Latest News

Friday, December 10, 2021

Penderitaan dan Kesulitan, Tanda Kedatangan Tuhan.


*Penderitaan dan Kesulitan, Tanda Kedatangan Tuhan.*
Pada akhir tahun liturgi Gereja, kita diajak untuk meningkatkan kesiapan kita dalam menyambut kedatangan Tuhan. Hal yang sangat penting adalah _mengamati tanda-tanda_ kedatangan Kerajaan-Nya.
    Dalam _Bacaan Pertama [ lihat catatan bdk bawah] ,_ Nabi Daniel menceritakan penglihatannya mengenai empat binatang yang melambangkan empat dinasti dari empat kerajaan, yaitu Babilon, Media, Persia dan Yunani. Keempatnya berturut-turut telah menjajah Israel dan selama ratusan tahun menimpakan berbagai penderitaan pada mereka. Daniel juga melihat _Yang Mahatinggi (Yang Lanjut Usia)_ duduk di singgasana, mengadili dan menghukum keempat binatang itu. _(Lihat Dan 7: 2-12)_
    Setelah dinasti-dinasti raja itu runtuh, muncullah tokoh _“seperti anak manusia”,_ yang datang dari surga dan dihadapkan pada Yang Lanjut Usia. _Anak Manusia_ itu diberi _kekuasaan sebagai raja,_ dan _semua bangsa akan mengabdi kepadanya. Kerajaannya pun tidak akan musnah. (Lihat ay. 13-14)_ Tokoh ini kemudian juga ditampilkan sebagai _Mesias_ yang diharapkan akan datang.
    Harapan akan Raja Mesias itu akhirnya terlaksana dalam diri Yesus Kristus, yang sering menyebut diri-Nya _“Anak Manusia”. “Kerajaan Allah ada di antara kamu," (Luk. 17: 21),_ demikian jawab Tuhan Yesus ketika Ia ditanya oleh orang-orang Farisi. Artinya, Kerajaan Allah itu hadir lewat _ajaran, karya mukijizat, dan seluruh hidup Yesus._ Selanjutnya, setelah Kristus wafat dan bangkit, Kerajaan-Nya _*hadir di manapun*_ bilamana _ajaran Kristus serta nilai-nilai Kristiani diwartakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia._ Tetapi Kerajaan itu baru akan _mencapai kepenuhannya_ pada akhir zaman ketika Raja Kristus datang kembali dalam kemuliaan.

Dalam _Injil bacaan di bawah ini,_ Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan tentang _pohon ara_ untuk menjelaskan bagaimana cara kita menyambut kedatangan Kerajaan-Nya. Pada musim dingin, pohon ara meluruhkan semua daunnya; dahannya meranggas kering _*seperti mati*._ Bila orang melihat pohon ara itu mulai bertunas hijau, itulah tandanya musim panas sudah dekat. _“Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.” (Luk. 21: 31)._
    _Kejadian yang menandakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat_ itu telah dinubuatkan Yesus dalam perikop sebelumnya: yaitu Mesias palsu, perang antar-bangsa, gempa bumi, wabah, pertanda buruk di langit, penangkapan para murid, penganiayaan, dan penghancuran kota Yerusalem serta Bait Allah. _”Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." (Luk. 21:8-28)_.
    Gereja Perdana memang mengalami penderitaan serta bencana menakutkan yang dinubuatkan Yesus itu. Semula mereka beranggapan, penghancuran kota Yerusalem dan Bait Allah serta pembuangan orang-orang Yahudi _(tahun 70)_ merupakan bencana terakhir yang menandakan bahwa Umat Israel sudah selesai _(bubar),_ Tuhan Yesus Kristus akan segera datang dalam kemuliaan, dan mereka akan hidup mulia bersama Tuhan. Tetapi, ternyata tidak demikian. Kedatangan kembali Sang Raja Kristus tidak diketahui kapan waktunya, dan _*hal-hal menakutkan serta penderitaan itu terus terjadi,*_ dan masih akan terus terjadi *sepanjang sejarah keselamatan.*
    Tetapi Tuhan Yesus berpesan, jika terjadi penderitaan dan hal-hal yang menakutkan, _“ketahuilah”,_ itu tandanya bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Itu berarti, _setiap kali kita mengalami kesulitan dan penderitaan, kita mesti percaya bahwa Kerajaan Allah datang, Tuhan hadir menyertai kita._ Agar dapat menangkap tanda-tanda kehadiran Tuhan, kita mesti memiliki kepekaan batin dengan sering berdoa dan memiliki hati bersih yang tidak dikotori oleh bermacam kebiasaan buruk dalam hidup kita.
    Gambaran _*pohon ara*_ tadi _menjelaskan keadaan para murid Kristus._ Seperti pohon ara, Umat Kristiani harus menempuh ganasnya _“musim dingin”_ sebelum melihat _“musim panas”._ Selama perjalanan hidup ini kita harus menderita lebih dulu sebelum mengalami kejayaan Kerajaan Allah di akhir waktu. Namun, _*iman dan harapan akan hidup mulia bersama Kristus di masa depan* memberi kekuatan_ bukan hanya bagi Gereja Perdana tetapi juga bagi _semua murid Kristus di setiap zaman._ Setiap kali kita _menghadapi kesulitan dengan iman yang teguh, saat itulah Kerajaan Allah datang di tengah situasi hidup kita._

