Latest News

Monday, October 11, 2021

"LAYAKKAH ENGKAU MARAH?"

 🆁🅰🅶🅸 Rabu, 6 Oktober 2021.
Hari Biasa Pekan Biasa XXVII :
• Yun. 4: 1-11;
• Mzm. 86: 3-4. 5-6. 9-10; 
• Luk. 11: 1-4.

"LAYAKKAH ENGKAU MARAH?"

Pertanyaan itu diajukan sebanyak dua kali oleh TUHAN sendiri kepada Nabi Yunus. Seperti kita telah merenungkan kisah Nabi Yunus dalam mengemban misi untuk mempertobatkan kota Niniwe, akhirnya telah berhasil. Seluruh rakyat Niniwe dari Raja sampai rakyatnya bahkan beserta hewan ternaknya telah bertobat total. Dan karena itulah maka ALLAH membatalkan untuk menghancurkan kota Niniwe.

Namun justru karena kemurahan Hati ALLAH itulah yang membuat Nabi Yunus kecewa, kesal dan marah. Bahkan saking marahnya ia merasa lebih baik mati saja dari pada hidup terus.

Aneh. Misinya berhasil tapi mengapa  justru Yunus malah marah kepada TUHAN? Yunus sebenarnya ingin agar TUHAN memperlihatkan kebesaran kuasa-NYA dengan sungguh memporak-porandakan kota Niniwe. Tetapi belas kasih-NYA telah membuat TUHAN mengampuni segala dosa dan kelemahan orang Niniwe. Pola pikir manusiawi yang tercermin dari sikap Yunus itu kadang juga menodai pikiran kita. Kita senang bila TUHAN berbelas kasih kepada kita. Tapi kadang kita kecewa bahkan "marah" kepada-NYA bila TUHAN berbelas kasih kepada orang yang kita anggap jauh lebih buruk kelakuannya dari pada kita sendiri. Kita mudah sekali menghakimi orang lain. Logika belas kasih TUHAN memang berbeda jauh dari kriteria manusia, karena IA memang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-NYA. Dan bagi ALLAH tidak ada perbedaan perlakuan. ALLAH akan berbelas kasih mengampuni orang berdosa yang bertobat, tanpa melihat latar belakang asal, daerah, bangsa dan status sosialnya.

Karena itu ketika para murid memohon YESUS untuk mengajari cara berdoa, YESUS menekankan tentang kerahiman dan kemurahan hati NYA. Belas kasih dan kerahiman ALLAH itu ditegaskan dalam doa yang sekarang dikenal sebagai BAPA Kami.

Buat kita saat ini doa BAPA Kami mungkin sudah kurang begitu kita hayati lagi maknanya. Sebab, kita mendoakannya karena kita sudah hafal sementara perhatian dan hati kita jauh dari pada NYA. 
YESUS tidak menganjurkan para murid dan kita untuk menghafal doa BAPA Kami. YESUS berkata: Apabila kamu berdoa, katakanlah.... bukan hafalkanlah!

Agar kita tidak bersikap marah dan kecewa kepada TUHAN seperti Yunus, karena doa kita mungkin tidak dikabulkan, maka YESUS tidak hanya mengajarkan doa BAPA Kami, tetapi juga bagaimana cara berdoa: Pertama, berdoa dengan penuh keyakinan bahwa TUHAN itu adalah seorang BAPA yang sangat dekat dengan kita dan sangat mengerti kebutuhan kita, anak-anak-NYA. DIA pasti akan memberikan yang terbaik buat kita. 
Kedua, berdoa tidak semata-mata hanya memohon berbagai litani keinginan, tetapi harus diawali dengan pujian akan kemuliaan dan keluhuran Nama-NYA disertai rasa syukur.
Ketiga, dengan mengimani bahwa TUHAN adalah BAPA kita yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta Maharahim, maka permohonan yang kita panjatkan hanyalah berisi yang paling pokok yaitu makanan atau rejeki yang secukupnya, Rahmat pengampunan akan dosa-dosa kita serta pembebasan dari segala pencobaan. Sedangkan berbagai permohonan lain itu kita percayakan kepada-NYA bahwa BAPA akan melengkapi segala kebutuhan hidup kita bahkan akan memberikan lebih dari yang kita minta, asal kita benar-benar percaya dan yakin akan Kemurahan Hati-NYA serta menyerahkan secara total kepada-NYA.

Semoga Bacaan-bacaan Suci hari ini sungguh dapat menyadarkan kita akan Kemurahan Hati dan Kerahiman ALLAH serta belajar dari TUHAN YESUS untuk saling mengampuni dan mencintai satu dengan yang lain. Dengan demikian kita dapat menghindarkan diri dari segala bentuk kekecewaan, kemarahan, balas dendam ataupun kegemaran untuk menghakimi orang lain. Semoga!

Ya BAPA Yang Mahabaik, terangilah aku dengan ROH KUDUS-MU, agar aku dapat berdoa dengan penuh iman dan harapan serta kasih. Ajarilah aku untuk tetap rendah hati dan pasrah kepada-MU. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai dengan Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

No comments:

Post a Comment