. TUHAN yang mengutus, DIA yang menyertai dan DIA pula yang memberi kekuatan agar para utusan-NYA hingga dapat menyelesaikan dengan baik.
Sadarkah sekarang akan misi panggilan dan perutusan kita itu?

Ya TUHAN, ajarilah aku untuk menjadi utusan-MU yang taat dan setia serta bimbinglah aku untuk mengutamakan Kerajaan ALLAH di atas segalanya. Amin

Selamat pagi. Selamat beraktivutas. AMDG. Berkat TUHAN
PK/hr