_Ya Yesus Tuhan, semoga pengharapan akan hidup mulia bersama-Mu di masa depan menguatkan aku dalam menghadapi setiap kesulitan. Semoga aku selalu melihat tanda-tanda kehadiran-Mu dalam setiap situasi, agar aku selalu berada di dekat-Mu sampai akhir hidupku. Amin._
Bdk
• Dan. 7: 2-14;
• Mzm.Dan. 3: 75-81; 
• Luk. 21: 29-33.
_RS/PK/hr_
Renungan Canggih Kehidupan

MENANTI DETIK AKHIR.

 🆁🅰🅶🅸 Sabtu, 27 November 2021. 
*Hari Biasa Pekan Biasa XXXIV :*
• Dan. 7: 15-27; 
• Mzm. Tnggp: Tmb Dan. 3: 82-87;
• Luk. 21: 34-36.

*MENANTI DETIK AKHIR.*

_Bacaan Pertama_ hari ini dari nubuat Nabi Daniel memberikan sebuah gambaran menarik tentang pemerintahan dan kekuasaan yang akan diberikan ALLAH kepada orang-orang kudus pilihan-NYA. Nabi Daniel menggambarkan dengan sangat menarik mengenai kekuasaan dan keagungan, dengan penglihatan yang didapat oleh sang nabi. Nabi melihat penglihatan berupa empat ekor binatang besar yang menggambarkan empat raja yang akan muncul dari bumi. Keempat raja itu akan lenyap, karena kekuasaan yang digunakan tidak dengan semestinya. Dan akan tergantikan dengan kekuasaan dari ALLAH.

Sementara dalam _Bacaan Injil,_ TUHAN YESUS mengajak kita untuk _"Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan ANAK MANUSIA." (Luk. 21: 36)._

Pada hari terakhir tahun liturgi Gereja Tahun B/I menjelang minggu Adven besok pagi, kita diingatkan Gereja bahwa _*hidup kita ini pasti akan berakhir. Hari TUHAN pasti akan datang Kehidupan kita dan sejarah kita selalu tertuju pada satu titik akhir yang pasti, destinasi yang telah digariskan, kepenuhan hidup dalam ALLAH.*_ Kita hidup dan bergerak maju menuju pemulihan segala sesuatu dalam KRISTUS. Namun, persoalannya adalah kita tidak ada yang tahu kapan itu akan terjadi. Sayangnya juga gaya hidup kita pada umumnya tidak menunjukkan kesadaran itu. Pesta pora dan kemabukan serta segala tindakan keduniawian yang penuh hawa nafsu rendah hanya akan membawa pada kehancuran diri dan hidup kita. _*Banyak keserakahan dan kebodohan yang kita lakukan dalam situasi mabok.*_ Karena itu, TUHAN YESUS menasehati: _"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan- kepentingan duniawi dan supaya Hari TUHAN jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat." (ayat 34)._
Kecuali itu, YESUS juga mengajak kita untuk berjaga-jaga disertai dengan banyak doa, supaya ketika tiba waktunya dihadapkan di depan ANAK MANUSIA kita mendapat kekuatan.
_(bdk. ayat 36)._

