Latest News

Monday, October 11, 2021

KEBAHAGIAAN.

 🆁🅰🅶🅸 Sabtu, 9 Oktober 2021.
Hari Biasa Pekan Biasa XXVII :
• Yl. 3: 12-21;
• Mzm. 97: 1-2. 5-6. 11-12;
• Luk. 11: 27-28.

KEBAHAGIAAN.

Setiap orang mengharapkan hidupnya dapat berbahagia. Masalahnya, apa ukurannya orang bisa disebut berbahagia? Apa syaratnya bisa berbahagia?
Pasti setiap orang punya jawaban sendiri, karena konsep bahagia itu bisa berbeda-beda satu sama lain. Ada yang merasa bahagia dengan kondisi hidup yang terhormat, pangkat cukup tinggi, anak buah banyak, rejeki pun setiap hari tidak pernah kering, tinggal di rumah pribadi yang mewah dan lengkap.
Namun, ada juga orang berbahagia dengan hidup bersahaja, apa adanya dan tidak tamak dan hanya menerima apa sepemberian TUHAN kepadanya.

Pada zaman YESUS, orang melihat Karya-NYA sangat menakjubkan: berapa banyak orang sakit berat yang telah disembuhkan dengan cara yang ajaib. Orang tertegun menyaksikan YESUS mampu mengusir setan dan kagum akan ajaran-NYA. Dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat orang terheran-heran.

Maka tiba-tiba seorang perempuan berkata di tengah YESUS sedang mengajar: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung ENGKAU dan susu yang telah menyusui ENGKAU." (Luk. 11: 27). Salahkah pernyataan perempuan itu? Tentu tidak sepenuhnya salah. Sebab, IA pun tidak menyangkal akan kebahagiaan dan berkat yang dimiliki Maria, Bunda-NYA. Dan Kidung Maria pun meneguhkan hal itu: "Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia." (Luk. 1: 48). 

Tetapi agar orang tidak terpaku pada pribadi satu orang, Bunda-NYA, dan bisa menimbulkan pujian berlebihan pada satu orang tertentu, maka TUHAN YESUS memberikan jawaban yang inklusif dengan memperluas dan memperdalam makna berkat dan kebahagiaan yang meliputi semua orang, tidak terpusat pada satu pesona. Jawab-NYA: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman ALLAH dan yang memeliharanya". (ayat  48). Bunda Maria pun pasti masuk dalam kriteria itu. Dengan pernyataan-NYA itu, YESUS tidak membatasi pada pesona satu orang, meskipun dia adalah Bunda-NYA sendiri!

Allah menghendaki agar kita hidup sebagai saudara dalam suatu keluarga besar bangsa manusia, di mana Pusatnya adalah BAPA-NYA sendiri, ALLAH BAPA di Surga! Dengan pernyataan itu, YESUS mau mengubah relasi manusia yang hanya didasarkan pada hubungan darah atau ikatan kekerabatan, menjadi satu ikatan iman yang sama, yang bermuara dan disatukan dalam iman akan ALLAH. Karena itu, menjadi berkat dan sumber kebahagiaan bagi sesama dan semua orang adalah bermuara pada kesatuan kita dalam TUHAN. (bukan dalam relasi hubungan persaudaraan ataupun karena banyaknya harta yang melimpah serta pangkat yang tinggi!). Atau, menurut kata saudara kita Muslim, kita menjadi "rakhmatan lil Al-Amin" kalau kita selalu hidup dalam Rahmat ALLAH!

Dengan kata lain, kebahagiaan sejati tidak terbatas di dunia ini, tetapi bersifat kekal. Karena itu kebahagiaan sejati tidak tergantung pada yang kita miliki di dunia ini. Kebahagiaan sejati bersumber dari keserasian hati, pikiran dan tindakan kita dengan Kehendak ALLAH! Dan kita bisa tahu apa Kehendak ALLAH dari setiap Firman ALLAH yang kita renungkan dan hayati serta laksanakan dalam kehidupan sehari-hari!

Maka semakin rajin kita membaca dan merenungkan Firman ALLAH, semakin Firman itu akan hidup dalam diri kita! Firman-NYA akan menjadi lentera yang menuntun hidup kita menuju keselamatan dan kebahagiaan sejati. Jika kita sudah dapat merasakan kehadiran ALLAH dan hidup kita selaras dengan Kehendak-NYA, maka kita dapat disebut orang yang berbahagia!

Karena itu, kita tidak perlu kecil hati dan takut akan masa pandemi yang berkepanjangan ini ataupun ngeri akan  gambaran "hari TUHAN" atau akhir zaman seperti nubuat Nabi Yoel dalam Bacaan Pertama. Asalkan hidup kita tetap dalam kendali Firman-NYA, maka kita tetap merasakan bahwa "TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-NYA. Maka kamu akan mengetahui bahwa AKU, TUHAN, adalah ALLAH-mu yang diam di Sion, gunung-KU yang Kudus". (Yl. 3: 16.17). Sudahkah kita mempunyai kemantapan iman seperti itu?

Ya YESUS, TUHAN-ku aku percaya hanya di dalam ENGKAU ada kebahagiaan sejati. Aku sungguh bersyukur, karena ENGKAU berkenan memilihku menjadi milik-MU. Tuntunlah aku dan kuatkanlah aku dengan Firman-MU agar aku sungguh jadi berkat bagi sesamaku. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas pada akhir pekan sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

No comments:

Post a Comment