Kedua Bacaan Suci hari ini memang berbeda, namun ingin menunjukkan satu kesamaan sikap ketika berhadapan dengan YANG MAHA TINGGI. Dalam _Bacaan Pertama,_ ALLAH tidak segan untuk mengambil kembali kekuasaan yang pernah diberikan kepada mereka karena mereka sembrono dan ALLAH akan memberikan kekuasaan itu pada mereka yang bijaksana dan layak menerimanya.
Sementara dalam _Bacaan Injil,_ bukan kuasa lagi yang diberikan-NYA, melainkan nasehat untuk waspada dan berjaga-jaga sambil berdoa, supaya bisa terlepas dari kekuasaan yang membawa kebinasaan.        Pertanyaannya adalah: Mampukah kita berjaga-jaga bersama TUHAN barang lima menit saja setiap hari dengan teratur mendaraskan suatu doa? Bagaimana sebenarnya sikap kita pada doa itu sendiri?

_Ya TUHAN, sadarkanlah aku agar aku tidak menyia-nyiakan hidup yang ENGKAU anugerahkan kepadaku dengan melakukan hal-hal yang tidak berguna, sia-sia dan nista. Jangan biarkan aku masuk dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah aku dari yang jahat, agar aku selalu siap menyambut Kedatangan-MU kelak. Amin._

_Selamat pagi. Selamat beraktivitas pada akhir pekan sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN._
_PK/hr._

SIAPKAH KITA TERIMA KEDATANGAN TUHAN?

🆁🅰🅶🅸 Minggu, 28 November 2021‬. 
*HARI MINGGU ADVEN I :*
• Yer. 33: 14-16; 
• Mzm. 25: 4bc-5ab. 8-9. 10. 14;
• 1Tes. 3: 12 - 4:2; 
• Luk. 21: 25-28. 34-36.

*SIAPKAH KITA TERIMA KEDATANGAN TUHAN?*

Hari Minggu Pertama Adven yang kita masuki hari ini adalah Tahun Baru Gerejawi Tahun C/II. Setahun sudah kita lewati dengan banyak pengalaman: suka-duka, sehat-sakit, berhasil-gagal, menyenangkan-mengecewakan.  Di Tanah Air maupun di seluruh dunia selama dua tahun ini telah terjadi wabah pandemi Covid-19 dan tidak tahu kapan akan berakhir. Pandemi ini mampu menyentak, menggoncang, mengejutkan dan merombak tata hidup manusia pada abad modern ini. Kemajuan teknologi bidang ilmu pengetahuan dan khususnya kedokteran seolah menjadi lumpuh tidak kuasa menaklukkan virus Covid-19, yang sekarang ini mengalami perkembangan virus dengan mutasi variant terbaru yang lebih ganas dan menelan lebih banyak korban lagi. Korban jiwa, kerugian ekonomi, merosotnya peradaban manusia dan semua segi kehidupan dirugikan oleh wabah pandemi ini. Di samping pandemi, telah terjadi juga gempa bumi, banjir bandang, kebakaran hutan, anomali cuaca yang ekstrim dengan suhu panas yang luar biasa, atau anomali cuaca dingin yang berkepanjangan di belahan dunia lain, demo di pelbagai negara silih berganti tidak pernah ada hentinya dan terjadi tindak kejahatan korupsi dan kriminal yang semakin meningkat kualitas maupun kuantitasnya, kegaduhan politik jelang Pilpres 2024 sudah mulai menghangat, belum lagi kecelakaan kereta api, mobil, dan pesawat yang memakan jiwa yang menjadi sia-sia, dan masih seribu satu kejadian sosial lainnya. 

Secara liturgis, kita sudah melewati masa Natal _(kelahiran kembali),_ masa Pra Paskah _(pertobatan dengan puasa, pantang, matiraga dan amal-kasih)_ dan masa Biasa selama 34 kali hari Minggu (hidup dalam keseharian di dalam TUHAN).

Hari ini kita mengawali _*tahun baru Gerejawi dimulai dengan masa Adven.*_ Kata adven berasal dari bahasa Latin _"adventus"_ berarti *kedatangan.* Pada Masa Adven ini kita secara khusus diajak oleh Gereja untuk mempersiapkan diri untuk menyongsong _*Kedatangan TUHAN.*_ Nuansa pada masa Adven adalah _*pengharapan.*_ Lilin Pertama pada Lingkaran Adven yang kita nyalakan hari ini merupakan tanda pengharapan akan kedatangan TUHAN.
Pada masa Adven kita tidak hanya bersiap diri menyongsong kedatangan TUHAN pada perayaan Natal saja. _*Kita diajak Gereja untuk lebih menyadari bahwa hidup kita adalah suatu kesiapsediaan menyongsong kedatangan TUHAN. Kita tidak boleh terlalu disibukkan oleh urusan sehari-hari sehingga kita lupa pada TUHAN yang akan datang.*_ Kita harus siap sedia dan berjaga-jaga untuk _*menyongsong kedatangan TUHAN YESUS kedua pada akhir zaman.*_

Dari Bacaan-bacaan Suci hari ini kita dapat merenungkan pada 
_Bacaan Pertama_ bahwa Nabi Yereremia sebagai saksi sejarah keselamatan telah menyaksikan para raja telah menjauhkan para umat Israel dari ALLAH, bahkan banyak nabi yang dibunuh. Ia juga menyaksikan Yehuda jatuh ke tangan Babilon. Maka ALLAH akan membangun bangsa yang baru, yang akan digembalakan oleh _*Pemimpin yang benar. Pemimpin yang sungguh mempunyai pengetahuan dan pengertian akan ALLAH yang benar. DIA-lah TUHAN YESUS KRISTUS, Raja Semesta alam.*_ Nubuat Yeremia: _"AKU  akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud. IA akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri." (Yer. 33: 15)._

Bangsa yang akan dibangun ALLAH dalam kebenaran Ilahi adalah umat ALLAH yang mampu hidup dengan sungguh berkenan pada TUHAN, bukan hanya secara seremonial saja tetapi secara nyata. Mereka harus dapat hidup sungguh berkenan pada TUHAN, jauh dari kemabukan, pesta pora atau keterikatan pada barang dan kepentingan duniawi. Karena itu baik dalam _Bacaan Kedua_ maupun dalam perikop _Injil hari ini_  diingatkan bahwa _*kita memang membutuhkan barang duniawi untuk kepentingan hidup kita, namun jangan sampai kita tergantung dan terikat pada barang-barang itu hingga tidak bisa dipisahkan.* "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan  serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan supaya hari TUHAN jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat" (Luk.‪21: 34‬)._

Marilah kita memasuki masa Adven _*dengan rasa tobat dan pengharapan pada YESUS KRISTUS.*_ Marilah kita _*mempersiapkan hati kita secara lebih fokus dalam menyambut Kedatangan YESUS baik  pada perayaan Natal nanti maupun pada akhir zaman kelak.*  
Sudah siapakah hati kita memasuki masa Adven ini?

_Ya YESUS, jadikanlah aku orang yang berpengharapan, selalu menemukan optimisme dan berpikir positif dalam memecahkan pelbagai permasalahan kekuarga/komunitas, masyarakat dan Gereja akhir-akhir ini. Amin._

_Selamat Merayakan Ekaristi Kudus secara offline atau online. Selamat menyambut Minggu Adven. Selamat berhari Minggu sesuai Prokes. Berkat TUHAN._
_PK/hr._

BERIMAN DAN RENDAH HATI

*BERIMAN DAN RENDAH HATI.*

Seorang perwira Romawi yang disebut _"centurion"_ adalah komandan 100 orang tentara dan menjadi tulang punggung dari suatu pasukan. Ia dikenal karena keberanian, dedikasi dan tanggung jawabnya. Sungguh luar biasa, bahwa seorang yang berpangkat dan punya jabatan seperti perwira itu menunjukkan _*perhatian dan bela rasa*_ kepada hambanya yang sakit di rumah, seperti dikisahkan dalam perikop _Injil hari ini._ Suatu hal yang tidak biasa di masyarakat pada waktu itu yang memandang seorang hamba sebagai makhluk rendah dan tidak berharga sama sekali.

Perwira itu pun memandang _"Pengkotbah Jalanan"_ itu dengan sangat terhormat dan penuh percaya kepada-NYA. Bahkan ia datang pada Guru dari Nazaret itu dengan _*penuh rendah hati*._ Ia menanggalkan jabatan tingginya dan juga membuang gengsinya. Ia tidak takut dicemooh oleh kaum sebangsanya karena mau datang pada Seorang Guru Muda yang dimusuhi oleh para ahli Taurat dan kaum Farisi itu. _*Kerendahan hatinya justru memungkinkan dia membuka diri untuk mempercayakan segalanya kepada TUHAN YESUS.*_ Pada saat yang sama ia menunjukkan _*iman yang  kuat*_ yang membuat YESUS sangat heran dan takjub, hingga IA berkata jujur: _"AKU berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah AKU jumpai pada seorang pun di antara orang Israel". (Mat. 8: 10)._ Padahal perwira itu adalah orang asing yang dianggap _"kafir"_ oleh bangsa pilihan ALLAH! Sungguh sangat ironis!

Namun, kita jangan serta merta mencela sikap bangsa Israel atau para murid-NYA! Bukankah kita saat ini sebagai _orang pilihan ALLAH_ karena pembaptisan, ternyata juga kurang rendah hati dan kurang percaya kepada-NYA? Malah kadang kita pun kalah rendah hati dan kurang tebal iman kita dibandingkan dengan orang yang belum atau tidak mengenal TUHAN YESUS!

Karena itu patutlah kita berterima kasih kepada perwira asing yang telah memberi teladan kepada kita tentang kerendahan hati dan sikap iman yang benar. Bahkan perwira itu telah mewariskan suatu ucapan yang penuh makna, yang kita ulangi setiap kali akan menerima TUHAN YESUS dalam Komuni Suci: _"TUHAN, saya tidak pantas, ENGKAU datang pada saya, tetapi berkatalah sepatah kata saja, maka saya akan sembuh". (bdk. ayat 8)._
Bagi kita saat ini sikap perwira itu menjadi contoh yang tepat dan hebat dari seorang beriman yang tidak menyombongkan diri.

Selama Masa Adven ini, marilah kita membangun sikap iman dan rendah hati seperti perwira itu. Iman yang teguh kepada Kuasa YESUS dalam hidup kita yang penuh tantangan dan cobaan ini. Percayalah bahwa DIA pasti membawa Rakhmat Keselamatan dan penyembuhan serta berkat yang lain!

Dari _Bacaan Pertama_ dikisahkan tentang nubuat nabi Yesaya, yang meramalkan bahwa di Yerusalem akan dibangun Bait ALLAH yang menjulang tinggi di atas bukit dan menjadi tempat ziarah yang akan dikunjungi banyak orang. Dengan demikian Yerusalem bukan saja menjadi pusat kekuasaan tetapi juga pusat keagamaan. Dan Bait ALLAH serta semua Rumah TUHAN saat ini diharapkan tidak saja sebagai Pusat kegiatan peribadatan, melainkan juga menjadi _*sumber inspirasi*_ di mana orang bisa memperoleh nilai-nilai kedamaian, kebenaran, keadilan, kesetaraan dan kesejahteraan. Apakah kita sebagai umat beriman yang setia datang ke Rumah TUHAN itu mampu menghidupi dan memancarkan nilai-nilai kebajikan itu kepada sesama dan masyarakat kita?

_Ya YESUS, ampunilah aku yang kurang percaya dan kurang rendah hati ini. Ajarilah aku untuk bersikap rendah hati dan tumbuhkanlah iman yang kuat pada diriku, sehingga aku mampu memancarkan nilai-nilai kebajikan kepada sesamaku. Amin._

Bdk
• Yes. 2: 1-5;
• Mzm. 122: 1-2. 3-4a. (4b-5. 6-7). 8-9;
• Mat. 8: 5-11.
_PK/hr._

TELADANLAH SANTO ANDREAS

*TELADANLAH SANTO ANDREAS.*

30 Nov 2021 Gereja universal merayakan *Pesta Santo Andreas Rasul.* 
Perikop _Injil hari ini_ menceritakan bagaimana TUHAN YESUS memanggil para murid-NYA, termasuk Andreas dan saudaranya Simon Petrus, yang sedang bekerja sebagai nelayan. YESUS tidak memanggil murid-NYA dari kalangan elit, kaum terpelajar seperti ahli Taurat atau kaum Farisi, melainkan dari kalangan bawah, seperti dari nelayan. Yang menarik adalah bagaimana YESUS melatih dan mendidik mereka menjadi Rasul. Meski para Rasul itu sebagian besar berasal dari kalangan rendah, namun hal itu tidak menghalangi mereka untuk dapat menjadi seorang imam pewarta Injil dengan cara terjun langsung ke masyarakat. Cara pendidikan kader yang dipergunakan YESUS sungguh ampuh. IA tidak  hanya mengajar dengan memberikan teori atau nasehat berupa kata-kata saja, melainkan terutama berupa _*praktek atau contoh keteladanan nyata.*_ Selama kurang-lebih tiga tahun, para murid itu bisa mendengarkan langsung kata-kata yang diajarkan, nasehat yang diberikan dan perbuatan nyata yang dilakukan oleh YESUS. Meski demikian, ajaran yang diberikan YESUS tidak serta-merta mereka dapat pahami dan laksanakan. Banyak hal baru yang diajarkan-NYA tidak langsung dimengerti dan dikerjakan. Misalnya, tentang _penderitaan dan salib,_ bagi mereka tidak masuk akal bahwa seorang Mesias akan menderita, disiksa dan disalibkan.

Andreas adalah seorang yang saleh. Ia adalah saudara kandung Simon Petrus, mereka adalah keluarga nelayan. Demikian pula dua Rasul lain, Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, adalah murid-murid pertama YESUS. Andreas dulunya adalah murid Yohanes Pembaptis, namun ketika YESUS dibaptis dan Yohanes mengatakan: _Lihatlah ANAK DOMBA ALLAH, yang menghapus dosa dunia (Yoh. 1: 29),_ maka Andreas segera mengikuti YESUS. Yang memperkenalkan dan membawa Simon kepada YESUS adalah Andreas. Namun dalam perkembangannya Simon Petrus yang dijadikan pemimpin para Rasul. Tetapi pengangkatan Petrus itu tidak menyebabkan Andreas lalu iri, kecewa, frustrasi atau marah kepada Gurunya. Ia dengan tulus dan ikhlas menerimanya. Inilah keutamaan yang dimiliki Andreas. Ternyata ia juga memainkan peran penting selama mengikuti YESUS. Ia hadir dan mengatakan bahwa ada seorang anak kecil yang membawa lima roti dan dua ekor ikan, sehingga terjadi mukjizat penggandaan roti _(Yoh.6: 5-9)._ Ia juga yang menanyakan tentang kapan hari akhir zaman itu tiba, sehingga YESUS menjelaskan tentang kedatangan-NYA yang kedua kepada para murid _(Mrk. 13: 3,4)._ Setelah diterangi oleh ROH KUDUS pada hari Pentekosta bersama para Rasul yang lain, Andreas segera pergi mengajar keluar tanah Yahudi, sampai ke Yunani. Dan di sana Andreas disiksa dengan cara digantung di kayu salib yang berbentuk huruf X. Ia tidak dipaku seperti YESUS, namun ia dapat merasa lebih tersiksa sampai ia menemui ajalnya, setelah dua hari tergantung dalam salib yang terbalik itu. Salib yang berbentuk huruf X itu kemudian dikenal sebagai _salib Santo Andreas._ Santo Andreas kemudian diangkat sebagai pelindung bagi negara Yunani dan Rusia.

Kejadian penyiksaan dan penyaliban terhadap St Andreas sebenarnya sudah diramalkan oleh YESUS jauh sebelum IA sendiri disalibkan di Golgota. Resiko menjadi pengikut KRISTUS adalah _*berani disalibkan.*_ Andreas merasa tidak pantas bila disalibkan persis sama seperti Gurunya. Karena itu ia minta disalibkan dalam bentuk huruf X. Pasti ia menjadi tontonan  banyak orang dan dipermalukan di depan orang banyak itu. Akan tetapi ia justru bangga karena dapat menderita bersama KRISTUS, Gurunya. Dan seperti nubuat Nabi Yesaya yang dikutip oleh Rasul Paulus dalam _Bacaan Pertama_ bahwa _"Barangsiapa yang percaya DIA, tidak akan dipermalukan." (Rm. 10: 11, bdk. Yes.28: 16),_ maka ia sama sekali tidak merasa dipermalukan. Ia tidak merasa menyesal dan malu dengan penyiksaan itu, justru ia merasa bangga karena dapat memenuhi harapan Gurunya. Kita yang hidup di Indonesia saat ini juga jangan merasa malu atau dipermalukan, apabila kita mendapatkan perlakuan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan hanya karena kita pengikut KRISTUS. Sebaliknya, kita harus merasa bangga karena dapat merasakan penderitaan bersama KRISTUS seperti yang dialami Santo Andreas atau para Kudus yang lain. Siapkah iman dan mental kita jika mendapatkan penghinaan, penyiksaan dan perlakuan yang mempermalukan kita?

Cobalah pada masa Adven ini kita berniat untuk membangun karakter kita untuk menjadi seorang yang _*rela berkorban dan mengalah demi kebaikan, tulus dan ikhlas agar orang lain juga bisa maju dan berkembang.*_

_Ya YESUS, ajarilah aku untuk berani bersikap tegas dan tegar dalam hal prinsip, namun tetap bisa luwes dalam caranya, bila imanku mendapat tentangan dari masyarakat. Berilah aku kekuatan iman, harapan serta kasih-MU agar aku mampu mengalahkan segala ego dan perasaanku semata. Santo Andreas, doakanlah aku. Amin._

Bdk
*Pesta Santo Andreas, Rasul :*
• Rm. 10: 9-18; 
• Mzm. 19: 2-3. 4-5;
• Mat. 4: 18-22
_PK/hr._

ADVEN : MASA MENATA DIRI

🆁🅰🅶🅸 Rabu, 1 Desember 2021.
*Peringatan Wajib Beato Dionisius & Redemptus, Biarawan & Martir Indonesia :*
• Yes. 25: 6-10a;
• Mzm. 23: 1-3a. 3b-4. 5. 6;
• Mat. 15: 29-37.

*ADVEN : MASA MENATA DIRI.*

_Adven_ atau _Kedatangan TUHAN_ identik dengan sukacita. Akan tetapi hal itu hanya berlaku bagi mereka yang berkenan kepada-NYA. Nabi Yesaya seperti digambarkan dalam _Bacaan Pertama_ bernubuat, bahwa pada akhir zaman semua bangsa akan dikumpulkan di Gunung Sion, kota TUHAN. Di sana mereka akan diadili dan menerima pahala, yaitu ikut ambil bagian dalam perjamuan agung keselamatan. Bangsa Israel yang setia dan tabah dalam pergumulan dan perjuangan menuju Tanah Terjanji akan diperhatikan oleh ALLAH. Kepada mereka yang setia, ALLAH berjanji akan menghapus air mata dan segala murka serta aib akan dijauhkan-NYA dari seluruh bumi. Orang-orang beriman yang setia akan berseru: _"Sesungguhnya, inilah ALLAH kita, yang kita nanti-nantikan supaya kita diselamatkan." (Yes. 25: 9)._ Berbahagialah mereka yang percaya, setia dan senantiasa berharap kepada ALLAH!

Nubuat Nabi Yesaya itu akan tergenapi secara penuh, bila TUHAN datang. Sukacita akan menaungi semua orang yang mengharapkan kedatangan-NYA.

Dalam perikop _Injil hari ini,_ kita boleh mengagumi TUHAN YESUS begitu peka dan peduli memperhatikan kebutuhan banyak orang. Orang lumpuh, timpang, buta, bisu dan tuli dijamah satu persatu dan langsung sembuh. Meski jumlah mereka banyak, tidak ada keluhan sedikitpun dari YESUS. DIA justru makin memperhatikan kepentingan orang-orang yang sakit dan terlantar itu. Mereka yang mengikuti-NYA berhari-hari diperhatikan oleh-NYA, bagaimana mereka bisa makan, bagaimana mereka bisa istirahat.
_"Hati-KU tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu." (Mat. 15: 32),_ demikian ungkapan jujur dari YESUS. DIA tidak membiarkan orang terlantar dan kelaparan.
Sebenarnya DIA bisa saja _"cuek"_ sebab mereka ikut YESUS tanpa diminta, jadi itu resiko yang harus ditanggung sendiri! Tetapi YESUS tidak demikian pola pikir-NYA. Di Hati-NYA semua orang mendapatkan tempat dan sungguh diperhatikan-NYA. _*Pola pikir, kepekaan, kepedulian YESUS itu diharapkan dapat juga dimiliki oleh para murid dan pengikut-NYA.*_ Demikian pula _*tanggung jawab sosial*_ hendaknya dihayati oleh seluruh pengikut-NYA, dari mana pun asalnya.

Seperti bangsa Israel, kita saat ini juga diundang turut serta dalam perjamuan agung keselamatan TUHAN. Siapa pun kita dan dari mana pun asalnya, tidak ada yang dikecualikan. Hanya saja, apakah kita tahu dan sadar kalau diundang? Kalau sudah tahu, apa tanggapan kita? Marilah dalam masa Adven ini kita asah kepekaan nurani kita hingga kita menyadari dan mengetahui undangan ke perjamuan TUHAN itu. Marilah kita selalu berharap akan kedatangan TUHAN dengan tetap menjaga cara hidup kita yang berkenan kepada-NYA. Masa Adven juga adalah kesempatan yang bagus untuk menata diri dalam hal kasih yang harus kita wujudkan dengan berbagi dan bertindak secara nyata, terutama kepada mereka yang terlantar, menderita dan disingkirkan oleh masyarakat. Sudahkah hal itu kita pikirkan, rencanakan dan laksanakan?

Hari ini kita peringati dua orang kudus, yaitu *Beato Dionisius (Pierre Berthelot lahir di Perancis 1600) dan Redemptus a Cruce (Thomas Rodrigues da Cunha, lahir di Spanyol 1598)*. Keduanya adalah biarawan Karmelit dan dibunuh di Aceh pada November 1638. Diberi gelar _Beato_ tahun 1900.

_Ya TUHAN, ajarilah aku untuk berbelas kasih kepada sesamaku. Kobarkanlah semangatku untuk selalu berharap hanya kepada-MU dan kuatkanlah kesetiaanku kepada-MU. Beato Dionisius dan Redemptus, doakanlah aku. Amin._

_Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN._
_PK/hr._